Part 50 [Last]

10.1K 410 7
                                    

"Ah kamu gimana di sana Ceil?" Tanya Revi saat melihat Ceil di depan nya

"Baik kok ma" ucap Ceil ramah pada Revi

"Jadi gimana hubungan kalian?" Langsung tanya Emien pada Ceil dan Lano

"Baik kok pa , emang mau gimana?" Tanya Ceil pada Emien

"Apa Lano belum memberitahu kamu Ceil?" Tanya Emien pada Ceil . Karna Emien berbicara tanpa memikirkan tatapan tajam Lano

"Loh Ceil nggak tau apa apa kok pa" ucap Ceil bingung pada semua nya

"Lo hutang cerita sama gue" sinis Ceil pada Lano dan langsung di balas cengiran kuda oleh Lano .

Mereka menghabiskan malam hangat bersama . Keluarga Mahendra dan Thomas saling bertukar pikiran dan membuat suatu pembicaraan yang sangat diminati .

"Terimakasih ma pa atas undangan nya" ucap Ceil ramah pada Emien dan Revi setelah mereka ingin berpamitan pulang

"Ah biasa aja kamu Ceil" ucap Revi dan langsung mengelus pucuk kepala Ceil

"Revi saya pulang dulu ya , terimakasih atas undangan nya" ucap Tarian pada Revi dan langsung memeluk Revi

"Smoga semua berjalan Lancar" ucap Emien pada John dan di jawab kekehan oleh John

"Ah baiklah kami pulang dulu ya" ucal Tarian pada keluarga Mahendra

"Ceil kita pegi bentar yuk" ajak Lano pada Ceil dan langsung di tatap malas oleh Ceil

"Please deh Lan gue capek" ucap Ceil malas

"Bentar, nggak sampai satu jam" ucap Lano dengan wajah memohon dan Ceil paling tak bisa melihat Lano begitu

"Ah baiklah" ucap Ceil pasra

"Kami pamit dulu" ucap Lano pada Tarian , Revi , Emien dan John . Mereka hanya terkekeh melihat ulah anak mereka

Di perjalanan Ceil tertidur karna itu lah Lano memanfaatkan semua nya .

Ah Ceil bingung karna mobil berhenti tetapi kenapa Lano tak membangunkan nya . Ah sudah jam 22:34 tetapi malah Lano tak ada di samping Ceil

"Kemana sih ni anak" gerutu Ceil dan berusaha keluar dan setelah Ceil mampu mengeluarkan sebelah kaki nya dan berdiri dengan bingung mencari keberadaan nya .

Tiba tiba lampu jalan menyala dan membuat pemandangan Ceil sedikit kabur karna tadi cahaya disini sangat minim . Dan menampakan pemandangan tangkai tangkai bunga mawar yang berserakan di tepi jalan dan seperti menuju salah satu danau di dekat situ .

Ceil yang penasaran akhirnya berjalan mengikuti arahan dari bunga mawar itu . Ah saat sudah sampai di dekat danau Ceil terhenti dan air mata nya menetes bahagia

"WILL YOU MERRY ME CEIL ?" Ucap Lano yang telah berlutut di depan Ceil sembari menatap Ceil
Harap harap Cemas

"Terima Ceil . Abang galau ni kalau kamu tolak"
Ejek Varis pada Lano

"Nggak nyangka gue cowok dingin kayak Lano udah mau punya istri" sambung Ferrel dengan kekehan

"Akhirnya cewek jutek ketemu cowok dingin . Mampus . Gimana anak nya" pikir Steven tapi masih bisa di dengar yang ada di situ

"Yes" jawab Ceil sembari menitikan air mata bahagia nya . Ah Ceil nggak nyangka kalau Lano akan melakukan semua ini .

Lano meraih tangan Ceil dan segera melekatkan cincin berlian sederhana namun berharga fantastis . Cincin itu berbentuk mahkota . Sangat amat cantik .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Michelano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang