BR[OK]EN HEART: Nine

293 22 3
                                    

Satu minggu sejak kejadian dimana perpisahan terakhir Prilly dan Maxime berpisah, satu minggu juga Ali sadar. Entah Tuhan merencanakan kebahagian apa lagi nanti, yang pasti Prilly ingin cuma kebahagian.

"Laper..." Cibir Ali dengan manja.

"Lo manja banget sih jadi cowok!" Dengus Prilly kesal, namun ia tetap mengambil semangkuk bubur.

"Ga mau bubur, mau nya nasgor." kata Ali manja.

"Ih Ali gue mager tau," Prilly mendengus lalu mengerucutkan bibir nya.

"Yaudah ga usah,"

"Yaudah iya iya gue beliin dulu. Tapi janji jangan kemana mana. Oke?"

"Iya bawel," Prilly terkekeh lalu beranjak ke kantin rumah sakit. Ia melangkah gontai sesekali membalas sapaan dari para suster .

Sesampai nya di kantin ia langsung mencari kedai nasgor. Dan yeah! itu dia

"Bibi aku pesen nasgor nya tapi ga pedes ya,"

"Siap Non."

Sambil menunggu pesanan datang Prilly memainkan handphone-nya. Sesekalia ia tertawa melihat menyebalkan nya sih para Abang tengil nya. Ngomong-ngomong tentang Abang nya, Abang nya telah merestui hubungan Ali dan Prilly.

Brak. Prilly menoleh lalu sedikt menyipit. Wajah nya tampak familiar di mata Prilly.
"Hai?" Prilly memasati lelaki itu.

"Siapa sih? Sksd ih," Cibirnya pada lelaki itu.

"Lo ga asik ih, gue-em yang waktu itu curhat sama lo," Ucapnya mengingatkan.

"Kagak, gue kagak kenal sama cowok songong kek lo,"

Lelaki itu mendengus kemudian ingin beranjak meninggalka Prilly." Eh? Gue inget lo kok. Lo yang cowo rese dan ga tau terimakasih itu kan?" Tanya Prilly kepo. Lelaki itu mendengus dan mengacak rambut Prilly gemas.

"Lo lucu...." Ucapnya gantung," Kaya boneka santet. HAHAHA!" Ia tertawa puas, kemudian mengacak rambut Prilly lagi.

"Rese lo! Udah ah gue mau pulang,"

"Ngambek?" Rayu nya.

"Kagak cowo rese," lagi lelaki itu kembali tertawa.N"Nama gue Jefri Nichol? Lo siapa?"

"Lo kepo banget apa kepo aja?" Canda Prilly sambil tertawa.

"Gue serius nyet,"

"Ntar aja ah, gue ma-"

Tiba-tiba Lelaki itu menarik tangan Prilly sampai ke taman rumah sakit. Prilly pun di perjalan mengoceh-ngoceh karna sebal melihat tingkah lelaki ini.

"Gue mau nunjukin sesuatu," kata nya." Tapi lo harus tutup mata dulu."

"Kagak! gue ma-"

Lelaki itu terkekeh kemudian mengambil kain hitam kemudian menutup mata Prilly dengan itu.

•••

"Prilly mana sih? Arghh kesel banget nungguin cewe kaya dia," Cibir nya kesal. Tiba-tiba Prilly masuk dengan membawa piring nasgor yang sudah dingin.

BR[OK]EN HEART [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang