Chapter 5

4.5K 537 129
                                    

.
.

Vomment and Happy Reading ~

Warning khusus 18+ keatas kekeke~

***

"Toiletnya dimana?"
.
.
.
.
Yoona sedikit membulatkan matanya terperangah, mulutnya sedikit terbuka lebar...

Tungu-tunggu...

Apakah ia jauh-jauh kesini hanya untuk buang air?? Dia cuma ingin menanyakan toilet saja?? Tidak ada maksud tertentu?? Berbagai pernyataan menghigapi kepala cantiknya. Membayangkannya saja sudah membuatnya geleng-geleng kepala tidak habis pikir. Namun tidak ingin terlarut dalam pikiran Yoona hanya menghela nafas.

Aigoo.. Si Tuan tampan ini aneh juga.

Sementara Sehun hanya menatapnya polos seraya memegangi selangkangannya. Mungkin sedang menahan pipis?? Atau dia horny?? Oh tidak tidak pikiran macam apa itu, tidak mungkinkan dia sedang Horny??

Namun pikiran negatif mulai menghigapi kepalanya, saat Yoona menatap tubuhnya yang terlihat err~ sedikit seksi. Ahh dia baru sadar kalau ia mengenakan baju kebesaran tanpa menggunakan celana.

Sebuah ide muncul begitu saja, tersenyum miring menatap Sehun.

Dia rasanya ingin menggoda lelaki itu.

"Kau.... Mencari toilet tuan tampan??" ucapnya sedikit menggoda. Yoona menyapukan rambutnya sedikit ke belakang telinga.

Namun bukannya tergoda Sehun malah menganggukan kepalanya polos layaknya anak kecil.

Gagal, misinya untuk menggoda lelaki itu nyatanya tidaklah mempan. Namun Yoona tidak tinggal diam ia punya ide jail lagi,ia menatap sekilas Sehun lalu memulai aksinya mengangkat satu jenjang kaki seraya melipatnya agar bagian bawahnya terbuka dan sedikit terekspos niat memperlihatkan isi dibalik dalam bajunya mengingat ia hanya memakai dalaman saja.

Memperlihatkan celana dalam putih dengan sedikit kebiruan.

Namun lagi-lagi Sehun tak nampak tergoda dan justru mengerang kecil menahan adik kecilnya yang ingin segera mengeluarkan sebuah cairan bening. (Apa banget dah kata2 gue")

"Bisakah kau tidak bertele-tele?? A-aku sudah tidak tahan lagi".

Yoona lagi lagi gagal, ia mencibir pelan namun buru-buru ia tersadar dari aksi cibirannya.

Menatap datar lelaki itu.

"Teruslah kebelakang dan belok kiri, kau akan melihat kamar kecil disana"

Sehun mengangguk, akan tetapi ia malah terdiam di tempatnya. Yoona memandang Sehun dengan penuh tanda tanya.

"Apa perlu aku mengantarmu sampai ke toilet..??"

Sehun tersadar dan langsung menggeleng melesat pergi menuju ke kamar kecil yang dimaksud Yoona tadi.

Yoona membuang napas kasar, lelaki itu.. Apakah ia tidak tergoda dengan tubuhnya? Siapa-sih lelaki yang tidak tergiur melihat tubuhnya yang menggoda?? Cih mengingat itu semua justru membuat Yoona kesal.

Tunggu.. Apakah dia lelaki yang tidak normal??

Bisa iya, bisa tidak...

Mungkin iya, mungkin tidak

Yoona menepiskan semua pikiran kotornya, bersikap tidak peduli dan bodo amat-an.

***

"Ne Wookie-yah" sapa Yoona saat menerima panggilan telepon dari pemilik bar sekaligus temannya itu.

"Kau tidak masuk kerja??"

"Nde mian, aku lagi tidak enak badan."bohongnya.

"Arasseo... Istirahat-lah"

ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang