Sesampai di rumah Ceil langsung menuju kamar nya dan ia masih menggengam dua tiket penerbang atas nama Deandri Abiceil Thomas dan Alvero Abiceil Thomas yang akan berangkat besok . Ceil sangat sakit melihat tiket itu ia membayangkan dia besok akan berbahagia bersama Al tetapi kenyataan terbalik Al malah pergi meninggalkan nya .
Ceil merebah kan tubuh nya dengan perlahan ia membiarkan mata nya terus mengeluarkan air tentang Al dan juga Lano bagai hantu dalam pikiran nya . Hati nya sakit saat mengetahui Lano adalah mantan Esa dan dia cuma pelampiasan dan yang lebih parah Al ninggalin dia
"Bang gue butuh lo , gue sakit bang gue sakit" kata Ceil sembari memukul dada nya sendiri .
"Lo ninggalin gue bang lo ninggalin gue cuma lo yang bisa buat gue bahagia bang" tangis Ceil pecah sendiri di dalam kamar nya
"Arrrggg" teriak Ceil sembari menghambur kan tempat tidur dan barang barang ada di kamar nya , Ceil tak memperdulikan kaca yang berserakan di lantai . Dia terus menangis menyendarkan diri pada dinding dekan kasur nya .
"Ceil buka pintu nya" teriak sesorang dari luar kamar . Ceil tak menghiraukan nya dia terus menangis seperti orang gila .
"Ceil ini gue Varis ayo dong buka pintu nya" Kata Varis dari luar pintu
Brakk
Varis mendobrak pintu kamar Ceil bersama Ferrel dan Steven , ya mereka semua berkumpul karna di panggil oleh Tarian . Karna dia mencemaskan Ceil yang mengurung diri sejak satu jam yang lalu
"Ceil" kata Varis sembari berjalan hati hati menuju Ceil karna banyak nya pecahan kaca
"Vernon mending lo panggil bibi buat beresin kamar Ceil" suruh Varis pada Vernon
"Ceil lo tenang ya" kata Varis sembari memeluk Ceil
"Ris kaki Ceil luka" kata Steven , Varis langsung memandang ke arah kaki Ceil dan benar darah sudah berkumpul di bawah kaki Ceil
"Biar gue ambil kotak p3k dulu" kata Ganes pada yang lain
Tak lama setelah itu bibi membersih kan kamar dari pecahan beling baru lah Varis mengiring tubuh Ceil ke atas ranjang .
"Sini kaki lo gue obatin dulu" kata Ganes sembari menarik kaki Ceil pelan pelan
Ceil tak merasakan sakit lagi pada kaki nya yang terkalahkan oleh sakit di hatinya . Setelah selesai mereka merebahkan tubuh Ceil keatas ranjang dan menyelimuti Ceil
"Ceil lo tidur ya" suruh Ganes sembari mengusap pucuk kepala Ceil
Perlahan Ceil menutup mata nya dengan setiap menit nya air mata mengalir di mata tertutup nya . Varis dan teman teman keluar dari kamar Ceil
"Tan Ceil udah tidur kita pamit ya" kata Varis pada Tarian
"Makasih ya kalian semua udah mau datang dan nenangin
Ceil , tante nggak tega ngelihat Ceil seperti ini" kata Tarian sembari mengeluarkan air mata nya"Iya nggak papa kok tan , sebagai sahabat kami harus berada disisi Ceil dalam keadaan apa pun dia" kata Ganes
Mereka semua beranjak dari rumah keluarga Mahendra
Sinar matahari terasa masuk kedalam sela sela kain penutup jendela kamar Ceil . Perlahan ia membuka mata dan merasakan cahaya yang lebih terang . Ceil merasakan ada yang memegang tangan nya , Ceil memutar pandagan nya ke samping
"Ngapain lo disini ?" Tanya Ceil pada Lano setelah dia melihat Lano lah yang mengengam tangan nya
"Ceil gue pengen jelasin semua nya" kata Lano dnegan sendu
"Nggak ada yang perlu lo jelasin" kata Ceil sembari membuang pandangan nya kesamping
"Ceil gue beneran sayang sama lo , gue nggak ada niat buat jadiin lo pelampiasan . Dan gue ngaku salah saat gue bohong tentang Esa" jelas Lano penuh dengan penjelasan . Mata ceil terasa panas mendengar kata kata Lano
"Ceil tatap gue" bicara Lano pada Ceil . Perlahan Lano membawa wajah Ceil untuk melihat mata nya . Mata Ceil sudah menenteskan air mata
"Gue sayang sama lo Ceil , gue sayang . Gue nggak sayang lagi sama Esa Ceil . Dan lo yang cuman ada di hati gue" jelas Lano pada Ceil . Airmata Ceil telah turun sedari tadi
"Tapi kenapa lo bohongin gue Lan , lo jahat , lo bajingan" kata Ceil sembari memukul dada Lano
"Lo boleh pukul dan bilang gue apapun gue terima asal kan lo maafin gue" kata Lano sembari memeluk tubun Ceil yang tengah berbaring di ranjang
"Gue bakal jagain lo Ceil , seperti yang bang Al bilang sama gue . Lo itu anak kecil yang selalu di jagain" kata Lano sembari terus mengelus kepala Ceil yang tengah menangis dalam pelukan nya
"Gue akan bikin bang Al bangga sama gue karna gue yang akan menjaga lo kayak bang Al jaga lo Ceil . Gue janji nggak akan nyakitin perasaan lo lagi" kata Lano sembari terus memeluk Ceil
Ceil tak bisa berkata apa pun mendengar ucapan Lano , Ceil terus menangis di dalam pelukan Lano . Ceil mulai menghentikan tangis nya . Ia beranjak untuk duduk . Ia menatap mata Lano mencari kebohongan yang ada di mata Lano tetapi hanya kesedihan dan penyesalan yang Ceil lihat .
"Lo harus minta maaf sama Varis" kata Ceil sembari menatap Lano
"Lo udah buat dia terluka , dan marahin dia nggak jelas" kata Ceil sembari terus menatap Lano
"Gue bakal minta maaf sama Varis Ceil , pasti" kata Lano
"Lo maafin gue kan?" Tanya Lano lagi sembari menatap mata Ceil yang sembab
"Ntah lah rasanya hati ini masih sakit Lan atas kebohongan lo , kepercayaan gue hilang Lan . biar kan lah waktu yang menghapus rasa sakit di hati gue , tapi gue belum bisa menerima maaf lo" jelas Ceil dengan terus menatap mata Lano
"Gue akan membuat kepercayaan lo sama gue balik lagi Ceil . Gue akan berusaha" kata Lano sembari menarik tubuh Ceil dalam pelukan nya .
Ceil tak membalas sama sekali pelukan Lano . Mungkin hati ini belum bisa menerima
------------------------------------------------------------------
Setelah hati di hancurkan , tidak akan semudah membalikan telapak tangan untuk menyatukan nya lagi
-Deandri Abiceil Thomas
KAMU SEDANG MEMBACA
Michelano
Teen Fiction[Revisi] MASIH LENGKAP!! Lano dan Ceil adalah 2 orang yang sama sama bodoh , dan malu untuk mengakui perasaan nya sendiri . Tetapi akhirnya Lano menyerah karna hati nya terlalu ingin bersama dengan Ceil , Ceil ragu terhadap Lano tapi semua perjuanga...