Hari .H.

16.2K 771 4
                                    

Zahra yang sedang dirias hanya menatap lurus kedepan. Pandangan matanya  kosong menatap ke arah pintu.
Ia tidak menyangka sebentar lagi akan menjadi seorang istri Vino Oerlando mahasiswa berprestasi dan seorang CEO di Oerlan Crop.
Pintu kamar di buka oleh Anita. Ia melihat putrinya yang sangat cantik dengan balutan kebaya dengan semu biru ungu dan hijab warna biru dengan aksesoris di kepalanya juga dengan bunga melati.

 Ia melihat putrinya yang sangat cantik dengan balutan kebaya dengan semu biru ungu dan hijab warna biru dengan aksesoris di kepalanya juga dengan bunga melati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*anggap ajja itu Indah ya alias Zahra*

Sangat lah cantik dan pas di tubuh Zahra.

"Anak nya mamah" gumam Anita. Zahra yang melihat Anita berusaha tersenyum kearah Anita.

"Cantik sekali kamu Nak" lirih Anita dengan mata berkaca kaca.

"Mah" gumam Zahra sendu.

"Ssstttt jangan nangis sayang. Nanti makeup kamu ancur" kata Anita. Zahra hanya terkekeh mendengar surua anita.

"Permisi Buk, saya keluar dulu. Mungkin ibu mau berbicara ke nona Cantik ini" kata perias trsbt.

"Ah iya, silahkan mba" kata Anita.

"Mamah" gumam Zahra.

"Ya sayang" Anita membelai pipi Zahra dengan sayang.

"Aku sayang mamah" akhirnya Zahra pun tidak kuat menahan air matanya. Zahra memeluk Anita dengan erat dan Anita pun memeluk Zahra gak kalah eratnya.

"Mamah juga sayang kamu Nak. Mamah gak nyangka kamu udah besar dan dewasa dan, sebentar lagi akan menjadi istri Vino Oerlando" kata Anita sambil menghapus air mata Zahra. Mereka saling berpelukan kembali. Sampai ada yang mengganggu acara berpelukan mereka berdua.

"Ekem". Deheman seorang laki laki paruh baya tapi masih terlihat tampannya.

"Apa papah boleh gabung berpelukan" kata laki laki trsbt yang ternyata papahnya Hafidz

"Papah" senyum Zahra. Dan merekapun berpelukan.

"Zahra sayang papah" Zahra menangis lagi di pelukan Hafidz. Ia merasa tidak ingin pisah oleh kedua orang tuanya.

"Papah pun sayang kamu Nak" kata Hafidz sambil mencium kening putrinya.

"Sudah jangan menangis lagi sayang. Lihat, makeup kamu luntur sayang. Kau sangat menyeramkan dengan air mata ini" kata Hafidz sambil menghapus air mata Zahra. Sebenar nya makeup Zahra tidak luntur dan masih terlihat Cantik.

"Lihat juga mamah mu ini. Ya Tuhan. Bagai mana mungkin makeup kamu luntur seperti ini. Terlihat jelek dan seperti nenek sihir" Hafidz mengejek istrinya berniat menghibur putrinya Zahra.

Mereka bertiga pun tertawa bersama dan saling berpelukan.

***

"Nak, kau sudah siap ?"tanya Rahma pada Vino.

"Iya Umi" jawab Vino.

"Hey boy. Kau kenapa em? Kenapa terlihat murung di hari pernikahan mu ini" kata Daniel.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang