Note :
* Ini adalah chapter yg panjang hhu~
* Dan thanks a lot untuk lagu Bruno Mars - When I was Your Man yang mendukung chapter kali ini
* And Happy Reading 😊
.
.
.Sakura duduk melamun disebuah kedai kopi dipinggir kota Konoha. Dengan secangkir cappucino ditangan nampaknya mampu menghangatkan dirinya ditengah musim dingin kali ini.
Pikirannya menerawang jauh sekali untuk mencari jawaban atas pertanyaannya sekitar dua hari belakangan ini. “Hadiah apa yang harus kuberi dihari ulang tahun Sasuke-kun nanti?”
Tentunya Sakura tidak ingin sembarang pilih mengingat Sasuke yang memiliki segalanya. Pasti apapun yang akan diberi Sakura nanti adalah benda murahan yang Sasuke sendiri mampu untuk membelinya berkali-kali lipat banyaknya. “Hah… “ berpikir begitu membuat kepercayaan dirinya semakin luntur.
“Apa, ya?” Sekelibat bayangan Sasuke yang tersenyum muncul dikepala Sakura. Lelaki keturunan Uchiha itu memang sangat tampan apalagi saat tersenyum. Begitu sempurna meski Sasuke harus memakai benda sembarangan pada tubuhnya. Tunggu dulu! “Sasuke-kun akan tetap terlihat tampan dengan apapun yang dia pakai. Seharusnya aku tidak perlu terlalu pusing untuk memikirkan apa hadiahnya. Huh… ini mudah.” Sakura kelihatannya semakin berpikir keras. Namun yang muncul dikepalanya malah kenangan Sasuke dulu saat berbicara suatu hal padanya.
Meskipun Sasuke adalah pribadi yang tertutup, tapi entah kenapa jika didepan Sakura bibirnya bergerak sendiri untuk menceritakan sedikit tentang dirinya. Bahkan hal itu tidak dilakukannya pada orang lain, baik itu teman, ayah, rekan yakuza, maupun pada koleksi gadisnya. Sasuke lebih nyaman bercerita apa saja pada Sakura. Dan seperti saat itu, Sakura mengingatnya.
“Kelak jika aku dewasa, aku ingin berhasil dengan caraku sendiri. Tanpa aku harus mengikuti jejak ayahku. Dan membuktikan bahwa seorang Sasuke bisa sukses karena kemampuannya sendiri, bukan karena nama Uchiha yang melekat pada dirinya. Kau akan mendukungku kan, Sakura?”
Matanya terasa panas, seperti air mata akan siap jatuh kapan saja jika Sakura tak mencoba untuk mengerjap beberapa kali. Sebab dalam hatinya merindu atas satu nama, Uchiha Sasuke. Sungguh lelaki itu sebenarnya baik, jika saja ia tidak memiliki kepribadian ganda. Itu hanya spekulasi dikepala Sakura saja, meski ia tidak tahu kebenarannya. “Yosh! Aku sudah tahu apa yang harus kuberikan nanti untuk Sasuke-kun sebagai hadiah.”
Bersamaan dengan senyum yang terukir dibibir, Sakura beranjak dari kedai kopi untuk membeli suatu barang yang mungkin akan cocok untuk Sasuke-nya. Mungkin.
**
Dikamar yang gelap dan dingin, Sasuke duduk dibangku meja belajarnya. Menatap pada layar laptop untuk membaca ulang sebuah email lama dari sang kakak. [Chapter 12]
Sasuke pun hanya bisa menghela napas hangatnya ditengah musim dingin seperti ini. “Kenapa baru sekarang kau kembali, nii-san?”
Lalu kemudian Sasuke beralih menempatkan dirinya berbaring diatas ranjang tempat tidur. Menggeser jemari pada layar ponsel untuk mencari sebuah foto disana. Niat Sasuke ingin melihat kenangan bersama sang kakak, tapi jarinya berhenti pada sosok gadis bersurai merah muda yang sedang tersenyum dibawah rintik salju dengan jaket maroon berbulu tebal. Astaga, Sasuke ternyata masih menyimpan foto jadul itu. Foto yang ia ambil sendiri ketika musim dingin pertamanya bersama Sakura. Mereka berdua jalan-jalan ditaman meski salju turun tanpa belas kasihan pada dua tubuh yang kedinginan. Sebenarnya hal itu bukan masalah besar asal Sasuke bersama Sakura, apapun momentnya akan terasa hangat.
Sejenak Sasuke menutup kedua matanya untuk menerawang kembali pada kenangan saat itu bersama gadis bersurai musim semi itu.
~
.
“Dan membuktikan bahwa seorang Sasuke bisa sukses karena kemampuannya sendiri, bukan karena nama Uchiha yang melekat pada dirinya. Kau akan mendukungku kan, Sakura?”
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTIN' | SASUSAKU FF✔
FanfictionKARYA KEDUA; PENULISAN MASIH BERANTAKAN ! [ENDING PRIVATE 22-24] Hanya cerita seorang gadis baik hati yang selalu tersakiti. Namanya Sakura. Semua cinta yang ia beri adalah sebuah lambang ketulusan. Tapi, seseorang yang selalu ia beri cinta itu sela...