Duabelas (CVA's Story)

240 15 1
                                    

"Jadikan hati dan logika kamu menjadi teman. Agar kamu tak salah pilih tindakan yang mana akhirnya kamu akan menyesal."
- Aini (Mama Cindai)

****

Mela, Nabila dan Destya mengajak Cindai ke mall hari ini, karena mau menghibur Cindai. Tentu saja mengajak Cindy, Cio dan juga Bima supaya Cio ada teman lelakinya.

Dan akhirnya mereka sampai disalah satu mall terbesar di Jakarta, tempat tujuan mereka tentu saja Timezone yang ada dimall itu. Awalnya Cindai malas untuk bermain semacam itu, namun karena paksaan Bima pun akhirnya Cindai mau bermain.

Mela dan Nabila asyik bermain dansa lantai, sedangkan Cio dan Cindy bermain memasukan bola basket terbanyak diring, sedangkan Destya yang bermain game seperti Nintendo, lalu Bima dan Cindai? Berfoto diphoto box. Bukan ide Cindai, tapi ide Bima.

Lalu Bima menarik Cindai kedalam dan menyuruh perempuan imut itu untuk bergaya.

Gaya pertama Bima yang menunjukan gigi-gigi rapihnya dan Cindai yang menunjukan wajah datarnya. Gaya kedua, Bima yang mencubit pipi berisi Cindai dan Cindai menatap Bima kesal. Gaya ketiga terlihat Bima merangkul Cindai dan gadis itu tersenyum tipis.

Setelah selesai, Bima langsung mengambil fotonya. Melihat ekspresi Cindai yang tidak enak dipandang membuat Bima menatap Cindai yang sekarang tengah memakai tampang watados dengam wajahnya yang imut itu.

Bima tak mengerti harus membuat Cindai seperti apa lagi. Dirasa dirinya tak mampu membuat sahabatnya bahagia, Bima pun membuang fotonya bersama Cindai ketempat sampah lalu pergi dari hadapan Cindai. Cindai tau kalau Bima mungkin lelah karena dirinya, Cindai berjalam keluar dari arena Timezone dan menuju ke rooftop mall untuk menyejukan suasana hatinya.

Disinilah Cindai, rooftop terbuka mall menikmati segemelintir angin sore yang menyapu dirinya hingga membuat anak-anak rambutnya ikut tersapu juga.

Cindai menghela nafasnya, ingin rasanya Cindai melompat dari atas mall ini. Sulit melupakan orang yang sudah menjadi bagian dari hidup kita. Cindai tak bisa melupakan perasaannya pada Bagas, entah kenapa. Dan kenapa hatinya jatuh pada Bagas? Cinta itu aneh memang.

Banyak yang ingin membuat Cindai tersenyum, termasuk Bima yang mengajaknya foto tadi, namun berubah saat Bima membuang fotonya dan berlalu dari samping Cindai. Sekarang kalau Cindai pikirkan, dirinya merasa bersalah pada Bima.

Kakinya melangkah menuju pintu rooftop yang akan mengantarkannya pada lift dan Cindai akan naiki liftnya untuk menuju lantai dua.

Cindai kembali kearena Timezone, kedekat photo box tempatnya berpisah dengan Bima saat ini. Cindai membuka penutup tempat sampah dan mencari foto yang dibuang oleh Bima.

Akhirnya Cindai menemukan semuanya, ada yang kesiram air, ada yang masih utuh dam sudah luntur. Cindai berlari mencari keberadaan Bima dan yang lainnya, Cindai berlari menuju pusat makanan dan melihat ada si kembar dan Mela, Nabila, Desya, tapi Bima tak ada.

"Bima mana?" tanya Cindai.

"Taman mall. Mau sendirian aj--" belum Cindy menyelesaikan ucapannya Cindai langsung pergi menyusul Bima.

Cindai melihat Bima yang tengah berdiri menatap orang-orang yang tengah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Langsung saja Cindai berlari dan memeluk Bima dari belakang dengan erat.

Bima terkejut melihat Cindai memeluknya dari belakang dengan suara isakan tangis disana, tangan Bima langsung cekatan mengambil tangan Cindai yang tengah menangis dan menangkup pipi perempuan itu.

FRIENDZONE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang