[Arranged Marriage] 18 ~ Berpisah?

293 47 51
                                    

BRAAKK!!!!

"KIM JIYEON!!!"

Woohyun segera berlari kencang menghampiri istrinya yang telah terkapar di atas aspal itu.

Woohyun bisa melihat darah mengalir deras di sekitar tubuh gadis itu. Sementara Jiyeon yang baru saja tertabrak mobil itu hanya bisa meringis kesakitan dengan setengah kesadarannya.

Woohyun segera mendekap tubuh gadis itu dengan erat, melepaskan jas miliknya dan segera menaruh jas itu di bawah kepala Jiyeon yang terus menerus mengeluarkan darah itu.

"S-a-k-i-t..." gumam Jiyeon menahan rasa sakitnya. Woohyun bisa mendengar gumaman itu dan segera memegang wajah Jiyeon.

"Bertahanlah, Jiyeon! Kumohon! Kau tidak boleh pergi! Kau tidak boleh pergi meninggalkanku!" isak Woohyun. Pria itu mendongak, meminta tolong pada siapapun yang sedang mengerubuni mereka untuk segera menghubungi ambulance.

"S-A-K-I-T..."

Kini suara itu jauh lebih keras. Jiyeon memegang perutnya dengan tenaga yang sudah hampir habis itu.

"E-o-m-m-a..."

"A-p-p-a..."

Jiyeon mengucapkan semua itu dengan terbata, membuat Woohyun tidak bisa berhenti meneteskan air matanya.

"S-a-k-i-t..."

Lagi, Jiyeon mengatakan hal itu sambil memegang terus perutnya. Dan tanpa Woohyun sadari, darah mengalir lebih banyak di daerah paha sampai kaki Jiyeon.

"Maafkan aku..." ucap Woohyun gemetar disertai tangis.


Wiung... Wiung... Wiung...

Ambulance datang dan segera membawa Jiyeon masuk ke dalamnya. Woohyun tidak sanggup berdiri, rasanya seluruh badannya ikutan remuk melihat Jiyeon barusan.

"Tuan, apa kau akan ikut bersama kami ke rumah sakit?" tanya salah satu perawat, menyadarkan Woohyun dari lamunannya.

Woohyun menatap perawat itu dan segera mengangguk, berjalan dengan lemas menuju ambulance. Pria itu segera duduk di samping brankar yang telah terisi tubuh istrinya.

Woohyun tidak sanggup melihat keadaan Jiyeon, seluruh tubuh gadis itu penuh dengan darah. Dan, ini semua karena salahnya yang tidak bisa menjaga Jiyeon dengan baik sampai gadis itu kecelakaan dan ditabrak oleh mobil barusan.

>>>>>>>>>>

3 jam sudah Woohyun menunggu di depan ruang operasi, lampu ruang operasi masih menyala. Dia benar-benar khawatir dengan keadaan Jiyeon. Satu-satunya cara adalah berdoa, memohon agar Tuhan bisa membuatnya tenang dan yakin Jiyeon akan selamat dan baik-baik saja.

'BAJINGAN KAU, NAM WOOHYUN!!' umpat pria itu pada dirinya sendiri. 'APA YANG KAU LAKUKAN PADA JIYEON?! KAU MEMBUATNYA KEMBALI MENANGIS, BAHKAN SAMPAI KECELAKAAN!'

Woohyun menutup wajahnya dengan tangan yang masih penuh dengan lumuran darah Jiyeon. Woohyun mengingat kembali salah satu hal yang membuatnya sangat janggal saat melihat kondisi Jiyeon di dalam ambulance.

Area paha sampai kaki Jiyeon penuh dengan darah, belum lagi kata-kata Yoseob siang tadi yang mengatakan padanya kalau tanda-tanda yang Jiyeon tunjukkan belakangan ini adalah tanda dari seseorang yang sedang hamil.

Woohyun berusaha menyingkirkan pikiran itu dan terus mengusap air matanya yang tidak mau berhenti jatuh.

Akhirnya lampu ruangan operasi pun redup. Woohyun segera berdiri, ingin segera memastikan keadaan istrinya pada dokter.

[1] Arranged Marriage [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang