Sudah satu hari satu malam Vino dan kelurga yang lain mencari keberadaan Zahra. Saat ada titik terang penjahat tersebut sudah kabur dan meninggalkan sebuah jejak berupa hp. Kepolisian sedang melacak keberadaan penjahat tersebut dengan hp salah satu penjahat tersebut.
"Permisi tn.Daniel, kami sudah mengetahui keberadaan penculik trsbt" kata polisi trsbt.
"Benarkah. Dimana ? Dimana keberadaam istri saya" kata Vino dengan tidak sabarnya.
"Mereka sekarang berada di kota Bandung" kata polisi.
"Apa" kata mereka bertiga.
'Bandung" kata Hafidz papah Zahra.
"Ayo kita kesana" kata Vino sambil berlari menuju mobilnya.
"Vino tunggu nak" kata Daniel.
Tapi Vino tidak mendengarkan perkaraan abinya.
"Anak itu" geram Daniel.
"Sudah Niel, istigfar" kata Hafidz berusaha tenang walau pun dalam hati nya ia merasa khawatir, bahkan Takut.Vino dan yang lainnya di hari itu juga pergi ke Bandung menuju tempat si penculik trsbt.
3jam sudah mereka di jalan dan akhirnya sampai juga.
"Saya mohon dengan sangat Pak. Anda jangan langsung menerobos rumah itu. Biar anak buah saya mengepung terlebih dahulu. Dan anda mengikuti saya dari belakang. Karna ini akan membahayakan bagi kita terutama dengan Ny.Zahra" kata polisi."Vino tolong turuti kata polisi, papah tidak mau kenapa napa dengam anak papah apa lagi dalam kandungannya ada cucu papah. Calon anak kamu" kata Hafidz dengan raut ketakutan.
Vino yang dari tadi gerasak gerusuk akhirnya menuruti taktik dari polisi.Setelah polisi mengepung rumah berlantai dua trsebut dan memastikan keberadaan si penculik. Polisi Vino, Hafidz dan Daniel pun memasuki rumah trsebut.
Merasa tidak asing dengan rumah ini, Hafidz merasa kalo yang menculiknya tuh orang terdekatnya.
Saat mereka menelusuri ada seseorang yang teriak memanggil mereka semua."Wooyu. Siapa kalian" kata penjaga rumah trsebut. Saat melihat polisi. Penjahat trsbt akan melarikan diri.
"Jangan bergerak" kata polisi trsbt dan langsung menangkap penjahat itu. Vino lari kearah tangga dan menuju ke lantai dua trsbt. Ada 6 pintu di lantai atas. Vino mencari cari satu persatu. Tapi ia tidak menemukan keberadaan Zahra. Vino turun dari lantai atas dengan keadaan lemas.
"Bagai mana Vin" kata Danie. Vino menggelengkan kepalanya. Hafidz memutaru ruang tengah dan menemukan sebuah figuran cukup besar. Di sana ada sebuah foto sahabat lamanya dengan keluarga kecilnya. Dimas Anggoro dan Chattrina Corllin. Mereka sahabat dekat Hafidz semasa kuliah di Bandung. Dimas dan Cahttrina menikah di AS. Tapi mereka tidak dapat menerima keturunan, sebab Chattrina mengalami Kangker Rahim. Usia pernikahan mereka sudah 8thn dan Hafidz menyarankan mengadopsi anak. Chattrina dan Dimas pun mengadopsi anak perempuan berusia 13thn dari panti asuhan.
Tapi sahabat Hafidz sudah meninggal dunia sejak 2thn lalu sejak peristiwa kecelakaan pesawat jatuh."Aku tau mereka ada dimana" kata Hafidz. Daniel dan Vino melirik Hafidz dengan tatapan apa kau yakin ?.
"Ikuti aku" kata Hafidz dengan berlari. Hafidz menuju kesebuah taman belakang sedikit lebih jauh disana ada sebuah ruangan kecil. Dan disana pula ada seorang 2 penjaga. Polisi membekuk penjahat tersebut. Vino dengan tidak sabarnya mendobrak pintu trsbt.
**
Aisyah yang mendengat keributan di luar berdiri dan melangkah'kn kakinya. Tapi ia berhenti saat ada yang mendobrak pintu trsbt.
DanBrraakkk
Pintu terbuka menampakan Vino. Aisyah mematung saat melihat siapa yang berada di hadapannya. Dan sama halnya Vino pun mematung melihat siapa yang ada di hadapannya.
"Vino".
"Ai" .
.
Bersambung....
Biar tambah gereget hehe
Yang pencinta cerita "Ya Allah Aku Jatuh Cinta"
Trmksh atas Vote dan comentnya. Aku trhura banget. Eh mxsdnya terharu banget klo cerita aku trnyata sukses bikin org emosi dan bikin orang darah tinggi. Wkwkw.And mxsih juga buat mamah kuh trcinttaaa. Yang udah support aku dalam tulis menulis di dunia orange ini.
I love you do much mamah.
Muachh muacchh :'*Typo laknaatt.
Budayakan votmen cemannttt ^'.'^
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Spiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...