Zahra yang sudah selesai membaca Al-Qur'an segera beranjak dari mushollah.
Sebenarnya Zahra merasa terganggu karna mahasiswa kaum hawa membicarakan seorang imam tadi. Karna mushollah itu bukan tempat buat bergosip. Tapi buat melaksanakan ibadah.
Zahra bergegas ke kantin bersama Jihan. Dan tidak henti hentinya Jihan memuji suara merdu tersebut.Sebenarnya diam diam Zahra pun sama mengagumi suara merdu itu semenjak subuh tadi. Tapi Zahra tidak mengumbar kepada Sahabatnya. Karna bagi Zahra mengagumi itu tidak harus di bicarakan kepada seorang terdekatnya. Cukup dirinya dan Allah lah yang tau.
Sesampai kantin Zahra dan Jihan memesan nasi goreng buatan mbok Munah. Zahra dan Jihan makan dengan diam hanya dentingan sendok lah yang mereka dengar.
"Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin" doa Zahra sesudah makannya.
"Alhamdulillah, terima kasih ya Allah karna engkau masih memberi kita kesempatan menikmati makan siang ini" kata Jihan.
"Ya udah yuk pulang, gak ada kelas lagi kan Ra" kata Jihan yang sudah bersiap keluar dari kantin.
"Iya ko gak ada kelas lagi hari ini. Ya udah yuk kita pulang" ajak Zahra.
"Ngomong ngomong nih Ra. Kamu denger gosip tentang Ukhti Aisyah gak?" Tanya Jihan dengan muka polosnya.
Zahra mengerenyitkan dahinya karna sejak kapan sahabatnya ini suka bergosip."Aku tidak tau Ji. Dan tidak mau tau. Karna bergosip membicarakan seseorang itu tidak disukai oleh Allah SWT. Membicarakan seseorang itu bukannya dapatin Pahala malah dapatnya Dosa lagi" kata Zahra sambil tersenyum.
"Eeeeggghh.. Iya Ra maaf deh" sesal Jihan karna sudah mau bergosip.
"Minta maaf lah kepada Allah Ji. Bukan ke Zahra Ji" kata Zahra yang masih tersenyum manis.
"Astagfirullahalladzim maafkan hamba-Mu ini ya Allah. Karna sudah bergosip dan menimbulkan dosa" kata Jihan yang tambah menyesal.
Dan tidak terasa Zahra dan Jihan sudah berada di parkiran."Ya udah Ra. Aku duluan yah. Assallamuallaikum" ucap salam Jihan.
"Iya Ji. Hati hati yah. Wa'allaikumsallam". Jawab salam dari Jihan.
Saat Zahra menjalankan mobilnya. Dering handphon Zahra bergetar tanda ada yang menelfon.
"Mama" gumam Zahra saat melihat siapa yang menelphonnya. Zahra meminggirkan mobilnya terlebih dahulu sebelum mengangkat telfon dari mamanya.
"Hallo Assallamuallaikum mah" salam Zahra.
"Wa'allaikumsallam sayang. Kamu sekarang ada dimna?" Tanya Anita pada anaknya.
"Ini Zahra lagi perjalanan pulang Mah. Emang ada apa Mah" kata Zahra penasaran.
"Emm ini sayang. Mamah mau minta tolong sama kamu. Tolong jemput mamah di rumah teman mamah ya" kata Anita.
"Oh iya mah.. kirimin aja alamatnya. Sekarang aku meluncur mah" kata Zahra.
"Iya sayang. Ya udah mamah tutup ya Assallamuallaikum sayang" kata Anita.
"Iya mah wa'allaikumsallam" jawab Zahra.
Bersambung.......
Typo bersebara .
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Spiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...