Chapter 13

3.3K 452 115
                                    


Holla im back 😇😇

Sorry for late update guys...

I hope you like this my fiction..

Bacanya sesudah buka puasa yah guys, takutnya puasa kalian batal karena mual baca FF gak jelas ini..

~Selamat membaca~

***

Seminggu kemudian..

Semuanya kembali dalam keadaan yang normal seperti biasa, meski Yoona masih terhanyut dalam kematian suaminya ia tetap melakukan aktivitasnya agar kondisi tubuhnya bisa sehat untuk melakukan pekerjaan biasanya.

Tentang Sehun? Dia-lah yang sering mengunjunginya dalam keadaan apapun memastikan bahwa Yoona dalam keadaan yang baik-baik saja. Sungguh tidak melihat wajah Yoona barang sedikitpun membuat dirinya teramat cemas, hingga membuat Yoona malah jengah dengan keberadaan Sehun.

"Apa sekarang kau baik-baik saja?" tanya Sehun.

Yoona menoleh, menatap malas ke-arah Sehun yang tiap kali datang selalu mempertanyakan keadaannya padahal ia sehat walafiat. Kecemasan Sehun selalu Yoona anggap sebagai hal yang berlebihan mengingat dirinya selalu baik-baik saja meski ia selalu menangis tiap malam karena kepergian Siwon suaminya.

"Berhenti-lah menanyakan perihal seperti itu, karena aku baik-baik saja Sehun-ssi" ucap Yoona datar.

Sehun terkekeh geli melihat sikap kurang bersahabat dari Yoona, ia meletakkan barang-barang belanjaannya di meja dapur seraya menghampiri Yoona.

Memasukkan tangannya kedalam saku celananya seraya menatap Yoona disertai senyumnya yang entah sejak kapan membuat jantung Yoona berdegup kencang.

"Yoona, kuharap kau tidak selalu larut dalan kesedihanmu karena kepergian Suamimu" lirih Sehun.

Ia tahu Yoona dalam kondisi apapun selalu larut dalam kesedihan karena ditinggalkan oleh sang suami, oleh karena itu ia selalu menemani Yoona menghiburnya agar tidak terus menerus bersedih akan sosok suaminya.

Yoona hanya terdiam tak membalas ucapan Sehun, ia menghela napas berat dan membuangnya dengan pelan.

Sehun melangkah mendekati Yoona yang membelakanginya karena sibuk dengan aktivitasnya di dapur, Sehun merentangkan tangannya memeluk pinggang Yoona dengan posesif. Yoona tersentak kaget ia berniat meminta untuk dilepaskan dari rangkulan Sehun akan tetapi Sehun malah makin merapatkan tubuhnya dengan Yoona membuat Yoona tidak bisa berbuat apa-apa.

"Sehun.. Jangan lakukan seperti itu" lirih Yoona.

Sehun terdiam beberapa saat, menghembuskan napasnya dileher jenjang Yoona membuat Yoona merasa geli karena nafas Sehun.

"Biarkan untuk beberapa menit seperti ini Yoona" sahut Sehun. Ia memejamkan matanya, memeluk erat pinggang Yoona serta menempelkan wajahnya di bahu mulus milik Yoona.

Yoona akui ia nyaman dengan posisi seperti ini, kehadiran Sehun memang membawa dampak bagi Yoona. Tanpa kehadiran lelaki itu mungkin dirinya akan kesulitan bahkan tidak mempunyai harapan untuk hidup.

Faktanya lelaki itu-lah penyelamatnya.

Tapi ini salah..

Tidak semestinya Sehun melakukan seperti itu, pemakaman suaminya baru seminggu yang lalu. Serta Yoona masih dalam keadaan bersedih karena ditinggal oleh suaminya.

ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ ʟᴏᴠᴇʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang