"Pokoknya kau tidur di luar! Aku di dalam! Titik!" ucap Jiyeon melanjutkan permasalahan mereka.
"Kau yang di luar!" jawab Woohyun berteriak.
"KAU!" teriak Jiyeon tidak mau kalah.
"KAU!" jawab Woohyun juga tidak mau kalah.
"POKOKNYA KAU!!!"
"TIDAK MAU! TITIK!!" jawab Woohyun.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Jiyeon melempar tatapan tajamnya pada Woohyun. Gadis itu segera menghentakkan kakinya dengan kesal dan berjalan keluar dengan muka ditekuk.
Jiyeon segera mendudukkan diri di sofa, menghela napas panjang. "Dasar pria kurang ajar! Tidak tahu malu! Tidak punya perasaan!" teriaknya.
Woohyun berjalan keluar dan menghampiri gadis itu, "Sedang mengumpatku?"
Jiyeon hanya diam, tidak mau menanggapi. Saat Woohyun berjalan mendekati dirinya, Jiyeon memutuskan untuk menjauh dan berdiri, berjalan menuju koper-kopernya. Membuka koper miliknya dengan kasar, sedangkan Woohyun hanya memperhatikan sambil melipat kedua tangannya di dada dengan senyuman jahil.
Woohyun berjalan kembali mendekati posisi Jiyeon, dan gadis itu kembali mengangkat kopernya dan berjalan menjauhi Woohyun, sekarang ke arah sofa kembali. Jiyeon melempar kopernya ke atas sofa.
"Hah! Dimana aku harus menyimpan semua barangku ini?!" teriaknya, sengaja membuat pertanyaan retorik yang perlahan mampu membuat Woohyun terkekeh.
"Kan sudah kubilang, kau tidur di kamar. Ya, barangmu kau simpan di kamar," ucapnya menghampiri Jiyeon kembali.
Jiyeon kembali berjalan menjauh sambil bergumam, "Seperti ada yang sedang berbicara?"
Woohyun yang sudah terlanjur gemas dengan gadis ini pun segera mempercepat langkahnya dan menarik lengan sebelah kiri milik Jiyeon, membuat gadis itu mau tidak mau menatap wajahnya.
"Kau itu menggemaskan sekali! Tapi juga keras kepala dan menyebalkan," ucap Woohyun menahan lengan Jiyeon yang sejak tadi sudah berusaha dilepas oleh gadis itu.
"Kau juga menyebalkan!" jawab Jiyeon berteriak, "Lepaskan! Bukankah kau mau mandi?"
Woohyun tidak menghiraukan ucapan Jiyeon dan justru semakin menarik tubuh gadis itu ke dekatnya, "Kau membuatku semakin menyukaimu."
"Tsk!" Jiyeon berdecak kesal sambil melempar tatapan tajam.
"Jadi, kau memilih tidur di luar saja?" ucap Woohyun sambil tersenyum nakal kembali di depan wajah Jiyeon.
Jiyeon dengan sekuat tenaga menggunakan tangan kanannya mendorong Woohyun agar melepaskan tangannya dan juga menjauh. Namun, bukannya berhasil, mereka berdua malah terjatuh di atas sofa, dengan posisi Woohyun berada di bawah tubuh Jiyeon.
Woohyun dan Jiyeon kembali saling bertatapan, membuat Jiyeon gugup lagi saat melihat wajah tampan Woohyun dari jarak yang begitu dekat.
"Aku yakin kau juga pasti mulai menyukaiku," ucap Woohyun sambil tertawa mengejek.
Jiyeon segera mendekatkan wajahnya pada wajah Woohyun, membuat senyum Woohyun perlahan menghilang dan menjadi gugup.
Apakah gadis ini memang benar mulai menyukainya? Apa gadis ini mau menciumnya? Pikiran Woohyun melayang kemana-mana dan hanya bisa terdiam saat wajah gadis itu sudah sejajar dengan wajahnya.
Jiyeon mendekat dan segera membenturkan dahinya ke dahi Woohyun, menimbulkan bunyi 'duk' saat hal itu terjadi.
Woohyun meringis kesakitan, sedangkan Jiyeon segera berdiri sambil tersenyum menang. "Itu supaya otakmu benar dan sadar! Jangan banyak menghayal! Dasar pria tidak waras!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Arranged Marriage [✔]
Fanfiction[COMPLETED] - [RE-PUBLISH] Kim Jiyeon, gadis berumur 22 tahun yang masih harus menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi 1 tahun lagi. Dia tidak terlalu pintar tapi tidak bodoh juga. Namun, siapa sangka di usia yang masih belia ini dirinya har...