Jiyeon tersenyum dan menghapus air matanya, "Besok kau akan menikah. Kau harus hidup bahagia bersama istrimu. Tolong... lupakan aku, Nam Woohyun."
Woohyun meneteskan air matanya kembali dan Jiyeon segera pergi dari hadapannya. Pria itu tidak bisa melakukan apapun, dia hanya pasrah menatap tubuh gadis itu yang semakin lama semakin menjauh.
"Aku mencintaimu, Kim Jiyeon... Maafkan aku..."
>>>>>>>>>>
"Kau sedang sibuk?" tanya seseorang pada Jaehwan yang sedang video call dengannya.
"Lumayan, hyung. Minggu ini aku sibuk membereskan satu kamar kosong di rumahku. Sepupuku besok akan datang dan tinggal disini."
Orang itu mengangguk paham lalu membelalak terkejut, "Sepupumu yang mana, Hwan?"
"Jiyeon Noona. Dia yang paling dekat denganku. Aku kan sudah sering cerita padamu hyung."
"Ah... dia... yang saat itu datang sambil menangis ke apartemenmu?"
"Hahahahaha... kau masih mengingatnya hyung?"
"Tunggu... tunggu, Hwan..."
"Wae? Wae? Wae?"
"Bukankah dia sudah menikah? Kenapa dia akan tinggal denganmu?"
Jaehwan menghela napas, "Ceritanya panjang, hyung. Nanti saja saat aku wisuda, aku akan menceritakannya padamu saat kau disini."
"Tidak, Hwan!" teriak orang itu.
"Ada apa sih, hyung?"
"Sepupumu... Satu bulan lalu aku bertemu dengannya. Dia pingsan, dan aku membawanya ke rumah sakit."
Jaehwan menyimak dengan baik. Pria itu melanjutkan, "Perawat mengira aku ini suaminya. Tapi aku langsung bilang kalau aku hanya kenal dengannya karena kau."
"Lalu?" jawab Jaehwan penasaran.
"Karena aku penasaran, aku bertanya pada perawat apa dia baik-baik saja. Dan perawat bilang dia sedang hamil. Apa kau tidak tahu? Apa dia tidak menceritakannya padamu, Hwan?"
"MWO?!" teriak Jaehwan, pemuda itu membelalakan mata terkejut menatap sahabatnya di sebrang sana.
"Sungwoon hyung... kau... tidak bercanda kan?!"
"Bagaimana mungkin aku bercanda?! Jelas-jelas aku yang mengantarnya ke rumah sakit, dan aku mendengar sendiri jawaban itu dari perawat. Lagipula kemana suaminya, apa dia akan tinggal di rumahmu bersama suaminya?"
Jaehwan terdiam mendengar penuturan Sungwoon, pemuda itu berusaha mengingat kata-kata Jiyeon saat melakukan video call dengannya.
"Aku tidak akan bisa hamil lagi, Jaehwan."
"Dokter bilang rahimku sudah mati. Aku takut Woohyun akan meninggalkanku karena ini."
'Bagaimana mungkin Noona hamil? Apa ini sebuah keajaiban dari Tuhan?' batin Jaehwan.
"JAEHWAN!" teriak Sungwoon yang tidak ditanggapi.
"Maaf hyung. Aku harus mengakhiri pembicaraan kita. Eh tapi, terima kasih untuk informasimu. Kau sangat membantu hyung!"
Setelah menutup komunikasinya dengan Sungwoon, Jaehwan segera mengirimkan panggilan video call kepada gadis itu.
Jiyeon yang baru saja pulang menghela napasnya panjang saat sampai di kamarnya. Dia melihat ada panggilan masuk dari Jaehwan di laptopnya, gadis itu segera menjawab panggilan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Arranged Marriage [✔]
Fanfic[COMPLETED] - [RE-PUBLISH] Kim Jiyeon, gadis berumur 22 tahun yang masih harus menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi 1 tahun lagi. Dia tidak terlalu pintar tapi tidak bodoh juga. Namun, siapa sangka di usia yang masih belia ini dirinya har...