The Big Bad Dog [Part 1]

189 27 6
                                    


Ketiga sahabat itu menarik napas panjang. Tak terasa, langit yang semula biru kini berubah menjadi oranye.

"Haruskah kita bermalam di sini?"

"Ya, kalau kau tak mau dimakan manusia serigala" ujar Citrine.

"Ya, kalau kau tak mau dimakan manusia serigala" ujar Citrine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nature Emerald

"Kita tidak membawa tenda atau kantong tidur" Ruby mengingatkan. "Yang kupunya hanyalah pedangku dan beberapa senjata..."

Emerald tiba tiba bergerak maju, meletakkan tangannya di tanah,menumbuhkan sulur tanaman yang kemudian membentuk sebuah kubah besar. Pemuda itu tersenyum bangga ketika kedua temannya terlihat kagum. Ketika Ruby pergi memetik buah, Citrine memutuskan untuk mengumpulkan kayu. Sementara itu, Emerald pergi berburu. Akhirnya, mereka kembali berkumpul tepat ketika matahari benar-benar sudah hilang dibalik gunung.

-

"Kurasa aku tidak akan bisa tidur" Ruby melamun setelah mereka selesai makan. Ketiga orang itu sedang berbaring didalam kubah tadi, berusaha tidur diatas kasur yang mereka buat dari timbunan ranting pinus yang ditutupi lembaran kain.

"Rasa takut akan cerberus akan membuatmu terjaga semalaman" tambah Citrine.

Emerald hanya terdiam, merasakan salah satu ranting menyembul keluar dan menggelitik lehernya.

"Kalau saja kita bisa mencegah Raja Faust membunuh ratu..." Ruby menerawang, "ini semua tidak akan terjadi..."

Tidak akan ada yang mati.
Tak akan ada yang menangis.
Tak akan ada yang terluka.
Tak akan ada yang terpisah.

Tak akan ada yang kehilangan saudaranya.

"Sayangnya, kau benar"

Mereka bertiga hanyut dalam lamunan masing masing.

"Yah-setidaknya daging rusanya enak, kan?"

"Kurasa itu satu satunya hal yang baik sejauh ini" jawab Citrine. Ia meringkuk kedinginan, memeluk kedua kakinya, bergelung seperti kucing.

"Kalian tahu, aku-"

Kalimat itu terhenti ketika terdengar suara dari luar.
Kuda kuda mereka meringkik keras.

"Sepertinya mereka ketakutan"
Ruby mengintip, bulu kuduknya berdiri.

"Tapi, pada siapa?"

Salam semua! Terima kasih sudah membaca cerita saya sejauh ini ^^

Jujur, saya agak sedih karena kurangnya pembaca *baper
*namanya juga pemula

Ceritanya saya bikin jadi 2 part karena waktu yang mepett
Maaf ya pendek
Gomenne~ *sok jepang2an.
Jangan jadi silent reader yaa!


Kita ketemu lagi jumat depan!

-Arraya

ELECTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang