Lesson 21 : Distance

304 18 2
                                    


-Bukan sekarang waktunya, aku belum mampu berpindah hati padamu. Sebab, kegundahanmu turut membuat perasaanku bimbang. Aku pun tak ingin, semuanya pupus seperti yang sudah berlalu-

Pertandingan DBL junior yang menjadi ajang pertandingan basket terbesar di tingkat nasional adalah titik tumpu bagi White Eagles yang selalu bertujuan meraih prestasi terbaik melalui solidaritas. Seluruh dewan guru, kepala sekolah dan ketua yayasan memberikan support penuh pada tim basket kesayangan SMA Purnama itu, sebab mereka kini berhasil meneruskan cita-cita senior White Eagles terdahulu.

Harapan besar juga ditujukan Coach Danny pada Samuel dan teman-temannya, supaya mereka bisa bergabung dengan tim basket Rajawali Emas saat lulus SMA nanti.

Di dalam toilet perempuan, Samantha masih belum beranjak dari depan wastafel. Ia sedang menatap cermin, sambil beberapa kali menaburkan di wajahnya serta lipstick berwarna natural dengan gerakan pelan. Saat ia selesai berdandan, terdengar suara melengking yang mengejutkannya.

“Duh, yang pengin nonton gebetan tanding DBL! Enggak usah nervous gitu kali, Ver…santai aja. Lo udah kelihatan cantik kok, buat Samuel! Sumpah, dia bakal terpana kayak cogan-cogan korea waktu papasan sama pujaan hatinya.”

“Cecille!!”

Samantha menyentak Cecille dengan wajah tersipu seraya menjepit setengah rambut panjangnya menggunakan jepit berbentuk pita lucu warna pink.

Itu adalah hadiah dari Kak Ciara saat ulang tahunnya kemarin, bahkan sepupunya tersebut memberikan dua set jepit rambut sebab menurutnya Samantha harus mencoba gaya rambut baru.

Cewek itu pun tidak masalah akan saran sepupunya, namun ia sedikit ragu ketika Cecille memberikan perangkat make-up dan skincare sebagai kado untuknya. Karena, Samantha tak terlalu sering melakukan ritual kecantikan seperti remaja cewek lain seusianya.

Ia berdandan pada acara atau kegiatan tertentu saja, untuk memakai skincare hanya dipakainya bila sedang mood maupun dipaksa secara halus oleh Cecille yang sering membantunya merawat diri.

Sambil tertawa lantaran berhasil mengusili Samantha, Cecille merapikan dandanan di wajah sahabatnya itu. Samantha sebenarnya memiliki paras ayu campuran Belanda dan Jawa, jadi cukup diberi make up natural saja.

“Ver, bedak lo kurang rata sedikit. Sini gue rapiin, terus bibirnya dikasih lip gloss sedikit biar kelihatan segar. Voila! Make up natural buat nonton gebetan tanding basket, udah selesai…kayaknya, gue udah cocok ya jadi beauty vlogger."

“Lo memang punya bakat sih Cil, tapi gue takut kalau nanti lo terkenal, malahan lupa sama Bidadari Abal-Abal squad, terus lo pacaran sama selebgram, putus, bikin drama di sosmed, habis itu—“

Samantha tersenyum puas seraya melihat ke cermin, ia sedikit tersipu karena dirinya tampak sangat lain. Seolah, Cecille menyulapnya menjadi Samantha Veronica dengan wajah baru.

Cewek itu lalu meledek Cecille, seraya membayangkan bila sahabatnya menjadi tenar suatu saat nanti.

Cecille mendorong bahu Samantha sambil tertawa terbahak-bahak karena pemikirannya yang cukup menggelitik.

“Enggak sampai berlebihan kayak gitu, lah! Hahaha... Yang ada, gue bakalan dicoret dari kartu keluarga sama Bunda. Lebih baik gue tetap jadi diri sendiri, daripada kehilangan orang-orang tersayang.”

SAMUEL AND SAMANTHA  : TROUBLE COUPLE SERIES 0.1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang