Sebelum baca bisa kali ya kasih Bintangnya dulu buat ceritanya. Jangam baca bacanya aja. Kasih bintang atau comentnya. Biar Up nya jg aku semangka eh maksudnya SEMANGATOK kalo gitu.
Selamat membaca :*** ** **
"Keluarga pasien" kata Dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.
Daniel, Rahma, Hafidz dan Anita pun langsung berdiri.
"Bagaimana dengan putri kami dok" kata Daniel."Apa anak anda sudah bersuami" kata Dokter.
"Iya" kata Rahma.
"Boleh saya bicara dengan suaminya" kata Dokter tersebut.
Daniel dan Rahma saling pandang. Sama halnya Hafidz dan Anita mereka saling pandang. Dan Daniel pun menganggukan kepalanya.
"Sebentar saya panggilkan dulu" kata Daniel.
"Baiklah, tolong nanti keruangan saya" kata Dokter trsebut.
Daniel mencari cari keberadaan Vino.
Sampai akhirnya di musholla RS Vino berada."Ya Allah, ampuni segala kekurangan dan dosa hamba ya Allah. Hamba salah telah melalaikan kewajiban hamba sebagai suami. Hamba salah telah menyakiti istri hamba sendiri ya Allah. Silahkan kalo Allah akan membalas perbuatan hamba. Akan ikhlas hamba terima. Tapi hamba mohon. Selamatkan lah istri dan calon anak hamba. Hamba mohon.
Karna hamba mencintainya. Sangat mencintainya" Vino berdoa sambil terisak dengan tangan yang menutupi wajahnya. Dan Daniel pun mendengarkan semua doa doa Vino putranya."Vino" Daniel menepuk pundak Vino yang sedang menangis.
"Abi" Vino terperanjat kaget dan langsung menghpus air matanya.
"Abi, ada apa ? Gimana dengan Zahra. apa dia sudah sadar?" rentenan pertanyaan Vino membuat abinya tersenyum.
"Ikutlah. Dokter menyuruhmu keruangannya. Ada yang ingin dibicarakan" kata Daniel.
Vino pun beranjak dan menuju keruang Dokter yang di maksud abinya tadi.Tok tok tok
"Masuk". Vino pun masuk kedalam ruangan Dokter yang menangani Zahra.
"Permisi Dok" kata Vino setelah masuk.
"Ya silahkan duduk, apa anda suami ibu Zahra" tanya Dokter trsebut.
"Iya dok, saya suaminya Zahra. Bagai mana dengan istriku dan calon anak ku. Ap-apa mereka baik baik saja dok" tanya Vino dengan khawatirnya.
"Begini Pak Vino. Keadaan ibu Zahra sudah melewati masa kritisnya dan calon anak kalian." Dokter Ridho menggantung ucapannya.
"Ada apa dok, ada apa dengan calon anak saya" tanya Vino penasaran dan campur takut.
"Ibu Zahra harus melakukan oprasi untuk mengeluarkan anak anda. Kalo tidak secepatnya di keluarkan akan membusuk di dalam rahim istri anda. Karna calon anak anda tidak bisa di selamatkan" kata Dokter Ridho dengan suara lirihnya.
Vino terkejut dengan perkataan sang dokter.
Apa tadi dia bilang. Calon anak ku tidak bisa di selamatkan."Ap-aappa. Mak maksu-d dokter, anak saya" Vino tidk bisa melanjutkan kata katanya. Ia tidak percaya.
"Bagai mana bisa dok" kata Vino dengan suara pelannya. Bahkan hampir tak terdengar suara Vino.
"Begini pak Vino. Kandungan istri anda tidak bisa di selamatkan karna mendapatkan lebam di perut sang ibu, dan kami memeriksa kembali keadan bayi kalian, ada kemungkinan saat istri anda di sekap ada seseorang yang melakukan kekerasan yang berakibatkan calon anak anda tidak bisa di selamatkan. Dan benturan itu mengenai pas letak jantung si bayi yang mengakibatkan calon anak kalian tidak bisa di selamatkan" jelas Dokter Ridho dengan lirih. Vino tidak bisa berkata apa apa lagi dan hanya air mata yang bisa berkata.
Vino keluar dari ruangan dokter dan disana lah ada Daniel yang sudah menunggunya. Daniel mendengarkan semua apa yang dikatakan oleh dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Espiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...