Sesudah kami selesai makan malam, kami pun pergi gosok gigi, ganti pakaian tidur lalu memakai obat nyamuk oles. Lalu di tenda ketika kakek sudah tertidur lelap aku, Rita, dan Amal bercerita sambil berbisik-bisik. Aku menceritakan tentang pengalaman aku tadi saat tersesat, Amal menceritakan tentang apa yang terjadi di perkemahan saat aku tersesat, katanya Amal di sini para pekemahnya cukup baik dan juga ramah, dan para pekemah juga sangat pecinta lingkungan. Lalu Rita menceritakan tentang hantu, aku dan Amal tidak tahu apa itu hantu, lalu Rita mulai menceritakannya,
"Hantu itu seram, biasanya hantu ada di malam hari seperti sekarang, hantu suka bergentayangan, hantu juga bisa tiba-tiba muncul tiba-tiba, katanya hantu berasal dari arwah orang meninggal." katanya Rita dengan serius.
"Oh, seram sekali.." kataku sambil memegang selimut.
"Aku takut." kata Amal kata Amal sambil memegang selimut juga.
Lalu sesudah kami bercerita, kami semua tidur, kecuali aku. Aku sudah berbaring dan menutup mataku tapi aku masih memikirkan perkataan Rita tentang 'katanya hantu berasal dari arwah orang meninggal.', aku jadi membayangkan wujud orangtuaku menjadi hantu, apakah seseram itu? Apakah orangtuaku akan berada dimana-mana? Kata kakekku saat di pemakaman orangtuaku, orangtuaku akan ada di surga, berarti orangtuaku tidak akan menjadi hantu kan ? Lalu tiba-tiba aku mendengar suara aneh dari jendela tenda dan tiba-tiba aku merinding dan aku pun ketakutan. Lalu aku menutupi seluruh badanku dengan selimut. Aku sangat takut, aku takut bila tiba-tiba itu adalah hantu. Lalu aku memeluk tubuh kakek yang ada disampingku, lalu aku merasa lebih tenang dan nyaman, tubuh kakek wangi seperti wangi kedua orangtuaku. Lalu aku perlahan memejamkan mata dan tertidur.
•••••
Saat aku terbangun, aku mengucek mataku, dan aku melihat tenda sudah tidak ada orang. Lalu aku beranjak dari tempat tidurku, lalu pergi keluar dari tenda. Aku melihat kakek sedang mempersiapkan sarapan dan dibantu oleh Rita dan Amal.
"Pagi semua..." seruku.
"Pagi..." seru mereka.
"Hari ini kita sarapan apa kek...?" tanyaku kepada kakek yang sedang menambahkan kayu bakar api unggun.
"Kita bikin roti isi daging dan keju, ditambah tomat dan juga selada, ditambah dengan saus mayonaise dan juga saus tomat. Nama makanannya adalah roti isi spesial kakek..." ucap kakek dengan bangga.
"Wah sepertinya enak, aku jadi tidak sabar ingin memakannya." kataku dengan senyum.
Lalu kakek mulai memasak, dan aku, Rita, dan Amal mengobrol.
"Eh, kemarin malam aku mendengar suara dari jendela tenda, menyeramkan sekali, aku sampe merinding." kataku kepada mereka.
"Wah, kok bisa? Untung aku sudah tidur dengan pulas kemarin." kata Rita sambil mengusap dadanya.
"Aku bermimpi ada hantu, dia memakai kain putih dan juga rambutnya panjang sekali." kata Amal dengan ekspresi sedikit takut.
"Wah, sepertinya gara-gara Rita kita jadi takut sama hantu." kataku sambil menunjuk Rita.
"Tapi sebenarnya, kata ayahku hantu itu tidak ada, tapi beberapa orang percaya kalo hantu itu ada. Kita tidak usah takut akan mereka, sebab kita masih ada Tuhan yang senantiasa melindungi kita."katanya Rita seperti seorang pastur. Lalu aku dan Amal bertepuk tangan,
"Wah kata-katamu bagus juga ya..." kataku.
"Hehehe, bisa aja kamu Di.." kata Rita sambil tersenyum malu.
Lalu tiba-tiba kakek membawakan sarapan,
"Sarapan sudah siap!" seru kakek sambil memberikan piring-piring yang berisikan roti isi.
"Terima kasih kek..." sahutku, Rita dan Amal.
Lalu kami semua sarapan bersama. Rasanya enak sekali, karena daging yang baru matang membuat kejunya meleleh, aku jadi mau lagi.
Setelah sarapan, kami mandi. Selesai mandi kami beres-beres karena kita akan jalan-jalan disekitar hutan bersama kakek. Kami melihat banyak tanaman yang beragam jenisnya. Aku senang sekali bisa mengetahui banyak jenis tumbuhan. Kakek juga memperkenalkan beberapa hewan, dan kami tadi menemukan kelelawar yang sedang tidur, kata kakek kelelawar tidur di siang hari dan bangun di malam hari. Kami berjalan-jalan sampai sore, untung kami membawa bekal nasi goreng instant buatan kakek jadi kami tidak kelaparan.
Saat kami selesai berjalan-jalan, kami bersiap untuk pulang kerumah masing-masing. Kami merapihkan tenda, memadamkan api unggun, dan juga membuang sampah. Setelah selesai, kami pulang bersama.
•••••
Aku sangat lelah, tidak terasa 2 hari dan 1 malam berkemah sangat singkat, tapi menyenangkan sekali, karena aku bisa berkumpul bersama teman-temanku. Sekarang sudah malam, dan aku berbaring di tempat tidurku. Aku melihat ke langit-langit sambil mengingat pengalaman berkemahku yang lumayan seru. Lalu aku menarik selimut, lalu memeluk bantalku, lalu tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lonely Child
Fiksi UmumOdi adalah seorang anak kecil yang berumur 5 tahun. Hidupnya yang bahagia tiba-tiba menjadi menyedihkan ketika kedua orangtuanya meninggalkannya. Lalu, Odi hidup berdua bersama Kakeknya. Apakah kisah hidup Odi akan bahagia selanjutnya? Atau bertamba...