Woohyun membuka pintu kamar hotelnya dengan senyum lebar, berjalan menuju meja makan dan menaruh dua bungkus ramen instan di atasnya.
"Jiyeon~ aku sudah membeli ramennya..." ucap pria itu dengan lantang.
Tidak ada jawaban.
Woohyun mengerjap lalu kembali menoleh ke belakang, melihat sepatu gadis itu.
Masih ada.
Sandal hotelnya juga tidak ada disana, apa mungkin gadis itu sedang di dalam toilet?
Woohyun berjalan mendekati toilet dan mengetuk-ngetuk pintu yang tertutup itu, "Jiyeon... Kau sedang di dalam?"
Tidak ada jawaban lagi.
Woohyun mulai curiga dan membuka pintu toilet. Tidak dikunci.
Pria itu segera membuka lebar pintunya, ternyata Jiyeon tidak ada di dalam. Lalu dimana gadis itu?
Woohyun berjalan keluar dari toilet dengan panik, membuka jendela pintu kamar hotel itu dan mencari istrinya di balkon. Tidak ada juga.
Apa mungkin Jiyeon pergi keluar? Tapi seharusnya gadis itu memakai sepatu. Lagipula, bukankah dia masih agak sulit berjalan?
Woohyun panik dan berteriak memanggil sambil mencari gadis itu ke setiap sudut. Namun hasilnya nihil, pria itu tidak menemukan istrinya sama sekali.
Woohyun tidak bisa menahan emosinya, tangannya bergetar hebat. Ini Pulau Jeju, tidak mungkin bukan Jiyeon kabur darinya? Lagipula untuk apa gadis itu kabur?
Woohyun segera mengambil ponselnya, memencet tombol satu untuk menelpon istrinya. Setidaknya Jiyeon pasti membawa ponselnya.
Tring tring tring ~
Woohyun membelalak terkejut saat mendapati ponsel gadis itu berada di atas meja makan. Pria itu segera menjatuhkan ponselnya ke atas meja, mengambil ponsel Jiyeon yang berdering.
"Dia bahkan tidak membawa ponselnya," gumam Woohyun. Jantungnya berdetak tidak karuan.
"Jiyeon kau dimana?" racau pria itu panik.
Woohyun mencoba membuka kunci ponsel istrinya itu dan mendapati foto dirinya yang barusan dia kirim.
"Jiyeon..." gumam Woohyun dan segera mengigit bibirnya.
Tring tring tring ~
Ponsel Jiyeon kembali berdering. Bukan, bukan dari Myungsoo, ayah atau ibunya.
Woohyun segera mengangkatnya meskipun ragu.
"Halo..."
Terdengar suara seseorang tertawa di sebrang telpon sana.
Woohyun terdiam. Apa salah sambung? Pria itu hendak mematikan sambungan telpon itu namun,
"Kau..." ujar seseorang itu.
"Suami Kim Jiyeon?"
Woohyun membelalak terkejut dan segera menatap ponsel istrinya, tertulis sebuah nama yang sudah Jiyeon simpan untuk kontak itu.
"Kau siapa?" jawab Woohyun menahan amarahnya.
"Aku? Hahahaha. Siapa ya?"
"Cepat beri tahu aku untuk apa kau mencari Kim Jiyeon?!"
"Tenang dulu, Tuan. Hahaha..."
"Kau tidak bisa melihat namaku di kontak ponsel istrimu?" lanjutnya membuat Woohyun semakin geram.
"Cepat katakan apa maumu! Aku tidak punya waktu!"
"Tentu... Tentu kau tidak punya waktu... Hahahaha..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Arranged Marriage [✔]
Fanfic[COMPLETED] - [RE-PUBLISH] Kim Jiyeon, gadis berumur 22 tahun yang masih harus menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi 1 tahun lagi. Dia tidak terlalu pintar tapi tidak bodoh juga. Namun, siapa sangka di usia yang masih belia ini dirinya har...