Leave a voment~Dont be a siders~
Keep reading and selamat membaca^^
***
"Kau.... Tidak apa apa??"
Sehun tersenyum hangat untuk menenangkan wanita dihadapannya ini. Ia menilisir menilai penampilan Yoona yang terlihat err~ sedikit seksi dan menggoda, merasa risih dengan penampilan wanita itu dengan segera ia melepaskan mantel yang ia kenakan, memberikannya kepada wanita itu.
Lagi-lagi Sehun tersenyum ramah saat tak sengaja menyodorkan dan memakaikannya kepada wanita tersebut.
"Maaf" satu kata keluar dari bibir Sehun saat Yoona yang terus menerus menatapnya yang terbilang dalam mungkin?? Sehun mengedikkan bahu bersikap tidak peduli.Akan tetapi berkat tatapan wanita itu.
Sehun terlihat salah tingkah, menggaruk kepalanya yang justru tidak gatal sama sekali. Suasana sedikit canggung saat tak satupun dari mereka yang memulai perbincangan.
Sungguh Sehun merasa konyol di situasi ini. Namun saat ia mencoba melangkah berbalik berniat meninggalkan wanita itu, akan tetapi Yoona malah berteriak kencang saat tatapannya mengarah kebelakang Sehun, "YAKK AWASS" teriak Yoona saat salah satu lelaki berbadan kekar itu berdiri dan bersiap menghantamnya.
Sehun dengan sigap berbalik dan..
Bugg
Sehun tersungkur saat wajahnya mendapat bogem mentah dari pria itu. Sehun mendecih dan menatap pria itu datar, terlihat darah kental mengalir di bibirnya. Ia membersihkan darahnya menggunakan jari jempolnya, meludah ke sembarang arah.
Ia bangkit, menatap tajam sosok yang berada di hadapannya. Ia meremas jemarinya dengan kuat meniupnya lalu melayangkan tinjuan ke wajah pria itu dengan keras.
Bug
Bug
Bug
Sekali dua kali sampai tiga kali ia menghantam pria itu. Dipukulan ketiga lelaki itu terlihat sudah tersungkur di atas tanah.
Yoona melototkan matanya, dengan sigap ia melangkah melerai keduanya menghentikan perkelahian disitu. "cu..kup kau bisa mem..bunuhnya" ucap Yoona sedikit terbata bata.
Namun Sehun tetap tidak mengidahkan panggilan wanita itu, sungguh ia tidak menyukai seorang lelaki berperilaku kasar terhadap wanita. Ia benci lelaki seperti itu.
Yoona tampak putus asa namun tangannya terangkat memyentuh pundak dan lengan Sehun. Menatapnya dalam sambil menggelengkan kepalanya, memberi isyarat dari tatapannya seperti "tolong hentikan! Kau bisa membunuhnya" dengan tatapan memelas.
Sehun terhenti saat tangan mungil wanita ini menyentuh tangannya. Jantungnya seketika berdetak cepat, seperti tersengat arus listrik Sehun terdiam membeku.
Ia merasa aneh, hanya karena sentuhan halus wanita ini membuat bulu kuduknya berdesir merasakan fantasi yang membuatnya melayang layang. Sehun memandangi lekat wanita ini begitupun sebaliknya Yoona memandang begitu dalam. Keduanya sama sama terdiam membeku.
Yoona mengalihkan tatapannya, berdehem pelan lalu berdiri dari lantai tersebut. Sehun melakukan hal yang serupa berdiri dan menghentakkan tangannya yang nampak terlihat kotor.
Yoona melihat bekas pukulan dari lelaki kekar itu di wajah lelaki ini.
Yoona menarik tangan Sehun membawanya entah kemana, bukannya memberontak Sehun justru membiarkan wanita ini membawanya entah kemana. Sungguh Sehun tidak tahu harus berbuat apa dan hanya membiarkan tangannya tersentuh oleh gadis lain selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓
General Fiction"ꜱᴀᴀᴛ ᴀᴋᴜ ᴋᴀᴍᴜ ᴋɪɴɪ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴋɪᴛᴀ"---- ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ . . ᴀ ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ