"Apa kamu tidak tau. Bahwa aku sungguh kecewa pada sikap mu itu. Apa kamu tidak tau. Gimana bicara kasarmu kepadaku. Sakit. Sakit sekali mas" kata Zahra saat Vino sudah keluar dari kamar rawat inap Zahra.
"Kenapa denganmu ini mas. Kenapa hiks hiks" Zahra menangis dengan pilunya. Tapi Vino, semua yang Zahra katakan terdengar semua. Hati Vino sakit saat mndengar Zahra kesakitam dengan sikapnya.
Menyesal. Ia sangat menyesal telah menyakiti wanita yang ia mulai mencintainya.Vino masuk kedalam ruangan Zahra. Ia melihat Zahra sedang menangis tersedu sedu. Vino langsung memeluk wanita yang telah ia sakiti. Zahra terkejut saat ada yang memeluknya tiba tiba. Tapi setelah menghirup maskulin ia langsung terdiam dari berontaknya dan membalas memeluk Vino.
"Maaf" gumam Vino sambil terisak.
"Maaf. Maaf. Maaf" Vino berulang kali mengucapkan kata maaf dan mengecup kepala Zahra dengan sayang.
"Ssttttt jangan bilang maaf lagi mas" kata Zahra.
"Kamu tidak sal-".
"Ssssttt aku salah Ra. Aku suami yang tidak bertanggung jawab. Aku suami yang sudah menyakiti seorang istri seperti malaikat ini".
"Maaf kan aku sayang" lanjut Vino. Zahra semakin terisak dan memeluk Vino lebih erat lagi.
***
Sudah tiga bulan rumah tangga Vino dan Zahra kembali rukun. Dan sudah tiga bulan juga Vino selalu merengek meminta Zahra supaya mengidam. Karna selama hamil Zahra tidak pernah meminta yang aneh aneh. Malah Vino lah yang mengidam.
Pernah Vino bangun tidur tiba tiba dia ingin makan somay di tengah malam, dan membangunkan Zahra yang tertidur di pelukan Vino.
Dan pernah juga sewaktu di tengah tengah rapat penting ia ingin memakan rujak lutis dan ingin di belikan oleh kolega pentinnya.
Sungguh memalukan batin Vino saat mengingatnya.
Segini dulu ya. Tangan aku lg sakit buat ngetik. Ini juga gak brangkt krja karna badan kurang fit juga.
Jangan lupa votment ya.
Typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Spiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...