Tigabelas (CVA's Story)

230 14 0
                                    

"Masa kecil adalah masa yang paling indah sepanjang hidupmu."
- Rehan

****

Keesokan harinya Bima, Bagas dan Rehan datang kerumah Cindai. Untuk mengklarifikasi soal semalam yang mereka bertiga bincangkan, walaupun sudah dilarang oleh Bima tapi Bagas dan Rehan tetap ngotot mau membicarakan soal ini, yang bisa Bima lakukan hanyalh menuruti duo batu ini.

Kata Aini--Mama Cindai dan si kembar, mereka datang diwaktu yang salah, karena Cindai dan Cindy adalah duo kebo yang pastinya susah kalau bangun pagi, yang baru bangun hanyalah Cio dan Papanya.

Aini pun berlalu meninggalkan tiga remaja tampan itu menuju dapur untuk memasak, lalu datanglah Cio duduk diruang keluarga dengan peralatan yang berbunyi nyaring untuk membangunkan Cindai, Cindy dan teman-teman Cindai yang ikutan ngebo seperti Cindai.

"Mau ikutan bangunin Cindai cs gak?" ajak Cio dengan wajah datarnya.

"Kasian kalo dibangunin." ucap Bima dengan nada tak enak.

Bagas langsung berdiri, "Ayo!"

Cio mengangguk lalu berjalan menuju kamar Cindai diikuti oleh Bagas, sedangkan Bima dan Rehan hanya menghela nafasnya.

Cio membuka knop pintu kamar Cindai dan pandangan indah pun terlihat, Bagas melongo karena mereka semua memakai hotpants. Cio sudah biasa akan hal ini, mungkin saat ini adik Bagas bangun karena pemandangan indah tersebut.

Pletak!

"Jangan omes sama kakak gue sekaligus adek gue!" omel Cio menjitak kepala Bagas.

"Sori."

Cio memberikan kentungan pada Bagas sedangkan dirinya memegang terompet tahun baru. Dari hitungan satu sampai tiga pun mereka membunyikan alatnya masing-masing, hingga membuat Bima dan Rehan yang berada dibawah menutup telinganya karena ulah Cio dan Bagas.

Mela, Nabila dan Destya terkejut dan terbangun dari mimpi indahnya. Nabila dan Destya memegang dadanya karena kaget sedangkan Mela menatap Bagas dan Cio dengan tatapan tajam setajam silet.

"Lo itu ya gak ada cara bangunin yang bagusan dikit napa?!" cerca Mela bangkit menatap Cio dan Bagas tajam.

"Ini udah sangat bagus, kak Ratu." sahut Cio datar.

"Muka lo pengen gue garuk! Datar banget!" ucap Mela menyiapkan jari-jarinya untuk mencakar Cio.

Cio bergeming.

"Lah si Cindai sama Cindy masih molor." ucap Bagas sembari menunjuk Cindai dan Cindy.

"Tugas lo ya kak bangunin Cindy sama kak Cindai." suruh Cio yang membuat Mela kesal karena bocah yang satu ini. "Ayo, bang."

Cio dan Bagas pun keluar dari kamar Cindai dan Mela menhentak-hentakan kakinya kesal, kesal dengan adik Cindai yang satu itu. Dia sedingin es, dan membuat Mela kesal dibuatnya.

"Masih pagi juga dibikin kesel sama 'tuh anak!" dumel Mela.

"Jangan kesel-kesel, Mel. Nanti suka." celetuk Nabila mencari bajunya ditas, ia akan mandi.

FRIENDZONE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang