Chapter 12

3.6K 467 109
                                    

Ini ku tak tau bikin adegan yang nyesek..
Takutnya malah garing tapi intinya kalian nikmati aja ehehe

Tapi semoga aja ada yang mewek sih ama part ini ehehe ku cuma kasih warning untuk para pembaca :')

Selamat membaca

***

Keduanya terduduk dalam diam membisu, keduanya terhanyut dalam pikiran mereka masing-masing. Yoona belum menjawab pernyataan cinta Sehun, ini berat teramat berat ia mempunyai seorang suami yang sedang melawan kesakitan di dalam sana sementara dirinya malah asik berduaan dengan Sehun.

Ini salah, tidak ini tidak-lah benar Yoona tidak mempunyai niat untuk berselingkuh. Meski tak bisa dipungkiri bahwa ia juga menaruh hati kepada Sehun tapi sebisa mungkin ia menyangkalnya.

Yoona mendesah, berusaha untuk tidak memikirkan kejadian tadi.

Sementara Sehun? Ia sedang berusaha melawan detak jantungnya yang tak karuan, sungguh jantungnya berdetak duakali lipat cepatnya.

Ya Tuhan bisakah jantungnya berkompromi sedikit, ia takut suara detakan jantungnya terdengar karena keadaan begitu sunyi. Tak ada satupun yang berlalu lalang di koridor rumah sakit ini.

"A-Apa kau tidak kerja?" tanya Yoona hanya sekedar basa basi, tanpa menatapnya. Pandangannya menunduk, tidak berani menatap ke arah Sehun.

Sehun melihat jam di pergelangan tangannya, seraya mendesah.

"Arasseo, aku akan pergi kerja" sahut Sehun. Yoona melirik sekilas ke arah Sehun, mengangguk kecil disertai senyuman kecil yang terpampang di wajahnya.

Namun belum melangkah beberapa, suara decitan pintu terdengar menampilkan seorang lelaki berjas putih disertai kaca-mata yang menghiasi wajahnya.

Yoona bergegas menghampiri sang dokter yang menangani suaminya, Dokter Park menghela napas seraya menggeleng pasrah. Yoona menyadari raut wajah sang dokter namun ia tidak ingin untuk berpikir yang tidak-tidak, oh Ya Tuhan semoga Siwon tidak terjadi apa-apa dengannya.

Ia menahan napasnya sambil menahan sesak di ulu hatinya, sebisa mungkin ia menahan airmata yang ingin menerobos keluar.

Dokter Park melirik ke arah Sehun yang terpaku di tempatnya, memicingkan matanya tampak penasaran akan kehadiran lelaki asing yang jarang sekali Yoona ingin membawanya kerumah sakit.

Bahkan tak ada satupun lelaki yang Yoona bawa kesini, ia mulai curiga jikalau mereka berdua ada apa-apanya. Tapi ia nampak tidak peduli toh itu bukan urusannya sama sekali.

Kembali menatap kearah Yoona.

"Tampaknya sudah tidak ada harapan lagi Ny. Choi" ucap dokter itu yang menatap senduh ke arah Yoona.

Yoona membeku ditempatnya, air muka wanita itu berubah.

Apakah sekarang waktunya? Waktu mengikhlaskan kepergian Siwon? Suaminya.

Ia mendesah dengan panjang, menahan air-matanya untuk tidak menetes di hadapan sang dokter terlebih ada Sehun disana.

"Baiklah jika peralatannya harus dicabut, tapi jangan sekarang" Yoona menghela napas sejenak..

ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang