Part 9

10K 499 0
                                    

Hari ini Ceil kembali bersekolah dan hari ini adalah hari pertama ujian akhir semester . Mereka mengikuti ujian dengan santai padahal mereka tidak belajar ya karna itu bantuan dari Emien , papa Lano . Dengan memasang wajah semelas melas nya Lano meminta kunci jawaban semua soal dan hasil nya Lano dapat dan memberikan kepada teman temanya

"Ntar gue harus ketemu sama om Emien buat ucapin terimakasih" seru Vernon

"Lebay banget lu Ver" balas Lano

"Jadi rencana nya kapan kita berangkat ke Bali?" Tanya Ganes

"Kita ujian tinggal 3 hari lagi , hari ini adalah hari senin berarti sabtu kita udah bisa berangkat ke Bali" jelas Ferrel

"Oke gue yang akan mengurus tiket pesawat kalian" sahut Ceil yang membuat semua wajah temanya memancarkan kesenangan

"Mantap , Villa gratis , Tiket di beliin , nah makan ada yang mau nanggungin nggak?" Tanya Stev dengan wajah cengengesan nya

"Enak bener hidup lo , makan sama belanja kalian tanggung sediri" jelas Lano

Setelah pembicaraan itu mereka pulang kerumah masing masing tapi tidak dengan Lano . Lano lebih memilih pergi ketaman tempat biasa dia dan wanita masa lalu nya berjalan santai bersama .

Lano duduk di kap depan mobil sport nya , sambil merasakan angin yang menerpan kulit nya , menerbang kan jambul andalanya

"Lan lo tau nggak taman ini yang menyaksikan kebersamaan kita" jelas seorang wanita yang sangat manis ia masih menggunakan seragam sekolah

"Iya sih bener kata lo , setiap kita bosan pasti kita kesini dan tempat ini yang buat gue ketemu lo" jelas Lano

"Lo tau nggak betapa berharga nya lo , buat gue Lan" ucap wanita itu

"Gue bisa merasakan cinta karna lo , karna semenjak papa dan mama pisah gue nggak pernah ngerasain kasih sayang dan cinta dari orang orang terdekat gue . Dan karna kedatangan lo gue merasakan kehangatan cinta itu lagi" jelas wanita itu sambil menatap mata Lano lekat lekat

"Lo nggak boleh ngomong gitu , mungkin papa dan mama lo belum bisa lihat lo disini karna kerjaan mereka" jelas Lano sambil memberi pengertian kepada wanita itu

"Ntah lah Lano gue nggak peduli , dengan adanya lo disini aja gue cukup bahagia" jelas Wanita itu

Cup

Wanita itu mencium sekilas bibir Lano
"Terimakasih" ucap wanita itu dengan senyum yang manis

"Lo ngapain disini?" Suara itu membuyarkan lamunan Lano

"Yaelah lo ngagetin gue aja Ris gue kira siapa" gerutu Lano pada Varis

"Lo ngapain disini? Masih mikirin wanita itu?" Tanya Varis . Bagi Lano hanya Varis lah yang bisa ia ajak curhat karna yang lainya pasti menganggap ucapan Lano itu candaan

"Gue tau Lan lo belum bisa lupain dia , tapi lo harus ingat nggak selamanya lo jalan dimasa lalu lo terus" jelas Varis

"Iya Ris dia selalu berputar di kepala gue , dia selalu ada di pikiran gue Ris , gue nggak tau harus gimana?" Tanya Lano frustasi

"Hanya lo yang bisa ngebuang dia dari pikiran lo Lan , gue tau hati lo sudah tidak bersama dia lagi tapi pikiran lo masih bersama dia karna kenangan yang begitu banyak kalian lewati" jelas Varis pada Lano

Setelah penjelasan Varis tadi Lano termenung karna ingin mencerna ucapan Varis tadi

"Kayak nya lo udah jatuh cinta sama Ceil" penjelasan Varis itu membuat Lano kaget

"Ya mana mungkin gue suka sama cabe pasar gitu" jelas Lano dengan yakin

"Gue cuma bilang Lan , soalnya dari penglihatan gue di saat lo sama Ceil tak sedikit pun lo membahas tentang wanita itu dan itu menandakan bahwa lo bisa melupakanya di saat bersama Ceil" penjelasan Varis benar setiap Lano berasama Ceil dia merasa ingin melindungi Ceil , ingin menjaga Ceil . Tapi Lano masih ragu dengan perasaanya

"Ntah lah bro , gue pusing kalau udah menyangkut masalah hati" jawan Lano frustasi

Drttt...drttt.....

"Halo"

"Kamu dimana?"

"Di taman ma"

"Bisa pulang nggak , mama pengen pergi ke mall bentar ada yang mau mama beli"

"Ya udah tunggu bentar ma Lano pulang"

Lano memasukan kembali handpone nya kedalam saku celanya

"Ris gue duluan ya biasa mama minta antar ke mall" jelas Lano pada Varis

"Oke Lan , sekali lagi lo pikir baik baik perasaan lo sama Ceil itu apa" jelas Varis yang langsung meninggalkan Lano menuju mobil nya yang terparkir tak jauh dari mobil Lano

Lano terdiam mendenggarkan perkataan Varis yang sangat membuat nya berpikir keras tengang ucapan Varis

------------------------------------------------------------------

Terkadang otak lebih banyak mengambil ahli pemikiran dari pada hati

-Varis Febian Anugrah

Michelano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang