Part 46

7K 344 0
                                    

"Ceil gue mau minta maaf" ucap Lano dengan menggengam tangan Ceil sembari duduk di taman daerah menara Eiffel

"Gue udah maafin lo" ucap Ceil singkat tapi membuat bibir Lano tersenyum

"Makasih sayang" ucap Lano dan ingin memeluk Ceil

"Geli gue anjing" marah Ceil . Sikap manja Lano kembali.

"Yaelah Ceil baru juga baikan . Udah anjing aja ini cowok ganteng" keluh Lano tetapi malah di balas tawa oleh Ceil

"Gue suka liat muka lo gitu" uca Ceil sembari menahan tawa nya dan menunjuk ke arag wajah Lano

"Gue lebih suka liat lo yang ketawa gini" ucap balik Lano

"Eh gue ada sesuatu buat lo" ucap Lano pada Ceil dan ia segera mengeluarkan 2 kalung .

"Gue ngelihat ini jadi inget lo" ucap Lano sembari memasangkan kalung itu di leher Ceil

"Thanks" ucap Ceil sembari tersenyum

Beberapa saat kami termenung memandang lurus kedepan . Merasakan atmosfer yang sedkit berbeda di karenakan kami duduk bersama

"Ceil" panggi Lano pada Ceil dan Ceil langsung menoleh

"Hmm" gumaman yang keluar dari mulut Ceil

"Apa lo berniat buat pulang ke indonesia lagi?" Tanya Lano dan sentak membuat Ceil termenung

"Gue belum tau" ucap Ceil sembari menatap kosong kedepan .

"Apa lo bisa lebih lama disini ?" Tanya Lano yang membuat Ceil menatap nya

"Bisa kok , gue juga belum beli tikek buat pulang ke LA . Emang kenapa ?" Tanya Ceil

"Gue pengen ngabisin waktu sama lo disini . Mana tau lo nggak pulang ke Indonesia" ucap Lano sembari mengembangkan senyum simpulnnya

"Lo kayak gue mau mati aja anjing" ucap Ceil sembari bercanda tetapi di tanggapi serius oleh Lano

"Nggak boleh ngomong gitu" ucap Lano tapi dengan nada dingin nya . Ceil tau kalau Lano sudah begitu berarti ucapan nya sangat serius

"Pulang . Gue ngantuk sekrng juga udah jam 3:45" ucap Ceil sembari berdiri dari bangku yang ia duduki .

"Eh anjing . Gue lupa Bobby nungguin gue di parkiran . Mampus" Ceil menepok jidat nya sendiri karna ia melupakan Bobby yang menunggu nya

"Udah lo pulang bareng gue aja ya" bujuk Lano pada Ceil dan menatap dengan tatapan memohon

"Tapi gue harus nemuin Bobby dulu . Ntar sampai pagi dia dimobil , kasian gue" ucap Ceil dan segera menuju parkiran dan diikuti oleh Lano .

Tokk...tok...tok...

Ceil mengetuk kaca mobil yang tertutup . Dan menemukan Bobby yang tengah sibuk dengan handpone nya

"saya menelpon dan kamu tidak menjawab" ucap Bobby dan segera menatap Ceil

"Sorry gue nggak dengar , dan sekarang lo boleh pulang" ucap Ceil dan di baals tatapan bingung oleh Bobby

"Oh gue pulang sama Lano" ucap Ceil sembari memberi senyum yang menyakini Bobby

"Baik lah , jika kamu sudah sampai di hotel . Tolong kabari saya" ucap Bobby dan beranjak masuk kemobil dan melaju di tengah indah nya kota Paris

"Pulang . Gue capek" ucap Ceil sembari memegang tengkuk nya

"Ya udah yuk . Mobil gue disana" tunjuk Lano pada jalan bagian ujung .

"Lo tau kan hotel gue?" Ucap Ceil sembari menatap Lano dan memiringkan kepalanya ketika sampai di dalam mobil

"Ya tau lah , masak iya gue nggak tau hotel pacar gue sendiri" ucap Lano dengan sumbringah

Di perjalanan yang cukup panjang Ceil merasakan kantuk yang sangat mendalam . Rasa nya ia ingin tidur walaupun ini ia masih berada di mobil bersama Lano .

"Lo lucu" ucap Lano dalam ia menatap wajah Ceil yang tertidur di samping nya .

Lano tak niat untuk membangunkan Ceil . Karna melihat wajah Ceil yang begitu lelah .

Lano meraih tangan Ceil dan mengenggam nya dan kembali menatap wajah tenang Ceil sembari mengelus punggung tangan Ceil dengan jempol nya .

"Ah gue sangat rindu lo Ceil" lirih Lano sembari terus menatap wajah Ceil dengan memiringkan tubuh nya .

Tanpa sadar Lano juga menyusul Ceil masuk ke alam bawah sadar nya dan terus menggengam tangan Ceil . Mereka tidur bersama di mobil .

**

"Nih anak kok ogeb banget sih kenapa nggak bangunin gue coba ? dan lebih milih tidur di mobil" ucap Ceil saat ia terbangun dan ia baru tersadar bahwa ia tidur di mobil bersama Lano

"Hai" sapa Lano dengan wajah khas bangun tidur nya dan menyengir kuda terhadap Ceil

"Kok lo nggak bangunin gue?" Tanya Ceil pada Lano setelah Lano mengucek ngucek mata nya

"Gue kasian liat lo yang kayak nya capek banget" ucap Lano sembari tersenyum

"Ya udah gue masuk ya , mau mandi nih" ucap Ceil sembari menarik baju nya kedepan

"Ya udah . Ntar sore gue jemput ya ? Kita jalan kan ?" Tanya Lano sembari menaikan sebelah alis nya

"Iya iya . Udah by-- hmppf" dengan secepat kilat Lano menyambar bibir Ceil dan Ceil melotot melihat prilaku Lano

"Lo gila nying" teriak Ceil sembari memukul keras lengan Lano

"Aw ampun Ceil" teriak Lano dan mengerakan tangan sebelah nya untuk menutup lengan nya

"Gue masuk" ucap Ceil sembari keluar dari mobil dan menuju kamar hotel sembari mengembangkan senyum nya

Lano tersenyum melihat kebahagiaan nya hari ini . Ah bagai mimpi ia bisa kembali bersama Ceil . Banyak kesalahan nya yang membuat Ceil terluka . Tapi itu lah cinta kalah dengan apa pun .

Lano bersyukur karna kembali bertemu dan bersama bunga yang selama ini menghilang . Bunga yang selama ini layu kembali mekar . Bunga yang selama ini murung menjadi tersenyum lagi .

Lano tak akan menyia nyiakan semua ini . Dan Lano harap ini berjalan panjang dan membuat ia bersama Ceil tidak terpisah lagi

------------------------------------------------------------------

Itu lah cinta . Sesakit apa pun yang di rasakan akan hilang jika itu memang tulus . Haha lucu ya ? Hati yang pernah terluka bisa kembali utuh hanya karna senyum orang yang ia sayangi

-Deandri Abiceil Thomas

Michelano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang