Lesson 11 : Suspicious

336 23 0
                                    

-Rasa curiga itu, bagaikan sebuah boomerang. Akan berbalik pada kita, apabila dilemparkan. Menyakiti hati terlalu dalam, sampai kamu tidak bisa menangis lagi-

Lima menit setelah bel masuk berbunyi, Samantha mengejutkan Cecille dengan tiba-tiba berdiri di belakangnya sampai sahabatnya itu berseru kaget dan mengelus dadanya.

“Cil, gue duduk di sebelah lo lagi ya. Kangen tahu… kita kan, teman sebangku sejati. Biar Sally tukeran duduk sama Belinda. Ya? Please?”

“Sally udah balik dari toilet tuh, gue enggak enak kalau langsung nyuruh dia pindah. Besok aja deh Ver, gue duduk bareng lo. Kan, meja kita dekat dan masih bisa ngobrol tiap hari.”

Cecille melirik Sally yang menghampiri kursi mereka. Cewek itu mendengar obrolannya dengan Samantha, kemudian berniat memindahkan tasnya.

Sally terlihat canggung diantara dua sahabat itu, merasa bahwa dirinya harus tahu diri untuk tidak membuat jarak diantara Samantha dan Cecille.

“Eh… sori ya Ver, Cil, kalau gue bikin kalian enggak duduk sebangku lagi. Habis, waktu itu Bu Lia yang suruh dan kebetulan kursi di sebelah Cecille kosong, soalnya ketua kelas lagi absen. Tapi enggak apa, gue pindah aja sama Belinda.”

“Tuh kan, Sally aja enggak keberatan… dan juga, kursi di sebelah Cecille ini hanya diperuntukkan buat gue; sahabatnya.”

Samantha berseru “yes!”  di dalam hati, memang sudah semestinya Sally tidak merebut sahabatnya dengan mencoba sok akrab. Salah sendiri, cewek itu dulu membuatnya tak memiliki seorang teman. Jadilah, Samantha bersikap agak posesif.

Cecille pun merasa jengkel akan sikap kekanakan Samantha. Ia tak ingin bertengkar dan meminta sahabatnya untuk menjaga ucapannya pada Sally.

“Ver, jangan lebay gitu… elo kesannya kayak nyindir Sally dan enggak pengin dia akrab sama gue. Apa salahnya, kalau gue dekat sama teman baru?”

“Enggak salah sih Cil, gue cuma bilang kalau—“

Samantha tercekat, ia pun mencoba mencari alasan yang masuk akal. Tetapi, teguran Pak Seno terhadap dirinya dan Cecille, lantas membungkam mulutnya.

“Samantha Veronica, kerjakan soal Fisika di buku latihan soal sebanyak tiga puluh nomor. Cecillia Geraldine, berdiri di depan kelas dan sebutkan Janji Siswa.”

Malu, pasrah, itu yang dirasakan Samantha saat ini. Ia tak punya pilihan selain menjalankan sanksi yang diberikan Pak Seno; guru Fisika ter-galak di SMA Purnama.

Cewek itu lalu mendelik pada Sally di sebelahnya, ia bersungguh-sungguh akan menjauhkan Sally dari sahabatnya.

Niat Samantha semakin terbaca jelas pada jam istirahat, ketika ia, Cecille dan Belinda harus makan siang bersama Sally di meja favorit mereka sebab Inka terlalu takut berkumpul dengan mereka karena Tiara melarangnya.

Cewek itu menyuap mie ayamnya penuh nafsu, melihat betapa Sally seakan mencari muka untuk terlihat ramah di hadapan Belinda dan Cecille.

Dasar cewek nyebelin, harusnya lo jangan pindah ke SMA Purnama.

Gue enggak suka, lihat lo ada disini dan diantara teman-teman gue. Samantha menggumam kesal, lalu sengaja bersikap sok asik dan tertawa di dekat kedua temannya, supaya Sally merasa terabaikan.

SAMUEL AND SAMANTHA  : TROUBLE COUPLE SERIES 0.1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang