Setelah Vino ke kamarnya. Rahma dan Anita sudah merencanakan perjodohan diantara Zahra dan Vino. Tentunya tanpa sepengetahuan mereka berdua.
Setelah mengobrol ngalor ngidul Anita dan Zahra pamit pulang karna hari sudah mulai sore.
"Ya udah ya mba. Aku sama Zahra mau pamit pulang dulu. Udah sore takut mas Hafizd udah pulang dari kantor" kata Anita.
"Oh iya jeng. Kalo gitu hati hati iya. Zahra sering sering main ke sini ya sayang" kata Rahma. Zahra hanya mengangguk dan tersenyum saja.
***
8:30
"Ra lo di panggil sama Bu Runi di ruangannya" kata salah satu teman kampusnya.
"Ah iya, terima kasih Ema" kata Zahra.
Zahra pun segera melangkahkan kakiny ke ruangan Bu Runi salah satu Dosennya.
Saat sudah di depan lif Zahra menekan tombol lif ada seseorang yang menekannya juga. Sontak Zahra langsung melepaskannya.
"Astagfirullahaladzim" pekik Zahra.
"Akh maaf ukhti" kata seseorang dengan suara beratnya.
Mata mereka bertemu dan terkunci dengan mata tajam dan mata lembut itu.
Zahra yang menyadari terlebih dahulu langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Em maaf ! Silahkan ukhti duluan" kata laki laki tersebut.
Zahra langsung menekan tombolnya dan lif pun terbuka. Zahra masuk di ikuti laki laki tersebut.
Saat akan menekan tombol kembali tangan mereka kembali bersentuhan."Eeem silah akhi duluan" kata Zahra sambil menundukkan kepalanya.
"Terima kasih. Kalo boleh tau ukhti mau ke lantai berapa' tanya laki laki tersebut.
'Lantai 7" jawab Zahra singkat.
"Tujuan kita sama" kata laki laki tersebut dan segera menekan angka no 7.
Mereka belum menyadari bahwa mereka pernah bertemu kemarin.Di angka ke 6 tiba tiba lifnya berhenti dan seakan akan jatuh kembali. Lampu lampu di lif pun berkedap kedip dan akhirnya mati.
"Astagfirullahalladzim" pekik mereka berdua terkejut.
"Ya Allah ada apa ini" kata Zahra yang sudah ketakutan.
"Haduuuhh ini kenapa lif nya. Tolong. ! Tolong. !" Kata Zahra yang sudah panik.
"Astagfirullah. Ukhti tenang tolong tenanglah" kata laki laki tersebut menenangkan Zahra.
"Tenang bagai mana. Lifnya tiba tiba berhenti" pekik Zahra dan melihat ke arah laki laki tersebut.
Deg
Zahra dan laki laki tersebut pun mematung saat mata mereka terkunci.
Mereka merasa tidak asing dengan wajahnya."Źàhŕã" kata laki laki tersebut yang sudah mengingatnya.
"Em Vi. Vino" kata Zahra gugup.
"Zahra. Em maaf maksudnya Ukhti tolong bertenang lah. Saya akan menghubungi rekan saya dulu" kata Vino laki laki tersebut.
Vino mengambil Hp canggihnya dan menelfon temannya untuk meminta bantuan. Tapi sayang tidak ada sinyal sama sekali.
Vino berulang kali mencoba menghubungi temannya tapi nihil tidak ada signyal sama sekali.
Sedang di luar sana Aisyah menekan tombol tapi tdk bisa. Ia melihat warna merah di angka no 6. Aisyah meminta tolong pada temannya agar segera membukakan lif trsbt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Spiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...