Lano terbangun terlebih dahulu daripada Ceil . Lano heran mengapa Ceil bisa tidur di samping nya , dia tau tangan nya kini masih merangkuh pinggang ramping Ceil . Lano tersenyum melihat keadaan mereka berdua .
Cup
Satu ciuman mendarat di kening Ceil . Ntah mengapa di saat seperti ini Lano sangat merasa nyaman bersama Ceil . Lano senang dengan keadaan Ceil yang tidur tenang tanpa melihat kan muka dingin nya .
"Ceil bangun" suara Lano pada Ceil dengan sedikit menguncang guncang tubuh Ceil .
"Ceil kita bisa telat pulang kalau lo tidur" jelas Lano pada Ceil lagi . Tapi sama sekali Ceil tak bergeming masih setia meringkuk di sofa yang empuk itu . Lano punya ide
Cup cup cup cup cup cup cup cup
Lano menciumi setiap jengkal wajah Ceil berkali kali sampai akhirnya Ceil mengeliatkan badanya
"Lan lo ngapain?" Gerutu Ceil tersadar saat Lano telah berhenti menciumi wajah nya
"Biar lo bangun , lo sih di bangunin susah banget" gerutu Lano pada Ceil
"Kan bisa pakek cara lain Lan , jangan ciumin gue kek gini juga" jelas Ceil sedikit kesal
"Udah deh sayang ku jangan ngambek dong , kita kan mau pulang" lanjut Lano "mending sekarang lo mandi dan siap siap buat kebandara" jelas Lano pada Ceil
"Iya iya , gue mau mandi" lanjut Ceil "tapi yang lain gimana? Udah bangun belum?" Tanya Ceil
"Yang lain sih udah bangun Ceil , mereka lagi siap siap tinggal gue sama lo aja yang belum siap siap" jelas Lano dengan nada malas
"Nah kalau gitu lo harus siap siap juga dong" jelas Ceil
"Ini baru mau balik kekamar , tunggu lo gerak gimana gue mau turun lo kan didepan gue bele" ejek Lano sambil menunjuk Ceil yang masih duduk di depan nya .
"Heheh sorry deh yang" jelas Ceil dan langsung beranjak menuju kamar nya dan Ganes
Sampai di kamar
"Woy lo tidur di mana ? Gue bangun lo nggak ada?" Tanya Ganes
"Mereka tidur di sofa berdua" suara itu berasal dari bilik pintu yang terbuka dan itu adalah Ferrel
"Lo nggak ngapa ngapain kan Ceil?" Tanya Ganes sedikit mengoyang kan badan Ceil
"Gue masih baik Ceil , gue cuma tidur bareng doang nggak ngapa ngapain" jelas Ceil dan langsung menuju kamar mandi
Setelah mereka selesai siap siap , pembagian tempat duduk nya masih sama seperti kemaren dan Vernon lah yang harus duduk sendiri .
"Lan gue boleh nanya nggak?" Tanya Ceil yang tiba tiba saat mereka telah berada di dalam pesawat
"Boleh Ceil" jawab Lano
"Kenapa lo bisa suka sama gue?" Pertanyaan Ceil sontak membuat badan Lano menegang
"Nggak tau Ceil , gue cuma ngikutin apa perasaan gue aja , dan perasaan gue nunjukin lo buat ngisi hati ini" jelas Lano yang seketika membuat Ceil blushing .
"I love you Ceil" bisik Lano tepat di telinga Ceil
"Lan lo ngapain sih , geli tau" gerutu Ceil sembari memasang wajah cemberut nya .
"Jangan gitu dong sayang" bujuk Lano sembari berusaha melepaskan cubitan Lano pada pipi nya
"Apaan sih Lan , sakit pipi gue" gerutu Ceil pada Lano
"Gue lepas tapi lo jangan ngambek lagi ya ? Ya ?" Tanya Lano sembari memasang puppy eyes
"Geli gue anjing , lo kayak anak anjing beneran" ejek Ceil sembari tertawa lepas di dalam pesawat
"Ceil jangan ketawa kencang kencang ntar yang lain ke ganggu" kata Lano sembari memberi isyarat kepada Ceil untu melihat sekeliling nya
"Eh sorry Lan , kelepasan" senyum Ceil mengiringi ucapanya
"Ceil sini deh , coba lo tatap mata gue" jelas Lano
"Ngapain?" Tanya Ceil pada Lano
"Coba tatap aja deh , ntar gue kasih alasanya" kata Lano sembari meyakinkan Ceil
"Oke yah tapi jangan macam macam ya?" Ancam Ceil pada Lano
Lano tak menjawab sama sekali ancaman Ceil . Sekarang posisi nya adalah Ceil telah mengahadap ke arah Lano dan menatap mata indah Lano . Shit mata coklat itu , bulu mata yang panjang , alis yang lebat .
Ceil terbuai dalam dalam tatapan mata Lano , Ceil sangat lekat memandangi mata indah itu . Lano mendekat kan wajah nya ke arah Ceil , perlahan tapi pasti wajah itu akan menyentuh wajah Ceil . Hidung mereka bertemu , Ceil sangat terbuai sampai dia tidak menyadari semua ini .
Lano telah menghapus jarak antara mereka , tinggal beberapa senti lagi bibir mereka akan bertemu dan benar sekarang bibir mereka telah bertemu . Perlahan Ceil menutup mata nya dan itu membuat Lano merasa senang , karna Ceil telah bisa menerima dirinya sepenuh nya .
------------------------------------------------------------------
Terimakasih tuhan , kau memberikan cinta pertama yang sangat indah untuk ku
-Deandri Abiceil Thomas
KAMU SEDANG MEMBACA
Michelano
Teen Fiction[Revisi] MASIH LENGKAP!! Lano dan Ceil adalah 2 orang yang sama sama bodoh , dan malu untuk mengakui perasaan nya sendiri . Tetapi akhirnya Lano menyerah karna hati nya terlalu ingin bersama dengan Ceil , Ceil ragu terhadap Lano tapi semua perjuanga...