Part 38

6.6K 353 3
                                    

"Ma baik baik ya disini , nanti kalau Ceil udah sampai pasti langsung Ceil kabarin" ucap Ceil sembari melepas pelukan nya terhadap Tarian dan beralih ke John

"Pa jagain mama ya , jangan sibuk kerja terus kasian liat mama sendirian" ucap Ceil sembari meneteskan airmata nya dan melepas pelukan nya

"Hati hati sayang" ucap Tarian

"Pa ma jangan khawatirin Ceil , Ceil baik baik aja disana . Dan Ceil mohon jangan kasih tau siapa pun dan tempat Ceil pindah pada siapapun" ucap Ceil sembari menatap bergantian mata kedua orang tuanya

"Iya sayang" ucap Tarian sembari mengusap air mata yang menetes sedari tadi

"Udah ah mama jangan nangis , Ceil janji bakalan balik ke indonesia" ucap Ceil

"Ceil pamit ma pa" ucap Ceil sembari mencium tangan dan memeluk kedua orang tua nya lagi .

Rasanya berat kaki ini melangkah , Dengan perlahan Ceil memasuki bandara dan mengusap airmata nya . Di pikiran nya hanya satu LANO

**

"Ha Ceil pindah?" Tanya Lano saat mendengar kabar dari Varis

"Lo tau dari mana?" Tanya Ganes

"Pas gue keruang guru , gue nggak sengaja ngelihat surat pindahnya" ucap Varis

"Gila tu anak , dia ninggalin kita gitu aja" ucap Steven sedih

"Lan lo nggak tau semua ini?" Tanya Ferrel dan membangun kan Lano dari lamunan nya

"Nggak" ucap Lano singkat dan langsung membawa tas nya untuk pergi

Lano menuju rumah Ceil

"Bi Ceil ada?" Tanya Lano

"Maaf den non Ceil udah pergi" ucap bibi

"Siapa bi?" Tanya Tarian dari dalam

"eh Lano masuk dulu" ucap Tarian sembari membawa Ceil menuju ruang tamu

"Tan beneran Ceil pindah?" Tanya Lano serius dan wajah sedih nya

"Iya sayang" ucap Tarian

"Kemana?dan kenapa Ceil nggak kasih tau Lano"ucap Lano marah

"Maaf tapi tante nggak bisa ngasih tau kamu" ucap Tarian

"Kamu kekamar Ceil ya , dia nitipin sesuatu buat kamu" ucap Tarian sembari beranjak meninggalkan Lano yang termenung

Dengan langkah gontai Lano menaiki tangga dan menuju kamar Ceil . Perlahan Lano membuka kamar itu , wangi parfume Ceil masih amat sangat lekat di kamar itu .

Lano menuju meja yang berada di tempat tidur Ceil . Lano menemukan Miniatur Burung Merpati berwarna putih dan sebuha Flasdisk . Lano beralih kesurat yang berada di bawah nya

Hai Lan
Makasih udah jadi cinta pertama yang terindah buat gue , gue bersyukur punya seseorang kayak lo . Gue seneng sempat punya kekasih yang hobi nya buat gue kesel . Gue bahagia punya First kiss kaya lo yang buat ngerti sesuatu yang dulu nya nggak gue ngerti sama sekali . Mungkin apa yang di ucapin Esa beberapa saat yang lalu itu bener kalau gue cuma pelampiasan lo . Dan itu terbukti dengan gue ngelihat lo sama Esa di taman .

probably about the promise you we are going to Paris, it will I live alone. so you do not feel guilty

I always love you

Deandri Abiceil Thomas

"Lo nggak tau apa yang terjadi sebenarnya Ceil , lo kenapa nggak mau dengerin penjelasan gue dan lo ninggalin gue" lirih Lano sembari meneteskan air mata nya .

Lano melirik ke Flasdisk yang berada di dekat miniatur . Lano membawa Flasdisk itu pulang bersama surat dan Miniatur Burung Merpati yang di berikan Ceil .

"Tan Lano pulang ya" pamit Lano pada Tarian

"Maafin tante Lan" ucap Tarian

"Nggak papa kok tan semua juga salah Lano"ucap Lano sembari tersenyum getir

"Maksud kamu?"tanya Tarian bingung

Flasback on

"Lan lo bisa ketemu di taman nggak" pinta Esa pada Lano

"Oke" ucap Lano langsung beranjak dan menuju taman setelah mendapat telpon dari Esa

Sesampai di taman Lano melihat Esa tengah duduk di rerumputan -sendirian-

"Apa lagi yang mau lo omongin" ucap Lano sedikit ketus

"Lan papa mama " ucap Esa sembari menahan air matanya

"Kenapa papa mama lo" ucap Lano tapi dengan nada sedikit ketus

"Mama dan papa mau ceria" ucap Esa yang membuat tubuh Lano menegang dan membeku

"Gue nggak tau harus cerita sama siapa Lan , gue cuma butuh tempat gue ngutarain isi hati gue" ucap Esa sembari menutup wajah nya dengan tangan nya

"Lo bisa cerita sama gue" ucap Lano sembaro tersenyum

"Gue sakit Lan , mereka nggak mikirin gue . Gue yang kesiksa disini dan mereka malah mikirin diri sendiri , gue capek Lan" ucap Esa sembari terus menutu wajah nya

"Keluarin apa yang mau lo omongin" intrupsi Lano

"Gue lelah Lan , percuma gue punya segala nya tapi nggak untuk kebahagiaan" ucap Esa

"Dan gue minta maaf sempat mau ngancurin hubungan lo sama Ceil" ucap Esa yang membuat Lano menatap nya

"Nggak apa apa Sa udah gue maafin" ucap Lano semabri menarik Esa kedalam pelukan nya . Dan tangis Esa pecah di pelukan Ceil

"Jadi gitu tan" ucap Lano dengan raut wajah sedih

"Kenapa kamu nggak jelasin sama Ceil?" Tanya Tarian

"Lano udah berusaha buat ngejelasin sama Ceil tapi dia malah ngalihin pembicaraan" ucap Lano menyesal

"Sekarang kamu pulang dulu aja udah malam" ucap Tarian

"Iya tan , makasih ya"ucap Lano sembari beranjak meninggalkan Tarian .

Lano memasuki kamar nya dan segera mencari macbook milik nya . Ia menancapkan Flasdisk tersebut ke macbook nya dan melihat apa isi yang ada

"Ini yang buat Ceil ninggalin gue . Bangsat" marah Lano saat melihat isi Flasdisk tersebut

"Kemarin dia acting doang di depan gue" marah Lano pada diri sendiri

-------------------------------------------------------------------

Kepergian mu menghancurkan semua yang telah ku bangun

-Michelano Abrilian Mahendra

Michelano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang