Zahra yang sudah bersiap siap berangkat ke kampus merasa tidak semangat.
Bagai mana bisa semangat. Kalo kedua orang tuanya meminta ia segera menikah.Hey bagai mana mungkin. Ia merasa belum siap menikah di usia muda. Lagi pula ia masih mau fokus dengan cita citanya. Dan mencari uang untuk membantu kedua orang tuanya. Meskipun kata kedua orangtuanya calon suaminya nanti ia mempunyai usaha yang cukup maju dan sukses.
"Bagai mana mungkin aku menikah di usiaku yang masih muda ini. Ya Allah. Aku harus bagai mana" keluh Zahra yang masih duduk di atas kasur mempuknya itu.
Tok tok tok
"Assallamu allaikum".
"Waallaikum sallam. Masuk Bun gak di kunci ko" kata Zahra lemas.
"Kamu kenapa sayang" tanya Bundanya dengan lembut.
"Aku tidak papa" jawabnya singkat zahra sambil memaksakan senyumnya itu.
"Kamu tidak bisa membohongi Bunda sayang. Kamu bilang gak papa. Tapi mata kamu. Mata kamu bilang kamu lagi ada apa apa" kata Bundanya dengan lembut.
"Hufh. Aku memang tidak bisa bohong sama Bunda' kata Zahra dengan di sambut oleh kekehan Bundanya.
"Bun haruskah aku menikah di usia muda ini" kata Zahra pada Bundanya yang masih tersenyum lembut di bibirnya.
"Kamu tau gak. Di umur kamu yang sekarng sudah 20thn ini sudah cocok menikah sayang. Coba kalo Bunda dulu. Bunda di nikahin sama opa kamu waktu umur Bunda 15thn loh" kata Bundanya tersebut. Zahra yang mendengarkan itu melototkan matanya tidak percaya.
"Biasa aja donk matanya sayang" kekeh Bundanya.
"15thn Bund. Waktunya masih sekolah SMP kan bund' kata Zahra tidak percaya.
"Iya. Waktu itu bunda nikah di umur 15thn. Dan tentunya Bunda juga di jodahkan oleh Opamu itu".
"Saat itu Bunda dan Ayah tidak sling mencintai. Tapi seiringnya waktu cinta itu tumbuh dengan sendirinya sayang. Cinta yang tumbuh di hati bunda sampe sekarang' lanjutnya.
"Dah sekarang kamu brangkat ke kampus. Jangan terlalu di fikirkan" kata Bundanya.
Zahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Eemm Bunda. Tapi bolehkah aku tau siapa yang akan menjadi suamiku nanti" kata Zahra penasaran."Nanti saja. Nanti juga kamu tau ko" kata Bundanya.
*** ***
"Assalamuallaikum Akhi" ucap salam yang sangat merdu di telinga Vino tsbt.
"Waallaikumsallam Ukty" jawab Vino sambil tersenyum kepada wanita yang mengucapkan salam tadi.
"Maafkan aku karna terlambat. Tadi di jalan sangat macet" kata wanita itu dengan suara lembutnya.
"Iya gpp kou. Lagi pula aku juga baru datang kou" jawabnya dengan senyum manisnya.
Vino menatap kekasihnya itu dengan lekat. Ia tidak tahu harus bagai mana menyampaikan tentang perjodohan ini kepada wanita yang berada di depannya ini.
"Akhi ada apa ? Kenapa akhi menatap aku seperti itu ?" Tanya wanita itu dengan wajah yang merona.
"Kamu terlihat cantik memakai hijab warna tosca itu" kata Vino dengan suara lembutnya.
Wanita trsbt smakin menjadi merona di pipi nya. Ia merasa berbunga di puji oleh kekasihnya ini.
"Aku memang selalu terlihat cantik dari dulu juga kali" balas wanita itu dengan candaannya itu. Vino terkekeh mendengar jawaban kekasih cantiknya itu.
"Ya kamu selalu terlihat cantik di mataku ini" kata Vino dengan menggodanya.
Vino dan wanita itu saling lempar canda tawa sampai akhirnya dering hp Vino menghentikan tawanya.
Vino melihat kelayar hp nya dan ada tulisan nama Umi nya."Assallamuallaikum Mi" kata Vino yang langsung mengangkat tlfonnya.
"Wa'allaikum sallam sayang. Kamu ada dimana sekarang" kata Uminya.
"Aku lagi ada di caffe Mi. Lagi ngecek keuangan saja" jawab Vino.
'Kamu sedang sama siapa hon" kata Umi nya kembali. Ia sengaja menelfon anak nya karna salah satu karyawan nya menelfon dan memberitahu kalo Tuan nya lagi bersama wanita yang menjdi kekasihnya sekarang.
"Emm a. Aku bareng Ai" jawabnya pelan.
Terdengar suara hela nafas dsbrng sana. Vino tau Uminya pasti kecewa. Tapi ia tidak tau harus bagaimana mengatakan kepada kedua wanita yang ia cintai ini.
"Umi tutup dulu. Nanti jam 5 kamu hrus udah ada drumah. Assallamuallaikum" Umi Vino merasa kecewa oleh anak satu satunya ini. Ia kecewa kenapa ia masih berhubungan dngan wanita licik itu.
** ***
"Assallamuallaikum Akhi" salam Zahra kepada Vino yg sedang membaca buku du bangku taman kampus tersbut. Vino menatap wanita yang berada di depannya dengan tatapan datarnya.
"Waallaikumsallam" ucapnya dengan dingin. Zahra tersentak dengan nada dingin sperti itu dari Vino. Ia baru pertama kalinya mendengar Vino dngn suara dingin dan tajam itu. Tidak ada suara lembut dan hangat lagi.
Zahra duduk di depan Vino yang terhalang meja kecil trsbt. Saat Zahra mendaratkan bokongnya. Vino langsung berdiri dan tidak mengucapkan apa pun selain salam.
Zahra hanya bengong melihat tingkah Vino yang menurutnya hari ini aneh sekali.
Zahra pov
Ada apa dengan Vino. ?
Kenapa ia bersikap dingin begitu padaku.
Apa aku mempunyai salah dengannya ?
Sudah beberapa hari dia menghindar dariku.Hah entah lah aku tidak tau. Biarlah. Mungkin dia sedang mempunyai masalah. Atau mungkin dia memang sudah tidak mau berteman denganku.
BERSAMBUNG ........
SUMPAH TAMBAH GAJE AJE YACH. MAAFIN AKU KALO BANYAK TYPO.
JANGAN LUPA BUDAYAKAN VOTMENT NYA YA ^.^
Jum, 25 Agustus 2017
17:26
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Spiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...