"Woohyun-ie?" Chorong melepaskan pelukannya dari Jiyeon dan berdiri seraya tersenyum menatap seseorang yang sedang berdiri beberapa meter di belakang Jiyeon.
Jiyeon tertegun mendengar nama itu, terlebih saat melihat ekspresi wajah sumringah Chorong, membuatnya semakin takut untuk berbalik ke belakang.
"Aku tahu kau pasti datang. Kau pasti mengkhawatirkanku, kan?" ucap Chorong berjalan meninggalkan Jiyeon dan mendekati pria itu.
Jiyeon menarik napasnya, berusaha berbalik untuk menatap Chorong dan pria yang dipanggilnya barusan.
Saat Jiyeon membalikkan badannya, tepat saat itu matanya bertemu dengan mata Woohyun yang sedang menatapnya dengan terkejut, membuat hatinya terasa tercabik-cabik oleh beribu pisau tajam. Kaki Jiyeon melemas.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Ayo duduk, hyun!" Chorong tersenyum mengamit lengan Woohyun lalu tersenyum pada Jiyeon dan menatap Woohyun kembali, "Ah, gadis itu Kim Jiyeon, dia sahabat adikku, Jimin."
Jiyeon tersenyum palsu dan berjalan mendekati mereka lalu membungkuk memberi salam, menatap Woohyun dengan isyarat agar tidak mengatakan apapun soal hubungan mereka. Woohyun sendiri hanya terdiam dan tidak bisa melepaskan tatapannya dari Jiyeon.
Chorong melanjutkan sambil menatap Jiyeon, "Ini sahabatku, namanya Nam Woohyun."
Jiyeon kembali memaksakan senyumnya pada Chorong dan melirik ke arah Woohyun, Chorong melanjutkan lagi, "Dia yang kuceritakan padamu tadi, Jiyeon."
Jiyeon mengangguk mengerti sambil tetap tersenyum, Woohyun hendak menjelaskan namun suara seseorang menginterupsinya.
"Jiyeon! Lama sekali kau ini!" teriak Jimin sambil turun dari tangganya. Saat sampai di bawah, dia hanya terdiam menatap tiga orang manusia di hadapannya.
"Eoh, noona, ternyata ada temanmu."
"Ya, Jim. Ini Woohyun yang kuceritakan padamu."
"Halo, aku Jimin, hyung," ucap Jimin sambil mengulurkan tangannya. Woohyun menyambut tangan Jimin sambil masih menatap Jiyeon.
Jiyeon membuang mukanya karena sedari tadi dia tahu Woohyun terus menatapnya, bisa-bisa Chorong dan Jimin curiga nanti! Jimin menatap Jiyeon, "Apa yang kau lakukan?! Filmnya sudah siap, bodoh!"
"Eoh! A-ayo!" ucap Jiyeon yang masih setengah sadar dan segera membungkuk kembali, berjalan melewati mereka, "Aku permisi dulu, eonni," ucapnya.
Woohyun hanya bisa memejamkan matanya karena begitu bingung dan tertekan. Jiyeon pasti tahu hubungannya dengan Chorong. Bagaimana ini? Bahkan wajah gadis itu tidak bisa berbohong kalau dia sedang sangat terkejut.
>>>>>>>>>>
Jiyeon duduk di sebelah Sujeong, memaksakan senyumnya, mengambil alih snack yang dipegang Jimin dan mulai memakannya dengan lahap. Jimin mulai menyetel film yang akan mereka tonton. Semula, Jiyeon memperhatikan film yang sedang mereka tonton itu. Namun, pikirannya tidak bisa berbohong dan justru berkelana mengingat kejadian barusan juga ucapan-ucapan dari kedua manusia yang sedang berada di lantai bawah itu.
"Salahku juga memang, kenapa aku memperalatnya hanya untuk membuat Baekhyun tidak bahagia. Aku dengan cepat menyetujui perjodohan ini tanpa berpikir bagaimana perasaanku nantinya. Aku hanya puas melihat Byun Baekhyun tidak bisa memiliki seseorang yang dia sukai. Padahal jelas-jelas gadis itu dan Baekhyun saling menyukai."
"Pria yang selama ini mencintaiku, dia sudah menikah. Padahal aku tahu dia sangat mencintaiku. Aku datang terlambat, aku terlambat membalas perasaannya, dan sekarang aku benar-benar merasa sakit saat tahu dia telah menikah dengan wanita lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Arranged Marriage [✔]
Fanfic[COMPLETED] - [RE-PUBLISH] Kim Jiyeon, gadis berumur 22 tahun yang masih harus menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi 1 tahun lagi. Dia tidak terlalu pintar tapi tidak bodoh juga. Namun, siapa sangka di usia yang masih belia ini dirinya har...