Part 9.

15K 1.2K 15
                                    

"Maafkan aku Ai" Vano tidak bisa melihat wanita yang ia cintai menangis saat ini dihadapannya. Ia begitu sesak melihat air mata itu. Vano sudah menceritakan dengan perjodohan itu dan Vano akan menerimanya.

"Terus aku bagai mana mas" kata wanita yang di sebut Ai itu sambil menangis.

"Aku minta maaf Ai. Aku harus menerima perjodohan ini. Walaupun aku tidak mencintainya dan aku harap kamu ikhlas atas ke putusanku ini" kata Vano.

Merrka saling diam hingga akhirnya Ai pun meninggalkan Vano tanpa kata apa pun.

**

"Assallamuallaikum Nak" salam dari luar kamar wanita cantik itu.

"Waallaikumsallam" jawab Zahra.

"Zahra ! Sayang, boleh mamah masuk sayang" kata wanita paruh baya itu tapi masih terlihat cantiknya.

"Iya Mah, silahkan masuk" jawabnya.

"Nak, apa mamah menggangu mu ?" Kata Mamah.

Zahra tersenyum dan menutup buku yang ia baca.

"Mamah gak pernah ganggu Zahra kou Mah. Mamah ada apa ?" Tanya Zahra yang masih tersenyum manis.
Wanita paruh baya itu pun tersenyum lembut dan duduk di samping Zahra.

"Mamah cuma mau bilang saja sayang. Bersiaplah, nanti malam akan ada orang yang akan berkunjung kerumah kita"-Mamah.

"Apa kah orang yang akan berkunjung, yang akan berTa'arufan dengan Zahra Mah ?" tanya Zahra.

Perlahan senyum manis itu memudar. Zahra menundukan kepalanya menahan agar air matanya ia tidak terjatuh ke pipi mulusnya.
Zahra memang sudah mengetahui perjodohan ini. Tapi ia tidak mengetahui siapa calon yang akan bersanding dengannya.
Mamah Zahra puj mengusap kepala anaknya yang terbukus kerudung. Ia tau bahwa ananknya Zahra tidak menyukai perjodohan ini. tapi ini semua demi kebaikan anaknya trsbt.

"baiklah Mah" jawab Zahra lirih. Hanya itu yang ia bisa ucapkan. Ia tidak sanggup lagi, ia ingin menangis. Tapi ia tidak ingin melihat mamahnya sedih karnanya.

"Ya sudah, mamah keluar dulu y sayang. Mamah mau bantu bantu bik Yem di dapur"-Mamah.

"Iya mah"-Zahra.

"Assallamuallaikum Nak" salam Mamah sambil mengecup pelipis anaknya.

"Waallaikumsallam Mah" jawab Zahra.

Mamah Zahra pun keluar dari kamar anaknya. Ia merasa kasihan dengan Zahra. Tapi kalo tidak dengan cara ini. Ia tidak mau suatu saat Zahra sendirian.

Setelah pintu tertutup rapat. Air mata Zahra langsung melucur dengan tidak sopannya. Dada ia sesak. Ia tidak ingin menerima perjodohan ini. Tapi ia tidak mau membuat Mamah tercintanya sedih dan kecewa dengannya.








Bersambung....



Pendek ya ceritanya.
Segitu dulu aja deh.
Sejujurnya aku merasa kecewa pada pembaca.
Kenapa pada gak voct ya ? Apa ceritanya jelek ya ? Sampe gak da yang ngvoct.
Maaf deh semuanya kalo cerita Zhe kurang menarik. Kurang seru.
Tapi hargailah kawan. Setelah membawa tekan bintangnya.
Jangan cuma bacanya ajja ya terus lewati.





Min, 3 Sept 2017

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang