PROLOG

1.2K 95 9
                                    

Siapapun dia, sekuat apa dia dalam menghadapi masalah, kalau soal cinta mungkin dia juga bisa rapuh.

Prilly memang mencintai Ali, namun cinta nya tidak bisa membuat mereka bertahan. Ada begitu banyak rintangan yang harus mereka jalani. Mungkin, sebuah perpisahan memang akhirnya. Kalau memang ini adalah keputusan terbaik, Prilly akan mencoba melapangkan dada. Walau sulit.

Percayalah, melupakan seseorang tidak semudah membalikan telapak tangan.

Apalagi, dia adalah orang yang sangat kita cintai.

Mungkin, kita hanya butuh beberapa detik untuk memastikan kita sudah jatuh cinta. Namun, butuh waktu selamanya untuk bisa melupakan.

Ayolah! Prilly yang dulu kemana? Ceria tanpa ada rasa beban?

Sial! Prilly kini menangis. Dan bodoh nya lagi, menangis saat orang yang ia tangisi mungkin tidak menangisi dia.

Bisakah berbalik arah?

Prilly tidak ingin sakit hati. Namun ini lah yang terjadi saat ia telah merasakan jatuh cinta.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh!" Pekik nya. Prilly benar-benar sangat terpukul.

"Kenapa gue harus kenal sama lo, sih, Li?" Seru Prilly dengan air mata yang deras. "Kenapa lo harus janji kalau akhirnya lo nggak bisa tepatin?" Sambungnya sambil terisak.

Tiba-tiba, tubuh Prilly didekap. Prilly merasakan kehangatan yang menjalar. Prilly mencoba membuka matanya, dan ia sungguh terkejut.

"Please, jangan tangisi cowok brengsek kayak gue."

Revisi 5 maret 2018 pukul 18.26.

Halo halo! Jadii BROKEN HEART, saya revisi cerita nya biar seru HAHA

Vomment ya guys💋

BR[OK]EN HEART [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang