Rae POV
Mataku yang masih sembab terlihat jelas di depan kaca. Aku tidak boleh larut dalam kesedihan seperti ini. Aku harus kuat seperti yang ayah katakan. Aku akan menjadi gadis terkuat yang pernah ada.
Oh ya, namaku Rae Jackson. Aku hidup di dalam naungan Red Moon Pack. Umurku masih 16 tahun dan aku belum bisa melakukan shift dengan wolfku. Maka dari itu anggota pack selalu mengucilkanku dan menganggapku lemah.
Kubuka pintu kamarku yang berhadapan langsung dengan ruang makan. "Selamat pagi honey." Ucapan itu membuat pandanganku tertuju pada ibuku yang sedang duduk di salah satu kursi makan.
"Selamat pagi bu." Balasku kepadanya. Ku edarkan pandanganku untuk mencari sosok superheroku. "Dimana ayah?" Tanyaku yang sudah putus asa mencari keberadaan ayahku sedari tadi.
"Ayahmu sedang ada rapat client dan suda pergi dari tadi pagi." Katanya sambil tersenyum hangat kepadaku dan aku membalasnya dengan senyuman kecil.
Aku berjalan menuju meja makan dan duduk di salah satu kursinya, kulihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 7.30, itu tandanya aku akan telat ke sekolah jika tidak bergegas dari sekarang.
"Aku berangkat dulu bu, bye." Kataku sambil berlari dan mengecup pipi ibuku sekilas lalu berlari lagi tanpa sarapan terlebih dahulu. Ibuku hanya menggeleng-gelengkan kepala pertanda heran dengan kelakuanku.
⏩
Nafasku tidak teratur dan tubuhku mulai lemas karena tadi tidak sempat sarapan, mungkin aku akan segera menjadi pelari maraton setelah ini. Untunglah aku tidak terlambat, jika terlambat aku tidak bisa mengikuti ulanganku.
Rumahku terletak tidak jauh dari sekolah, jadi aku memutuskan untuk berlari menuju ke sekolah agar tidak terlambat.
Aku berjalan menuju ke arah kelasku. Langkahku terhenti sejenak karena 3 orang siswa menghalangi jalanku. "Nanti aku antar pulang, oke?" Kata Joan. Joan adalah salah satu siswa kelas 12 yang sudah lama menaruh hati kepadaku. Bukan kePD-an tetapi kenyataan, bahkan ia sudah 12 kali menyatakan cinta kepadaku.
Oh ya, packku terletak dekat dengan rumah penduduk sekitar jadi rumahku tidak terlalu masuk ke dalam hutan. Rumahku berada di sebelah perbatasan pack dengan rumah penduduk lain. Jadi, tidak terlalu masalah jika seseorang datang ke rumahku kapan saja.
"Nggak oke." Kataku datar.
"Oh gitu? Oke, kalau kamu nggak mau ku antar, akan kupastikan besok kamu gak bisa kesekolah lagi." Ancamnya yang sangat kekanak-kanakan. Joan juga adalah anak pemilik sekolah, itulah alasan mengapa Joan di takuti murid-murid di sekolah.
"Iya...iya, mau." Kataku tanpa ambil pusing lalu berlalu meninggalkannya.
⏩
Bel istirahat sudah berbunyi, ini waktunya untuk ke kantin. Ku pasang headseatku dan mulai berjalan menuju ke kantin.
Setelah mengambil makanan, ku cari bangku kosong di ujung kantin. Awalnya aku menikmati makanan yang ku ambil tadi, tetapi tiba-tiba aku mencium aroma lavender yang memabukkan dan memaksaku mencari pemilik aroma tersebut.
'Mate' Kata Zafrina, wolf dalam tubuhku.
"Mate?" Kataku penuh tanya.
'Carilah pemilik harum ini, Rae. Dia mate kita.' Dia melompat-lompat girang di dalam sana dan memutus mindlink kami secara sepihak.
Kuedarkan pandanganku ke seluruh sudut kantin dan kutemui seseorang yang sangat tampan dengan setelan jas hitam yang sedang dikerumuni banyak gadis.
Steve.
Mana mungkin? Dia adalah Alpha Red Moon Pack! Mana mungkin dia adalah mateku?
Pandangan kita bertemu dan jantungku mulai berdegup 2 kali lebih kencang dari biasanya. Tetapi pandangannya dipenuhi sorot amarah dan kebencian, ia memalingkan wajahnya dan berlalu mengabaikan pandanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MATE IS A WITCH
WerewolfHidup memberi banyak pilihan entah itu keluarga dengan cinta ataupun cinta dengan cinta yang lainnya. Jika seseorang hanya memilih salah satu dari dua pilihan itu maka, percayalah, aku akan memilih semuanya.