Sepuluh (CVA's Story)

254 17 0
                                    

"Aku berharap aku kembali dipertemukan oleh kamu dikehidupanku selanjutnya."
- Bima

****

Sementara itu Cindai tengah menikmati ayunan bersama Bima disampingnya. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan ayunan yang lebih kencang, namun akhirnya Cindai yang menang dan Bima hanya terkekeh kecil melihat sikap Cindai yang tak berubah sama sekali.

Bima menyuruh Cindai tunggu sebentar saja, lalu Cindai hanya meng'iya'kan dan lanjut bermain ayunannya dengan perasaan yang sangat gembira. Lalu datang dengan membawa dua cup es krim, mata Cindai langsung berbinar-binar dan mengambil es krim itu dari tangan Bima dan langsung melahapnya dengan senang. Seperti anak kecil yang dapat eskrim.

"Makasih ya, Bim. Hari ini mood gue jadi baik gara-gara lo." ucap Cindai lalu melahap eskrimnya kembali.

"Sahabat kan gitu tugasnya. Selalu ada disaat sahabatnya senang maupun susah." jelas Bagas.

"Sejak kapan lo jadi pinter pake quotes-quotes dari LINE gitu?" tanya Cindai seraya terkekeh.

"Ini dari hati."

"Iyain aja lah yaa."

Bima tersenyum karena Cindai mulai sejenak melupakan kesedihan gadis itu. Sebagai sahabat, Bima tak mau Cindai selalu murung, Bima mau Cindai selalu bahagia walaupun dirinya sedang 'tidak' bahagia.

Mata Cindai menangkap sosok Bagas, jantungnya seketika berdegup kencang, lalu berubah menjadi pedih karena melihat Bagas berjalan mesra dengan seorang cewek. Bagas bersama Agnes. Bima yang bingung dengan ekspreksi Cindai yang langsung sedih pun mengikuti arah pandang Cindai.

Brengsek.

Bima langsung jalan menghampiri Bagas dengan emosi yang sudah meledak-ledak, Cindai pun langsung berlari mengejar Bima yang saat ini mungkin sedang emosi. Cindai tak mau mereka berdua bertengkar ditempat seperti ini.

"DASAR LO BRENGSEK!"

BUGH!

BUGH!

Bagas langsung tersungkur sedangkan Agnes terkejut mendapati serangan dari orang asing, Agnes dan Cindai bersamaan menghampiri Bagas untuk memastikan bahwa keadaan Bagas baik-baik saja.

"HATI LO KEMANA?!" bentak Bima dengan emosi yang meledak-ledak.

Agnes mendorong Cindai hingga gadis itu terjatuh, "Ngapain lo masih bantuin Bagas, hah?! Temen lo udah buat Bagas babak belur karna lo! Gak tau malu!"

"JAGA TUH MULUT!" bentak Bima menunjuk Agnes dengan jarinya.

"BANGSAT!"

Bagas bangun lalu menghajar Bima tanpa ampun, Bima tak mau kalah. Ia juga menghabisi Bagas hingga darah bercucuran. Lalu Rehan datang untuk melerai semuanya, ia memandang Cindai yang masih terduduk seraya menangis dan matanya bertemu dengan mata milik Agnes lalu membuang matanya menatap Bagas dan Bima.

"Ngapain lo nyegah gue buat nonjok si brengsek ini, hah!!" teriak Bima didepan wajah Rehan.

"Lo pacaran sama Agnes?" tanya Rehan dengan perlahan.

FRIENDZONE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang