Prilly berjalan melewati siswa-siswa yang menatap nya terpesona. Prilly hanya bisa tersenyum saat ia menerima pujian dari angkatan maupun bukan.
"Pril!" Teriak seseorang. Sontak saja Prilly menoleh.
"Caca? Kenapa?"
"Gawat! Ada anak baru berantem sama Ali di depan gerbang!" Seru Caca.
"Gak usah ngigau!"
"Gue serius , pril!"
Akhirnya Prilly memilih ke depan gerbang. Dan ternyata benar, kekasihnya sedang bergulat dengan---astaga,"Stop!" Prilly merelai pertengkqran itu. Mereka saling tatap.
"Kalian kenapa berantem?! Kaya anak kecil tau gak!" Prilly menatap keduanya marah.
"Pril, aku bisa jelasin...."
"Jelasin apa li? Kamu gak cape apa berantem terus? Ini sekolah bukan tempat tinju-tinjuan! Gak usah pada belagu, gak usah pada PD bahwa kalian itu kuat! Percuma!"
Ali memasang muka masamnya dan menatap lelaki itu sinis. Sedangkan lelaki itu tersenyum sinis.
"Dan lo! Entah siapa nama lo, gue cuma mau bilang, gak usah so belagu kalau bergaya aja masih duit orang tua!"
Prilly langsung berlari meninggalkan keduanya.
Broken heart
Prilly duduk disalah satu kursi dikelasnya sambil menatap lalu lalang orang berjalan. Entahlah, kenapa ia begitu kecewa.
"Woi ada pak budi! Masuk woi!"
Ali dkk masuk memasang wajah cool, lalu Ali menghampiri meja Prilly."Pril?"
"Ela gue duduk sama lo ya."
Ya. Prilly mengabaikan Ali dengan cara menghindar.
Ali menghela nafas. "Ela kursi lo gue sewa."
"Mana ada sewa-sewa!"
"100k deh buat sehari." Ali menggoda Ela.
"Elah lama banget! Mau gak?" Tanya Ali.
"Iya deh! Mana uangnya?" Tanya Ela dengan wajah cengiran khasnya.
"Ela gue gak jadi duduk sama lo!"
Prilly langsung beranjak berdiri namun pak budi tiba-tiba masuk. Membuat Prilly mengurungkan niatnya. Ali tersenyum penuh kemenangan.
"Oke anak-anak bapak yang bapak cintai sekarang keluarkan buku sejarah kalian dan buka halaman 12. Kalau sudah dibuka, kerjakan soalnya."
Sontak semua murid tersentak. Bagaimana bisa mereka mengerjakan tugas tanpa diberi penjelasan terlebih dahulu.
"Kerjakan sekarang!" Kata pak budi tegas. Membuat semua siswa maupun siswi terpaksa mengerjakan tugas sejarah ini.
Semua siswi maupun siswa mengerjakan tugasnya dengan khusuk. Kecuali Ali. Yang setiap menit menganggu Prilly.
"Pril, maafin aku ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BR[OK]EN HEART [END]
Teen Fiction[End] #rank726 Sinopsis : Apa yang lebih sakit dari sekedar patah hati? Mencintai dan patah hati pada orang yang sama dan dalam waktu yang sama. Kisah ini mengisahkan sebuah dua insan yang menjalin asmara. Awal nya satu di antara nya yang memaksa...