Usia kandungan Zahra sudah memasuki usia ke-7 Zahra sudah tidak sabar mengendong buah hatinya.
Dan selama 5bulan juga Aisyah di tinggal pergi oleh Vino. Aisyah geram saat mendengar Zahra sedang mengandung. Dan lebih geramnya lagi saat mendengar Vino sangat memanjakan Zahra dengan penuh kasih sayang.
Aisyah segera pulang dan meluncur ke ibu kota lagi."Kau sudah membohongiku. Kau sudag menipuku. Dasar laki laki tidak bertanggung jawab. Aku tidak akan biarkan melihat kalian tertawa kembali. Aku tidak akan biarkan Vino menjadi milik Zahra seutuhnya".
"Dan aku akan melenyapkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Cukup anak ku yang akan merasakan kasih sayang dari Vino. Tidak untuk kamu dan bayi sialan itu" kata Aisyah saat melihat Vino dan Zahraa sedang duduk duduk santai du taman.
**
"Mas".
"Em. Kenapa sayang" kata Vino.
"Aku ko berasa ada yang merhatiin kita ya" kata Zahra.
"Merhatiin gimana. Itu cuma perasaan kamu aja kali" kata Vino.
"Emm ya mungkin" kata Zahra yang masih merasa ada yang memperhatikan.
"Yah. Yah Fa mu tu" kata Raffa sambik menujuk tukang golali kapas.
"Jangan sayang. Nanti kamu batuk lagi" kata Zahra.
"Da mu tu nda, mu tu yah" rengek Raffa.
"Ngg-".
"Udah gak papa. Sekali kali" kata Vino.
"Humm kamu mas. Nanti Raffa batuk lagi. Dia baru juga sembuh. Kasihan ah" kata Zahra.
"Mu tu nda. Mu tu" Raffa menarik narik tangan Vino.
"Sekali aja bunda' kata Vino.
"Hufh. Serah ayah saja" kata Zahra.
Vino dan Raffa berjalan menuju tukang golali kapas. Sedangkan Zahra menunggu di kursih malas yang berada di taman. Sedang asyik menikmati angin di sore haru tiba tiba dari arah belakang ada yang membekap Zahra sampai pingsan. Ibu ibu yang berada di sekitar taman trsebut menjerit melihat Zahra du bekao dan di gendong di bawa ke mobil.
"Mas.. mas.. mas Vino itu. Itu mba zahra di bawa sama penculik" teriak salah satu ibu ibu yang sudah kenal dengan keluarga Vino dan Zahra. Vino yang mendengar langsung berlari dan menyerahkan Raffa kepada ibu ibu tadi.
"Ibu saya titip Raffa sebentar. Nanti mertua saya kesini" kata Vino dan langsung berlari menuju mobilnya dan menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi.
Vino langsung menelfon mertuanya dan juga orang tuanya.Anita yang mendengar Zahra di culik langsung menangis dan menuju taman menjemput Raffa.
**
Vino terus mengejar mobil yang membawa Zahra. Tapi saat itu Vino malah hampir menabrak pejalan kaki. Dan sialnya hilang sudah jejak mobil yang membawa Zahra.
Vino memukul mukul setirnya. Ia menyesal. Menyesal sudah meninggalkan Zahra. Seharusnya ia menuruti perinah Zahra agar tidak beli golali itu.Vino sudah mencari kemana mana. Tapi tidaj ketemu juga. Vino sudah frustasi. Ia sangat menyesali.
***
"Bos kami sudah membawa nona Zahra" kata laki laki yang sudah membekap Zahra.
"Bagus. Sekarang bawa di ke dalam gudang" kata wanita trsbt.
"Baik bos" dan laki laki trsbt pun membawa Zahra yang masih pingsan oleh pengaruh obat bius trsbt.
"Sebentar lagi. Sebentar lagi lo akan musnah. Dan sebentar lagi. Vino. Vino akan hidup bersama gua selamanya hahahaha" kata wanita itu sambil tertawa jahat.
***
Sudah larut malam Vino mencari keberadaan Zahra tapi tidak ketemu juga.
"Assallamuallaikum abi" kata Vino.
"Waallaikumsallam. Gimana. Sudah ketemu" kata Daniel.
"Belum bi" kata Vino lirih.
"Ya sudah. Kamu pulang lah dulu. Istirahat dulu. Biar kepolisi yang mengurusi masalah ini. Abi yang melaporkannya" kata Daniel.
"Tapi bi-".
"Gak ada tapi tapian. Rafda disini menangis terus. Dia membutuhkan kamu" kata Daniel dengan tegas.
Akhirnya Vino pun pulang kerumah dengan perasaan khawatirnya.Bersambung. . .
Assallamuallaikum.
Maf ya ukhti ukhti baru up lagi. Soalnya masih sibuk. Apa lagi aku di tinggal sama bos ke Banyuwangi jawa timur. Dan lebih parahnya kemari kemari toko abis kebanjiran huhuhu.
Jadi baru bisa up.
Yang pnting bisa ngilangin rasa kangen sama babang Vino yang labil yaahh wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Espiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...