Chapter 14

3.7K 434 71
                                    


__specially for the day.. Gue bakal ngelanjut ini sebelum hiatus tapi gak lama kok palingan lima bulanan lah *eh

Happy Reading and Enjoy with my Fiction~

***

"Maafkan aku Sehun..

Tapi kariermu akan hancur segera.. Melihat dirimu tengah selingkuh dengan wanita lain"

Kai tersenyum dalam kegelapan. Rupanya dia-lah dibalik semua ini merencanakannya untuk membuat lelaki itu hancur, dirinya yang sengaja merusaki karier Sehun agar harta serta perusahaan lelaki itu berpindah ketangannya.

Iapun melesat pergi dengan sejuta kebahagiaan. Namun belum saatnya ia membuka kartu lelaki itu, cukup menunggu waktu yang tepat dan...

BOMMM

Lelaki itu akan hancur ditangannya dan akan menderita secara perlahan tak lupa ia juga bersekongkol dengan Irene untuk merebut harta lelaki itu. Dan akan segera memberikan semua bukti kepada istri lelaki itu.

***

"Aku pamit...Yoong" pamit Sehun, tak lupa ia melepaskan pelukannya seraya menggenggam tangan gadis itu sampai pada akhirnya terlepas saat lelaki itu kian melangkah menjauh. Yoona tersenyum masam, ia merasakan tidak ingin jikalau lelaki itu pergi dari sisinya ia mulai menerima kehadiran Sehun yang selama ini telah memberikannya warna bagi hidupnya. Tanpa Sehun mungkin hidup Yoona akan terpontang panting.

"Terima kasih Sehun-ah" gumam Yoona.

Iapun melangkah masuk kedalam apartemennya.

Melihat putranya yang tertidur lelap di atas kursi ruang tamunya. Jiyeon katanya tidak masuk hari ini membuat Yoona seharian menjaganya dengan bantuan Sehun tentunya.

"Yieun-aah.. Apa kau menginginkan seorang Ayah?" tanyanya dalam kesunyian di apartemen itu bertanya kepada Yien yang sedang tertidur pulas.

"Apa..kau menyukai Sehun ahjussi? Huh" tanyanya lagi.

Mengusap surai putranya dengan lembut, mencium kelopak matanya,hidungnya,serta bibirnya..

"Eomma menyayangimu"

Setelah mengucapkan dua kata tersebut, iapun menggendong putranya lalu membawanya ke kamar mereka.

Membaringkannya secara perlahan tak lupa iapun membaringkan tubuhnya yang kelelahan. Selang beberapa menit iapun menutup matanya dan tertidur pulas.

***

"Kau baru pulang?"

Sontak Sehun terkejut melihat istrinya yang hanya menggunakan piyama tidur yang terlihat seksi ditubuhnya itu sedang menyilangkan tangannya disertai tatapan yang seakan meminta jawaban darinya.

Untung saja lelaki itu singgah membelikan sebuah kalung ternama yang ia lihat tadi di sebuah toko perhiasan untuk membujuk istrinya agar tidak marah itu.

"Aku membawakan kalung untukmu sayang" ia mengalihkan pembicaraannya seraya memamerkan kalung darinya itu, ditambah senyum yang tertampil di wajahnya berusaha merayu wanitanya.

Dan sukses, Irene berbinar melihat kalung yang indah itu berada digenggaman Sehun, iapun segera menghampirinya dan memeluk Sehun dengan erat.

"Makasih sayang.. Kau memang yang terbaik" ucapnya seraya mengecup singkat bibir lelaki itu. *matre anjerr

"Ayo..ke kamar aku lelah kau tahu"

"Omo.. Biar aku yang pijitin yah sayang"

"Terima kasih"

ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang