SIAPA?

97 7 0
                                    

Tiba-tiba ada seorang ibu-ibu yang keluar dari mobil menghampiriku dan berkata "Hai kamu Odi kan?", kulihat mukanya melambangkan rasa yang sangat dalam kepadaku dan entah megapa seakan aku mempunyai keterikatan kuat dengannya. "Iya aku Odi, tante siapa ya?" tanyaku dengan heran. "Saya sebenarnya..."

"Odi.. ayo pulang!" sela kakek memanggilku dengan keras. "Aku permisi tante..." kataku. "Kamu suatu hari akan tahu siapa tante sebenarnya." kata tante itu saat aku sudah membalikkan badan ke arah kakekku, lalu aku dan kakek kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku pergi ke kamarku untuk mengganti pakaianku. Lalu aku mengerjakan pr Bahasa Inggris. Tiba-tiba aku teringat dengan tante yang tadi, apa maksud dari kata-katanya, semua itu mencurigakan dan sangat membuatku penasaran. Hmm, daripada aku memikirkan itu lebih lanjut, lebih baik aku melajutkan prku.

•••••

Keesokan harinya, aku mengumpulkan pr matematika yang satu minggu yang lalu telah ditolak oleh Bu Hasmi. Aku pun pergi ke ruang guru lagi. Namun langkahku terhenti karena Bryan menyapaku "Hai Odi.", "Hai juga." balasku. "Kamu ada waktu? Aku ingin bicara sebentar." tanyanya. "Iya, boleh. Tapi aku mau mengumpulkan tugas." jawabku. "Ok kalau begitu, aku temani." jawabnya dengan senyum khasnya.

Setibanya di ruang guru, hanya ada Bu Hasmi dan Pak Pardi.

Tok tok tok....

"Permisi." salamku, lalu aku menuju ke meja Bu Hasmi dan Bryan menunggu di luar. "Bu, ini tugasnya." kataku sambil memberikan tugasku itu. "Nah, gitu dong! Sekarang kamu kembali ke kelas, Terima Kasih sudah mau ngumpulin ya nak." katanya dengan senyum yang agak membuatku merinding. "Ba..ba..ik bu." kataku lalu aku keluar ruangan sambil diberi tatapan aneh dari Pak Pardi namun aku meberikan senyuman kepadanya.

Sesudah itu, Bryan mengajakku ke taman sekolah. "Jadi kenapa Bry?" tanyaku. "Sebenarnya... kamu siapanya mamaku?" tanyanya yang membuatku keherannan. "Loh, aku bahkan ga tau siapa mamamu." tanyaku. "Kemarin kata mamaku dia bertemu denganmu." katanya. "Maaf tadi aku tidak tahu." jawabku. "Oh begitu. Tapi mamaku bilang kalau kamu berarti baginya, dan aku tidak mengerti apa artinya." jelasnya. "Oh hmm. Tapi maaf aku tetap tidak tahu." jawabku. "Ok kalau begitu kita kembali ke kelas saja." balasnya. "Ok."balasku. Aku berfikir, mungkinkah mamanya Bryan yang saat di dekat supermarket? Aku merasa aneh, sebenarnya siapa dia? Apakah aku mengenalnya? Kenapa aku berarti baginya?

•••••

Sepulang sekolah, aku bertanya kepada kakek sesudah ganti pakaian. Aku menghampiri kakek yang sedang membaca koran di ruang tamu, sambil menaruh kakinya di meja tamu itu. "Kakek, aku punya pertanyaan." tanyaku sambil duduk di sebelah kakek. "Tanya apa Odi? Kalau mau nanya, nanya aja." balas kakek sambil mengusap kepalaku. "Tante-tante yang kemarin aku temui di supermarket itu..... siapa?"
"E.. eeem.. kakek kurang tahu, me..memangnya kenapa?"
"Aku cuma bertanya, karena sepertinya tante itu adalah mama temanku yaitu Bryan. Tapi Bryan bilang kalo mamanya bilang kalo aku berarti."
"Hah! Bryan?"
"Iya."
"Odi, kamu jangan terlalu dekat dengannya."
"Memangnya kenapa kek?"
"Ga..ga papa. Dengarkan kata kakek saja."
"Hmm baik kek."

Entah mengapa aku merasa kalau kakek menyembuntikan sesuatu dariku, entah apa itu, kelak aku akan mencarinya.

•••••

Malamnya, aku mengambil foto yang kusimpan di laci dan aku melihat-lihatnya. Ternyata dibalik foto itu ada tulisannya yang berbunyi "Engkau permata kecilku, jangan lupakan aku.". Aku tidak mengerti apa artinya, tapi dibawahnya ada 3 huruh yang berjejer yaitu SLR. Ini sangat aneh, kenapa belakangan ini banyak sekali kejadian aneh dan tanda aneh, apa artinya ini?

The Lonely ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang