(1 bulan kemudian)
Ceil Pov
Sudah berjalan satu bulan kepergian gue dari indonesia . Sampai hari ini pun gue belum membuka handpone yang gue bawa dari indonesia . Dan hari ni gue berniat buat buka dan setelah itu akan gue buang .
Gue melihat terpampang nama Michelano Abrilian dan temen temen gue baik Line , Sms , Wa maupun telpon . Gue tersenyum miris menatap nama yang sangat gue rindukan begitu mengkhawatirkan gue .
From : Michelano Abrilian
Ceil lo dimana ?From : Michelano Abrilian
Ceil lo nggak bisa ninggalin gue kayak giniFrom : Michelano Abrilian
Gue bisa jelasin CeilFrom : Michelano Abrilian
Ceil gue sayang loDan Gue melihat Voice note yan di tinggal kan Lano di papan Line nya
"Ceil apa kabar ? Baikan disana . Disini gue kangen lo , Lo kangen gue nggak ? Mungkin kangen ya kan sayang sama gue . Makan jangan telat ya , ntar sakit nggak ada yang urusin lo . Jangan nyusahin orang di sekitar lo ya . Smoga bahagia"
Cgue memilih acak Voice not lain yang di berikan Lano . Dengan air mata yang sudah mengumpul di pelupuk mata gue
"Ceil orang yang lo lihat itu beneran gue , dan lo tahu di saat itu gue masih ragu dengan perasaan gue karna dari itu gue goyah Ceil . Tapi setelah gue merhatiin lo setelah apa yang kita lalui gue tau kalau gue bener bener sayang sama lo . Gue tau ini semua salah gue , maaf gue udah nyakitin lo . Gue sayang lo Ceil . Gue kangen lo . Lo nggak mikirin perasaan gue"
Air mata Gue nggak bisa di tahan lagi , betapa gue merindukan Lano .
"Hati gue terlanjur sakit" lirih Gue di sela air mata
"Woy anak nakal , lo ninggalin kita gini aja . Lo tau gue nggak ada lagi temen berantem , nggak ada lagi yang gue jailin . Lo nggak asik ninggalin kita gini . Bascamp sepi tau nggak ada lo . Biasanya mulut lo itu kek nenek lampir ngoceh mulu . Dan itu yang ngehibur kita . Di saat lo nggak ada sepi banget . Cepet pulang"
Gue terkekeh di sela tangis mendengar Voice Note dari Steven . Gue juga merindukan semua nya tapi apa yang bisa Gue perbuat . Hati udah terlanjur sakit .
Drrtt....drttt..
Satu Voice note masuk lagi dan nama Lano yang tercetak jelas .
"Gue akan tetap tepati janji gue buat ke Paris bareng lo . Gimana pun caranya"
Gue kembali menangis dan meletakan handpone di meja
"Lo kenapa?" Tanya kak Raisa
"Gue nggak apa apa kok kak" segera Gue menghapus airmata
"Gue tau Ceil , lo begitu merindukan mereka . Lo jangan nyiksa diri lo sendiri" ucap Raisa sembari mengusap bahu Gue
"Tapi Gue udah kecewa kak" tangis Gue pecah dan segera Gue memeluk kak Raisa
"Lo udah dengerin penjelasan Lano ? Belum kan . Mungkin itu benar dia tapi apa lo tau apa yang mendasari semua perlakuan dia ? Nggak kan . Apa lo tau kenapa dia begitu menjaga lo selama ini ? Karna dia sayang lo Ceil . Apa lo tau begitu tersiksa dia saat lo pergi ? Dia seperti tubuh tapi tak berjiwa . Dia seperti orang kehilangan arah Ceil" jedah Raisa
"Mama lo selalu menghubungi gue dan memberitahu bahwa Lano setiap hari nya mengunjungi rumah lo dan hanya untuk melihat kamar lo dia merenung sampai bibi yang harus memberitahu bahwa waktu sudah menunjukan malam barulah dia beranjak"
"Apa itu kurang cukup untuk membuktikan kalau dia mencintai lo ?" Tanya Raisa dengan menatap mata gue yang berair
"Gue nggak tau kak" ucap Ceil di sela tangis nya
Dan gue kembali menenggelamkan kepala gue di dada Kak Raisa . Gue sangat tersiksa seperti ini tetapi hati gue terlalu sakit untuk kembali .
"Mama dan papa lo besok akan kesini" ucap Kak Raisa
"Baik lah , besok gue yang akan mejemput mereka" ucap Gue sembari melepas pelukan
"Makasih kak" terimakasih gue pada kak Raisa .
Setelah Kak Raisa keluar gue membersihkan diri . Walaupun wajah sembab gue nggak bisa di tutupi tapi gue tetap berusaha menghilangkan dengan senyum gue yang selalu mengembang di bibir gue .
"Kak kita keluar yuk , gue bosen" ucap Gue
"Oke ntar ya tunggu gue ganti baju dulu" ucap Kak Raisa dan menuju kamar nya
Sekarang gue sama Kak Raisa tengah berada di mall . Dan gue tengah berkeliling di salah satu pusat perbelanjaan .
Gue ngelihat Syal Couple gitu . dan gue suka motif nya ada burung merpati hitam gitu trus warna nya putih . Gue ambil deh
"Thank you" ucap gue pada kasir
"Udah belaja nya?" Tanya kak Raisa
"Udah , meding kita ke Cafe situ yuk" tunjuk gue pada kak Raisa
Setelah gue memesan makanan sama halnya dengan Kak Raisa . Kita langsung mencari tempat duduk . Dan kita milih tempat duduk kayak area Smoking gitu
"Gue boleh ngerokok kan?" Tanya Gue pada kak Raisa
"Boleh , jangan lebih dari satu batang" ancam Kak Raisa pada gue dan gue hanya terkekeh
Selama gue tinggal di LA gue jadi sering ke club dan ngerokok tapi nggak sampai parah banget gitu . Gue cuma butuh rokok atau club kalau gue lagi stress aja . Dan untung nya kak Raisa nggak pernah ngelarang gue
Drttt...drttt...
"Kak hp lo getar tu" ucap gue pada kak Raisa
"Iya" ucap Kak Raisa dan segera mengambil handpone nya
"Gue nggak kenal nomornya" ucap kak Raisa dan ingin memasukan handpone nya kembali kedalam tas
"Angkat aja mana tau penting , kebiasaan lo banget tu nggak kenal nomor nggak di angkat" ucap Gue pada kak Raisa
"Iya gue angkat" ucap Kak Raisa dan segera kembali melihat handpone nya dan menatap layar
"Hallo"
"Ini siapa ya?"
"L-an-o?"
Seketika gue ngelepasin rokok gue dan menatap kak Raisa dengan terkejut .
------------------------------------------------------------------
Jika benda apa pun terjatuh dan pecah itu akan sulit memperbaiki nya , sama hal nya dengan hati . Jika hati telah hancur perlu usaha dan perjuangan yang lebih untuk memperbaiki nya
-Deandri Abiceil Thomas
----------------------------------------------------------------Jangan lupa vote and comment ya guys . Maaf kalau ceritanya gaje atau nggak nyambung gitu . Soal nya masih tahap pembelajaraan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Michelano
Teen Fiction[Revisi] MASIH LENGKAP!! Lano dan Ceil adalah 2 orang yang sama sama bodoh , dan malu untuk mengakui perasaan nya sendiri . Tetapi akhirnya Lano menyerah karna hati nya terlalu ingin bersama dengan Ceil , Ceil ragu terhadap Lano tapi semua perjuanga...