24

4K 211 4
                                    


"Kita ke kamar saja." Kataku sambil menggandengnya masuk ke dalam kamar. Suara cekikikan dari mereka berdua.

Kututup pintu kamarku dan kusuruh Chris duduk di atas kasurku, kubuka jendela kamarku agar cahaya matahari dapat masuk kedalam. Kulihat pemandangan yang ada di luar, sekelebat ingatan melintas dipikiranku.

Steve...

Zafrina...

Sejak aku meninggalkan pack dan hidup jauh dari bayangan Steve, Zafrina tidak pernah berbicara padaku.

"Kau merindukan wolf dan mate mu kan?" Katanya memecahkan lamunanku. Kuanggukkan kepalaku pelan dan berjalan ke arahnya, kududuk di sampingnya dan menyandarkan kepalaku ke bahunya, rasa nyaman menyelimutiku.

"Berjanjilah padaku, kau takkan pergi menemui Iosef dan melupakan perbuatan Nico." Katanya. Aku hanya diam tidak menjawab pertanyaannya.

"Berjanjilah." Katanya meninggikan nadanya.

"Baiklah, tetapi kau juga harus berjanji padaku." Kataku.

"Berjanjilah kau selalu bersamaku." Kataku sambil mengangkat kepalaku dan menatap matanya tajam.

"Aku berjanji." Katanya.

"Jika aku tidak menepati janjiku, apa yang kau lakukan?" Katanya.

"Aku akan membunuhmu." Kataku sambil mengambil pistol dalam jaketku dan kuarahkan ke lehernya. Kubuang pistolku ke segala arah, kupeluk tubuhnya dan dia membalas pelukanku. Dipeluknya tubuhku erat-erat, hingga terdengar seseorang mengetuk pintu yang membuatnya melepas pelukannya.

Aku berjalan untuk membuka pintu kamarku, disana terlihat Jade bersama dua orang kepercayaannya. "Ada apa Jade?" Tanyaku.

"Luna, ada masalah." Katanya. Wajahnya terlihat sangat kesal.

"Masalah apa?" Tanyaku lagi.

"Black Eclipse pack telah membunuh tiga orang wanita penyihir putih hanya karena mereka mengambil tanaman obat yang berada di dalam pack mereka." Katanya.

Darahku terasa mendidih di dalam tubuhku, beraninya mereka membunuh para saudariku. Seberapa besar pack mereka, seingatku dulu pack mereka pernah diserang oleh penunggang kegelapan dan meminta bantuan kepada ibuku untuk membuat perbatasan agar tidak dapat dimasuki oleh penunggang kegelapan.

"Jade, kau pernah bilang kalau Black Eclipse pack pernah meminta bantuan ibuku untuk membuat perbatasan agar mereka tidak diserang penunggang kegelapan." Kataku.

"Betul, Luna." Katanya.

"Baiklah, antar aku kesana." Kataku.

"Tetapi Luna, ini sudah sore dan sebentar lagi malam. Para penunggang kegelapan juga pasti berkeliaran." Kata West.

"Turuti saja perintahku." Kataku.

"Aku akan ikut bersamamu Jade." Kata West dan Jade mengangguk setuju.

Chris yang sedari tadi berdiri dibelakangku hanya diam dan menatapku. "Chris, aku harus pergi, dan maaf aku tidak bisa menemanimu." Kataku sambil menggenggam tangannya. Kulepas genggamanku dan berlalu meninggalkannya.

Aku bukanlah ibuku yang dikenal baik hati dan selalu mengalah, ibuku dikenal sebagai orang yang memiliki hati lapang, sehingga membiarkan seluruh dunia memandang rendah kaum penyihir tanpa memandang baik atau buruknya mereka sebenarnya.

Kami menggunakan portal untuk menuju ke wilayah Black Eclipse Pack. Hanya butuh beberapa menit dan sampailah kami ke tempat yang dituju, disini aku tidak sendiri, aku ditemani oleh West, Jade dan 2 orang kepercayaannya.

Terlihat 2 orang anggota pack penjaga perbatasan menghampiri kami, mereka hanya memakai celana selutut dengan bertelanjang dada. "Mau apa kalian kemari?" Tanya salah satu dari mereka.

"Kami ingin bertemu Alpha Alex." Kataku.

Dia memejamkan matanya dan sepertinya sedang melakukan mindlink dengan seseorang.

"Baiklah, kalian boleh masuk." Katanya.

Kami di antarkannya masuk ke dalam pack mereka, hingga sampailah kami di depan rumah mewah milik sang Alpha. Pintu rumah itu dibuka oleh dua orang omega dan mempersilahkan kami masuk, kami duduk di ruang tamu sambil menunggu sang Alpha datang.

Datanglah seorang pria dan seorang wanita disampingnya yang sepertinya umur mereka berkisar antara 40 sampai 50 tahun, mereka duduk didepanku dengan tersenyum manis.

"Disore hari seorang gadis cantik dengan 4 kawan laki-lakinya berkunjung di dalam rumahku. Kalau boleh kutahu siapa gadis cantik ini?" Tanyanya.

"Saya Sarah Drew, putri dari Safira dan Alpha Steven Drew." Kataku memperkenalkan.

"Kau putri Safira? Tidak heran jika kau secantik ibumu." Katanya sambil tertawa.

"Jadi, apa yang membuatmu kemari?" Katanya.

"Saya dengar, anda sudah menjadikan putra anda yang bernama Xander sebagai Alpha pack ini, benar?" Kataku.

"Benar." Katanya.

"Sepertinya putra anda telah melakukan sebuah kesalahan." Kataku.

"Kesalahan? Kesalahan yang mana?" Tanyanya bingung.

"Tiga orang wanita penyihir putih terbunuh di wilayah kalian hanya karena mereka mengambil tanaman obat  di wilayah kalian." Kataku yang membuat matanya terbelalak.

"Dan kami tidak akan mentoleransi hal semacam itu." Tegasku.

MY MATE IS A WITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang