Zahra Pov **
Kepala aku sungguh pusing. Dimana aku ini. Ke kenapa aku berada disini. Kenapa ruangan ini sungguh gelap san bau sekali.
Vino. Raffa. Kemana mereka semua.
Ah perut aku. Kenapa perut aku begitu sakit.
Ya allah tolong lindungi hamba. Tolong jaga anak hamba di dalam kandungan hamba ya allah. Yang kuat Nak. Tolong jangan buat bunda sakit. Bertahan lah.
Astagfirullah.**
"Mah sudah, jangan menangis terus. Kita berdoa saja. Semoga Zahra cepat ketemu. Tenanglah".
"Gimana mau tenang pah. Anak kita sedang di culik dengan kondisi berbadan dua. Mamah tidak bisa tenang hiks hiks" kata Anita.
"Istigfar mah. Berdoa saja" kata Hafidz.
**
"Bagai mana Pak. Apa susah ada kabar baik" kata Rahma kepada polisu tersebut.
"Maaf nyonya. Kami belum menemukan keberadaan nyonya Zahra. Tapi kami sudah menemukan kendaraan yang menculik nyonya Zahra. Kami dan Tuan Vino akan menuju kesana" kata penjelasan polisi.
"Kalo begitu saya ikut" kata Daniel.
"Baik pak. Silahkan" kata polisi.
"Umi ikut bi" kata Rahma.
"Tidak Umi. Umi di rumah saja menemani Anita juga Raffa" kata Daniel.
"Baiklah" kata Rahma.
Vino, Daniel, Hafidz dan pihak kepolisian sedang menuju kerumah tersangka tersebut.
30mnit sudah mereka baru sampai di kediaman tersangka. Rumah mewah dan bertingkat 2 lantai.
"Siapa yang menculik Zahra. Sedangkan rumahnya sungguh mewah" kata Vino.
"Apa kau mempunyai musuh" kata Daniel.
"Tidak abi" kata Vino.
"Terus apa motifnya" kata Hafidz.
"Vino tidak tau pah, setau Vino, Vino tidak mempunyai musuh di bidang perusahaan" kata Vino.
Tapi diluar. Vino mempunyai masalah. Semoga apa yang aku fikir hanya lah perasaan buruk ku saja. Batin Vino.
Jreng jreng jrenngg Up dua kali niihh.
Mana votment nyAaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya ALLAH Aku Jatuh Cinta
Spiritual" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Haramkah aku mencintainya ? Dosakah aku menginginkannya ? Ya Allah aku mencintai seseorang yang belum Halal. Menginginkan seseorang yang belum tentu menjadi Mahromku. Dan pantaskah aku cemburu kepadanya yang telah mempunya...