Chapter 3

4.3K 535 139
                                    

Selamat membaca ✌✌

Tinggalin jejak jika kalian menyukai FF ngga jelas dan bermutu ini

***

Irene is Calling...

Sehun membulatkan matanya, menatap ke arah layar handphone miliknya. Segera ia meninggalkan Yoona begitu saja tanpa permisi ataupun ucapan selamat tinggal tidak ia lontarkan ke hadapan Yoona.

Yoona menatap Sehun sampai lelaki itu tak terlihat lagi, ia penasaran tentang siapa yang menelpon barusan.
Namun ia tak ambil pusing toh ia tidak mengenal siapa lelaki itu sebenarnya.

Yoona kembali merapikan dan membereskan peralatan P3K yang sudah ia keluarkan secara percuma tadi. Setelah selesai ia melirik mencari benda persegi serta tasnya yang tak ia temukan di rumahnya.

Shit!! Ia mengumpat sial saat mengetahui kalau handphone nya dan tas miliknya tertinggal di dalam mobil Sehun.

***

Sehun melangkah masuk ke dalam apartamen miliknya, mengedarkan pandangannya mencari sosok yang telah menemani hari harinya selama ini.

Sehun merutuki tingkah bodohnya karena telah mengabaikan istrinya hanya demi seorang pelacur yang ia tidak mengenalnya sama sekali. Ia begitu terhanyut dengan wanita itu saat berada disampingnya sampai ia melupakan fakta bahwa ia telah beristri sekarang.

Sehun membuka kamarnya secara perlahan dan pelan. Saat pintu terbuka dengan sempurna, ia melihat wanitanya memunggunginya terlihat bahunya naik turun dan bergetar.

Apakah ia menangis??

Ucap Sehun dalam hati, ia memukul kepalanya merutuki dirinya karena telah membiarkan wanitanya sendirian menunggunya sementara dirinya malah asik asikan berdua dengan seorang wanita penghibur.

Tujuannya cuma satu harus meminta maaf karena telah membuatnya khawatir kepada istrinya. Ia berjalan menghampiri wanitanya, Sehun mendekat lalu mendudukkan dirinya di atas ranjang king size nya tepat disamping wanitanya. Ia memegang pundak wanitanya.

Irene selaku istrinya menoleh ke arah Sehun. Matanya terlihat sayu dan sedikit membengkak karena terlalu lama menangis, pandangannya nanar menatap ke arah Sehun.

Hati Sehun mencelos menatap istrinya yang terlihat berantakan dengan mata yang sembab penuh air mata. Ia meregut kesal saat dirinya telah membuat sosok yang paling ia cintai telah mengeluarkan airmata karena ulahnya.

Sehun mengusap serta mengelapkan sisa air mata yang berada di pelupuk wanitanya seraya bergumam
"Mianhe" ucapnya.

Irene menangis tersedu sedu. Menatap ke bawah tidak berani melihat Sehun yang berada di hadapannya.
Sehun mendongakkan kepala Irene agar menatapnya, Irene memandangnya nanar sesekali ia memukul pundak Sehun dan berucap dalam tangisnya

"Kau jahat, kau jahat, kau jahat"

Sehun mengangguk setuju, mengusap surai rambut Irene lembut.

"Maafkan aku eoh, tidak mengabarimu kalau aku lagi sibuk kerja di kantor.. Kau tahu pekerjaanku menumpuk dikantor sehingga lupa menelponmu eoh..jadi jangan menangis lagi"

Irene menatap terkejut. Ia malu karena telah berburuk sangka terhadap suaminya dan malah menangis seperti ini, sungguh ia ingin meminta maaf karena telah berpikif negatif padahal suaminya sibuk kerja di kantor.

Irene menghapus airmatanya. Ia juga meminta maaf kepada Sehun karena hanya masalah seperti ini ia menangis.

Sehun terkekeh, mengacak ngacak rambut Irene gemas.

ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang