"Bantu aku melupakan. Melupakan perasaanku padamu dan mulai menerimamu menjadi sahabat baikku."
- Dari Cindai Untuk Bagas****
Cindai memandang Bagas, Bima dan Rehan dengan mata yang berkaca-kaca lalu merentangkan tangannya, mereka bertiga langsung berpelukan ala Teletubies. Cindai sudah menangis karena baru ingat kalau mereka teman masa kecil yang ia lupakan.
Lalu mereka saling berjauhan, Cindai tertawa kecil tak menyangka kalau mereka sudah dipertemukan sejak lama walaupun Bagas, Bima dan Rehan dipertemukan dengan cara tidak baik-baik karena saling mencibir satu sama lain tapi sekarang Cindai berharap itu sudah tidak terjadi lagi karena dulunya mereka sahabat dekat waktu kecil.
"Gue gak nyangka ini semua," ucap Cindai mengusap airmatanya. "Walau cuma main sekali doang tapi sumpah dulu itu gue seneng banget main bareng kalian." lanjutnya.
"Gue juga, dan gak nyangka kalo si kunyuk-kunyuk ini pernah main sama gue. Anjir banget dunia emang sempit, hahaha" timpal Rehan lalu tertawa.
"Kunyuk ngomong kunyuk!" protes Bagas tak suka, Rehan memeletkan lidahnya. "Gue juga gak bisa nerima kenyataan ini, masa iya lo pernah jadi temen kecil gue. Kalian itu kan cuma benalu dipersahabatan gue sama Cindai." lanjutnya memanyunkan bibir.
"Gue juga heran, dulu mau aja jadi temennya cowok alay kayak lo." ucap Bima yang sangat pedas, Bagas memutar bola matanya malas.
"Bagas, ambilin kamera gue cepetan!" suruh Rehan, Bagas pergi ke mobil untuk mengambil kamera. "Gue dan Bima bakal bantuin lo lupa dari Bagas." ucapnya menoleh kearah Cindai.
"Gue juga gak setuju kalo lo bahagia sama si kunyuk onta itu," jelas Bima menatap Bagas yang sedang mencari kamera dari kejauhan.
"Bagas itu cocoknya dijadiin sahabat. Makasih kalian mau bantuin gue." ucap Cindai diiringi senyuman manisnya.
Bagas berlari menuju tempat Cindai, Rehan, dan Bima berkumpul dengan nafas yang terengah-engah, lalu mengadah ke wajah Rehan dengan wajahnya yang kesal.
"Lo gak bawa kamera, anjing!" ucap Bagas kesal sambil membawa nama binatang itu pada Rehan.
"Emang kagak," balas Rehan dengan watadosnya.
"Sialan,"
"Hahaha"
****
Cio dan Cindy tengah asyik bermain bola basket dilapangan kopleks blok rumahnya, ditemani oleh Cindai dan juga Bima disana. Hari sudah menjelang sore makanya Cindy mengajak Cio untuk bermain bola basket dilapangan karena sedang 'ingin', dan betapa terkejutnya Cio mengetahui bahwa Cindy jago bermain basket. Buktinya Cindy selalu menang darinya, dan waktu bermain di Timezone juga sama, Cio kalah dan Cindy menang.
"Hosh.. Hosh.. Capek, dek!" ucap Cio melakukan gerakan ruku seraya mengatur nafasnya lalu membaringkan tubuhnya dilapangan.
Cindy menoleh dan menghampiri Cio lalu duduk, "Baru beberapa, bang."
"Lo kok jago main basket sih?" tanya Cio heran.
"Diajarin sama kak Arga." jawab Cindy kelewat polos.
Cio bangun dan menatap Cindy dengan tatapan tajam dan tatapan tak suka, "Jangan deketin Arga. Gue gak suka."
"Kenapa sih bang? Arga gak sejelek yang abang bilang!" bela Cindy dengan nada meninggi, Cindai dan Bima menyadari adanya perkelahian pun langsung menghampiri mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [Complete]
Teen Fiction[Judul sebelumnya CVA's Story] Tentang pengakhiran hati, Cindai memilih mengakhiri penantiannya dan Bagas mengakhiri rasa gengsinya yang justru membuatnya terlambat untuk menggapai perempuan itu. ㅡㅡㅡㅡㅡ Don't Judge Story or Title it's a Cover Vomment...