Author POV
Langkahnya terlihat tidak tergesa-gesa, raut wajahnya datar tak berekspresi, meskipun terdapat amarah yang berkecamuk dari dalam dirinya, tetapi dia mampu menyembunyikannya dan tetap tenang.
Terlihat lima orang pria sedang berdiri menunggunya di ruang tengah rumahnya. Dilewatinya lima orang pria itu tanpa memandangnya.
"Silahkan duduk." Katanya dingin sambil menduduki sofa panjang miliknya.
"Luna-"
"John." Katanya memotong kata-kata pria itu.
"Sudah lama kita tidak bertemu." Lanjutnya.
"Luna, kami kemari untuk-" katanya terputus.
"Hmm.." tanyanya lembut.
"Meminta bantuanmu." Lanjutnya.
"Jangan Luna, ingatlah apa yang mereka lakukan kepadamu dulu, mereka memberimu sakit yang mampu membuat kami merasakannya juga, mereka juga menginjak harga dirimu." Kata seorang pria dari arah belakangnya.
"Jade." Katanya terkejut sambil menolehkan kepalanya kearah suara itu berasal.
"Tidak ada seorang penyihirpun menginginkanmu membantu mereka." Lanjut pria dibelakangnya itu dengan raut marah diwajahnya.
'Sarah...Sarah...'
Seseorang memanggil manggil namanya dengan suara yang tidak asing baginya.
'Sarah... aku Zafrina, aku wolfmu Sarah.'
"Zafrina." Pekiknya dalam mindlink-nya.
"Kemana saja kau, apa kau begitu marah padaku sampai-sampai kau tidak pernah muncul dan berbicara padaku." Katanya sedikit ketus.
'Sarah, kekuatanmu semakin besar tanpa kau sadari, kekuatanmu juga yang membuatku tidak bisa berbicara padamu, kita tidak bisa berganti shift dan lainnya." Katanya.
"Ya tuhan, Zafrina. Maafkan aku." Keluhnya.
'Sarah, ada satu hal yang harus kau tahu. Kita harus kembali kepada mate kita.' Katanya.
"Apa!!! Kau sudah gila!!!" Emosinya menjadi-jadi hingga wajahnya berubah menjadi merah.
'Hanya Steve yang mampu mengimbangi kekuatanmu, jika kekuatanmu itu tidak bisa kau kendalikan dan semakin kuat, aku bisa terbunuh, dan jika aku terbunuh itu berarti kau ikut kehilangan nyawa, satu lagi, kekasih barumu itu tidak dapat mengimbangi kekuatanku ataupun kekuatanmu, dia bisa saja terluka dan juga kehilangan nyawanya karena memang dia bukanlah mate kita."
"Apa kau sudah lupa apa yang mereka-"
'Aku ingat, aku ingat Sarah. Kumohon, cobalah untuk memaafkannya Sarah.'
'Kau harus mengambil keputusan' Kata wolfnya sambil memutuskan mindlink dengannya.
Tanpa berpikir lama diapun segera mengambil keputusannya, keputusan yang menurutnya akan membuat keadaan lebih baik.
"Jade, dengarkan mereka dulu." Katanya lembut.
"Tapi Luna-"
"Please..."
"Baik Luna." Jawabnya dengan meredam amarahnya.
"Baiklah, John lanjutkan perkataanmu." Katanya lembut sambil menatap mata pria didepannya itu.
"Baiklah Luna. Luna, kau tahu bukan Evelyn sedang mengandung anak Alpha Steve?" Tanya pria yang dipanggilnya John itu.
Dihirupnya udara disekelilingnya dalam-dalam dan dibuangnya dengan kasar. "Ya." Jawabnya singkat, bagaimanapun rasa sakit itu masih berbekas dalam benaknya bahkan mungkin tidak akan pernah hilang.
Raut wajah pria itu berubah menjadi sedikit ragu untuk melanjutkan perkataannya, lalu dilaanjutnya perkataannya. "Akhir-akhir ini, Evelyn jatuh sakit di tengah kehamilannya yang sekarang berusia 9 bulan. Alpha telah memeriksakannya ke berbagai dokter hebat di seluruh kota, tetapi hasilnya nihil. Dokter pack kami menyarankan agar diobati oleh seorang penyihir yang memang mampu untuk menyembuhkannya karena ini bukan penyakit tapi kutukan. Kami rasa hanya engkaulah satu-satunya harapan kami." Jelasnya.
"Baiklah." Katanya sambil tersenyum ramah ke arahnya.
"Terima kasih Luna." Kata pria itu sambil tersenyum kearahnya.
"Pergilah nanti aku akan menyusul." Katanya
"Baiklah Luna." Katanya sumringah sambil berlalu dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MATE IS A WITCH
WerewolfHidup memberi banyak pilihan entah itu keluarga dengan cinta ataupun cinta dengan cinta yang lainnya. Jika seseorang hanya memilih salah satu dari dua pilihan itu maka, percayalah, aku akan memilih semuanya.