Langkah kakinya cepat dan lebar menapaki jalan yang basah karena hujan. Tidak juga dipedulikannya tubuhnya yang kini basah.
Hujan turun semakin deras. Langit di atas kepalanya tampak begitu gelap seperti mengisyaratkan kalau cuaca masih akan tetap sama sampai beberapa jam ke depan.
Namun semua itu tidak dipedulikannya. Harry setengah berlari membelah hujan. Tubuhnya kini sudah basah. Air dengan cepat meresap melalui serat-serat pakaian yang dikenakannya.
Pandangannya pun mengabur karena air hujan membasahi kacamatanya. Akan tetapi sekali lagi Harry tidak mengacuhkan semua itu.
Saat ini, dia hanya ingin pergi dari tempat ini. Dia sama sekali tidak ingin melihat sosok Billy Black. Dia juga tidak berniat mendengar apa pun yang dikatakan laki-laki itu.
"HARRY!"
Seseorang memanggil namanya. Bukan hanya sekali, Harry mendengar dirinya dipanggil. Hanya saja dia tidak mencoba melirik atau berhenti.
Kakinya tetap melangkah sampai merasakan seseorang menarik tangannya. Seketika langkah kakinya terhenti.
Sepasang mata emerald itu menatap tajam ke arah sosok Jacob Black. Telapak tangan laki-laki itu melingkar di pergelangan tangannya.
Harry mencoba mengabaikan sensasi panas yang dirasakannya dari permukaan tubuh mereka yang saling bersentuhan.
Dia bergeming, bibir saling terkatup rapat.
"Kau tidak seharusnya pergi seperti itu," Jacob Black berbicara, berusaha menyaingi suara hujan yang turun. Laki-laki itu tidak terlihat ingin melepaskan tangannya walau saat ini Harry mencoba melepaskan diri.
Mendengar apa yang dikatakan Jacob membuat Harry ingin tertawa.
Apa laki-laki di hadapannya sedang bercanda?
Apa Jacob lupa dengan apa yang sudah dikatakan Billy Black kepadanya mengenai Sirius?
Apa kini Jacob juga ingin mengatakan hal sama seperti yang dikatakan Billy?
Kejadian itu bahkan belum lama terjadi-hanya berselang beberapa menit-sehingga Harry sendiri pun masih ingat dengan jelas.
Dialihkannya pandangan dari sepasang mata kecokelatan milik Jacob ke arah rumah kokoh tidak jauh darinya.
Harry masih bisa melihat dengan jelas sosok Billy Black dari tempatnya.
Laki-laki itu tengah duduk di kursi roda, melayangkan tatapan tajam penuh kemarahan ke arahnya.Bagaimana mungkin ... bagaimana mungkin laki-laki itu bisa mengatakan kalau Sirius adalah seorang pembunuh?
Bagaimana bisa Billy Black melayangkan ancaman akan membunuh ayah baptisnya jika mereka bertemu?
Harry ingat bagaimana dirinya menyangkal tuduhan Billy Black. Sirius tidak mungkin membunuh seseorang.
Harry berani bersumpah demi apa pun. Dia bahkan tidak memercayai satu patah kata yang dikatakan Billy Black.
Tidak, Sirius bukanlah orang seperti apa yang dituduhkan Billy.
Namun laki-laki itu berkeras bahwa Sirius adalah pembunuh tanpa mengatakan siapa yang telah dibunuh ayah baptisnya.
Billy Black segera berteriak dan mengusirnya dari rumah itu sembari mengancam akan mengambil senapan.
Walau tidak ingin, untuk sekarang Harry memilih mengalah. Dia memilih pergi dari rumah itu sebelum hal buruk terjadi. Dia tidak berniat melukai muggle bahkan jika orang itu adalah Billy Black.
"Harry-?"
Mengerjapkan matanya beberapa kali, dan berusaha mengenyahkan sisa-sisa air hujan yang mengenai matanya, Harry memfokuskan kembali perhatian ke arah Jacob Black.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Path We Will Take By synchromeshade✔
FanfictionFanfiction ini bukan hak milik saya melainkan milik Author Favorit saya synchromeshade di ffn.