Namaku Kim Jiyeon. Aku berumur 22 tahun. Dan saat ini aku masih harus berkutat dengan berbagai tugas berat dari tempat kuliah.
Hari ini aku melangkahkan kakiku dengan berat saat keluar dari dalam rumah. Aku sudah sampai di halte bus dan segera naik ke dalam bus yang sudah datang di depan mataku.
Kemana lagi kalau bukan ke universitas! Aku sebenarnya bukan pemalas, hanya saja tugas akhir-akhir ini menyiksaku. Aku jadi tidak punya banyak waktu untuk membaca buku, menulis, menonton drama dan melihat foto para idol di instagram. Huft. Rasanya menyebalkan.
Aku mengambil satu map dari dalam tasku. Ini adalah hasil pekerjaan yang menyiksaku tadi. Ya, tidak buruk. Gambar desainku masih sedikit bagus dibanding saat aku baru saja menginjakkan kaki di universitas itu.
Kalau saja teman Myungsoo Oppa yang baik itu tidak membantuku, mungkin sampai saat ini desainku akan menjadi sobekan kertas tak berguna yang sudah ada di tempat sampah.
Aku menatap keluar jendela bus setelah memasukkan mapku kembali ke dalam tas.
Bus ini sedang berhenti karena lampu merah.
Ada seseorang duduk di kemudi setir mobil di sebelah busku. Dia cukup tampan. Setelannya seperti seorang CEO. Aku terus saja melihat ke arahnya sampai dia menyadari dan menatapku dengan tajam sekarang.
Kenapa dia menatapku seperti itu? Aku kan hanya mau melihat dan menikmati ciptaan Tuhan saja. Lagipula jika dia tampan, aku juga tidak akan turun dari bus lalu mencium dan memintanya menikah denganku kan?
Aku membalas tatapan tajamnya sampai akhirnya dia sadar kalau lampu sudah kembali hijau. Dia memalingkan wajahnya dan segera melaju kembali.
"Dasar sok tampan!" cibirku.
"Siapa?"
Tiba-tiba suara seseorang membuatku terlonjak kaget.
Aku menoleh dan mendapati seseorang dengan senyum manis, ah tidak, ini bahkan lebih manis dari gula dan madu.
"Oh Baekhyun Oppa," sapaku sambil tersenyum malu.
"Siapa yang sok tampan?" tanyanya lagi yang membuatku bingung.
"Aku?" lanjutnya.
"Ah bukan. Itu ada pria gila di dalam mobil. Aku tidak sengaja menatapnya dan dia malah menatap tajam padaku. Jadi menurutku dia itu sok tampan," jawabku dengan sedikit masih malu.
"Oh begitu ya." Dia mengangguk setelahnya. Lalu tatapannya beralih kembali untuk melihat mataku.
"Hari ini kau kuliah pagi?"
"Ah. Itu. Aku harus mengumpulkan tugasku pagi-pagi. Jadwal kuliah hari ini siang." Aku kembali tersenyum saat menjawabnya.
Dia kembali mengangguk.
"Apa Oppa mau pergi bekerja?" tanyaku balik.
Dia mengangguk kembali dan tersenyum sambil menatapku, "Iya. Di perusahaan baru. Rasanya menegangkan."
"Semangat Oppa!" Aku memberikan kepalan tangan untuk menyemangatinya.
Dia tersenyum lebar lalu perlahan terkekeh.
"Kau juga harus semangat Jiyeon-ah!"
Aku menatapnya dengan bingung.
Dia melanjutkan, "Kudengar dari Myungsoo kau kurang tidur karena tugas desain-desainmu itu."
Ah. Myungsoo Oppa bikin malu saja.
"Ehm. Tidak juga. Kalau bukan karena bantuan Oppa, aku pasti tidak akan bisa ada di semester ini."
Aku dan dia kembali tersenyum lalu terkekeh pelan. Kami pun berbincang banyak hal sampai kami tiba di tempat tujuan masing-masing.
Sambil berjalan masuk ke gedung universitas, aku terus saja memikirkan bayang-bayang wajah tampan Baekhyun Oppa. Dia sangat tampan.
Pertama kali aku bertemu dengannya adalah saat dia datang ke rumah kami untuk mengerjakan tugas bersama Myungsoo Oppa 2 tahun lalu. Tepatnya saat dia belum lulus kuliah.
Byun Baekhyun. Dia sangat sopan dan baik hati. Selama 2 tahun ini aku sudah mengenalnya dengan cukup baik. Sebenarnya aku memiliki perasaan istimewa untuknya. Emh, cinta? Ya mungkin bisa dikatakan seperti itu.
Aku tahu darinya kalau ternyata ayahnya meninggal 5 tahun lalu karena penyakit. Dia dan ibunya hidup sederhana di sebuah perumahan padat penduduk.
Aku sempat memintanya membantuku selama 2 tahun ini untuk memiliki teknik menggambar desain arsitektur dengan baik.
Dia dan Myungsoo Oppa di jurusan yang sama. Aku memilih jurusan yang sama juga, karena jujur aku sangat suka arsitektur awalnya. Namun akhirnya aku menyesal memasuki jurusan ini karena bahkan gambarku itu sangat buruk!
Ah. Byun Baekhyun lagi. Dia murid yang pintar menggambar dan disusul oleh kakakku di peringkat kedua. Aku meminta bantuan mereka berdua saat tugas-tugasku di awal semester selalu berakhir menjadi robekan dan remasan sampah.
Aku tidak tahu apakah Baekhyun Oppa menyukaiku juga atau tidak. Aku sering pergi bersamanya dengan Myungsoo Oppa. Dia cukup perhatian juga padaku. Mungkin itu yang membuatku kelewat percaya diri kalau dirinya menyukaiku.
>>> TBC <<<
Hello reader.. 😊👋 akhirnya menetas juga nih Chapter 1 ya 😂😂😂
Oh ya, chapter 1 sampai 3 adalah POV dari ketiga pemeran utama 😄😄😄
Hayoo siapa nih yang akan muncul di chapter 2? Baekhyun atau Woohyun?
Oh ya, main tebakan yuk. Menurut kalian, siapa yang Jiyeon liat di dalam mobil itu? Yg malah balik menatap tajam dia? 😂😂😂
Oke, sampe di next chapter ya, yang entah kapan akan aku upload 😂😂😂 Udah ada di draft sih 2 chapter selanjutnya. Tapi aku mau fokus dulu sama FF sebelah. Kalau udah end, baru aku fokus ke FF ini.. 😄😄😄
Happy reading ya all. Makasih udah baca, vote dan komen.. 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Arranged Marriage [✔]
Fanfiction[COMPLETED] - [RE-PUBLISH] Kim Jiyeon, gadis berumur 22 tahun yang masih harus menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi 1 tahun lagi. Dia tidak terlalu pintar tapi tidak bodoh juga. Namun, siapa sangka di usia yang masih belia ini dirinya har...