Chapter 15

3.9K 465 91
                                    


Maaf atas keterlambatan update..

Semoga kalian masih menyukai apa yang saya tulis hihihi

---

"Maaf" satu kata yang terlontar dari bibir mungil dari Yoona, matanya melirik sekilas kearah kedua pasangan itu yang entah membuat Yoona kebingungan.

Yang satunya menatapnya juga sama halnya dengan Yoona..

Sementara satunya lagi menatapnya dengan raut wajah yang terkejut dengan mata yang sedikit membulat serta bibir yang juga tampak terbuka.

Entah-lah tapi Yoona merasa bahwa lelaki itu tampak ketakutan dengan keberadaannya, tapi Yoona tidak ingin mengambil pusing dan mengemasi barangnya yang sebagian terjatuh di atas tanah tersebut.

"Ayo sayang" Yoona menyatukan tangannya dengan si kecil, menggenggamnya seraya melenggang pergi begitu saja.

Tampaknya Irene merasakan sesuatu yang tidak beres terjadi pada kekasihnya atau lebih tepatnya selingkuhannya.
"Hey kau baik saja?" tanya Irene yang menyikut lengan Suho. Segera Suho tersadar dan menatap lekat pada Irene.

"Maafkan aku" hingga kalimat itu sukses terlontar dari bibir tipis itu.

Suhopun mengaitkan lengannya dengan Irene dan juga ikut melenggang pergi dari sana.

---

"Eomma ini susu milikku, ini punyaku dan ini milikku" ucap bocah kecil itu yang tengah terduduk diatas meja sambil mengunyah sekantong kerupuk yang berada di genggaman tangannya.

Yien tengah memilih kantongan yang berisikan makanan miliknya itu.

Yoona memindahkan semua isi kantongan tersebut yang berupa kebutuhan dapur mereka. Mengisinya dalam sebuah lemari pendingin, setelah selesai kini Yoona membereskan meja yang tampak berserekah dimana-mana akibat ulah bocah kecil itu.

Mengusap bibir putranya yang belepotan dan tampak kotor karena bekas makanan itu tak lupa ia menciumnya sekilas lalu menggendongnya membawa ke ruang tamu mereka.

Tampak mereka sedang bermain-main sambil tertawa itu, Yoona yang terkadang gemas menggeliti perut putranya yang tertawa geli karena perbuatan Yoona. Namun beberapa menit kemudian Yien bersuara di sela-sela permainan mereka.

"Eomma kemana Sehun ahjussi?"tanya Yien.

Namun Yoona malah mengedikkan bahunya tanda ia tidak tahu keberadaan lelaki itu.

"Mungkin dia sedang pulang kerumah-nya sayang"

Ucapan Yoona tampak membuat Yien kecewa. Biasanya di jam yang begini dia datang dan mengajaknya bermain tapi bahkan mau menjelang malampun ia tidak datang-datang.

"Eomma.aku menyukai Sehun ahjussi, aku.... " ia menghela napas sejenak dan melanjutkannya "akan merestui kalian eomma".

Yoona tampak terkejut mendengarnya, mencerna tiap kalimat yang dilontarkan putranya.

Restui?

Sehun?

Ada apa dengan putranya ini? Kenapa dengan tiba-tiba menyebut nama Sehun sampai merestui segala? Apa Sehun yang mengajarkannya lagi?

"Ck sungguh? Sayang sekali sayang.. Eomma masih mencintai appa" balas Yoona tersenyum.

Yien nampaknya sudah tidak peduli dan melanjutkan permainannya yang sempat tertunda, tanpa Yoona sadari Yien tengah mengeluarkan airmatanya karena merindukan sosok sang ayah yang telah meninggalkannya.

Appa... Eomma bilang dia masih mencintai Appa, jadi Yien harus bagaimana? Padahal appa yang mendatangi Yien dalam mimpi dan menyuruhku untuk merestui Sehun ahjussi dan Eomma...

ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang