Love And Hate

205 24 3
                                    

Ruby mendapati dirinya berada di rumahnya.

Gadis itu bingung.

Bukankah ia tadi sedang bertempur di istana?

Yang  lebih mengagetkan lagi, tampak Sard sedang tidur di sofa.

"Sard, bangun!"

Namun pemuda itu tak bergeming.
Ruby menarik napas panjang.
Apa yang terjadi?

Ia lalu menatap tangannya.
Tidak ada goresan di situ.

Aneh!

Ada yang tidak beres.

Ruby berjalan pelan kearah kamarnya yang berada di lantai dua.

Perlahan, ia berjalan menaiki tangga yang terbuat dari kayu ebony yang sehitam arang.

Sesampainya diatas, ia lalu membuka pintu kamarnya.

"UPH!"

Ruby terkejut.
Kamarnya dibanjiri oleh genangan merah—darah segar.

"Kenapa takut? Kau suka warna merah, bukan?"

Sebuah suara mengagetkan Ruby.

Sard tiba tiba muncul dibelakangnya dengan tubuh bermandikan darah.

Ia menggenggam sebuah belati berwarna gading yang dihiasi mutiara.

"S-sard, apa ini?"

Bukannya menjawab, Sard mendorong ruby ke arah dinding.
Ia lalu mengambil ancang ancang, hendak menggorok leher Ruby.

Tetapi Sard berhenti.

"Kau saudariku, tapi kenapa semua orang hanya membicarakanmu?
Ruby yang manis, Ruby yang hebat, Ruby yang terpilih!"

Sard berteriak.

Ruby terkesiap, tak percaya apa yang baru saja didengarnya.

Kini Sard benar benar hendak menusuknya.

"Lihatlah, RuRu. Inilah aku yang sebenarnya.aku membencimu, sangat membencimu, hingga aku ingin membunuhmu dengan kedua tanganku ini, membuatku bermandikan warna merah  yang sangat kau sukai.."

Wajah Sard perlahan lahan mengelupas, hancur menjadi abu dan hanya menyisakan tengkoraknya saja.

Namun mata merah menyalanya masih menatap Ruby dengan penuh emosi.

Ruby tak bisa membendung air matanya, tak bisa berkata kata.

"Tapi  walaupun begitu, aku tetap menyayangi mu, Sard. Kau adalah satu satunya keluargaku"

Ruby berbisik lirih, kedua tangannya gemetar, memeluk Sard yang  kini tinggal kerangkanya saja.

"Aku juga"

Ruby mendongak.

Sebuah suara lalu menariknya, menjauh dari Sard, menuju sebuah cahaya yang menyilaukan.

ELECTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang