"... Aku sudah melihat kau akan datang ke sini."
Harry mengerjap menatap sosok di hadapannya. Kepalanya dimiringkan sedikit ke kanan sebelum menggumamkan 'ah' pelan dan mengangguk.
Dia melemparkan senyum tipis ke arah Alice. Gadis itu menyambutnya dengan senyuman lebar.
"Kau bisa melihat masa depan." Harry hanya sekadar memberikan pernyataan.
Namun vampir di hadapannya mengangguk antusias. Dia cukup terkejut saat Alice meraih tangan kanannya dan menuntun menaiki beberapa anak tangga.
Tangan Alice terasa dingin di permukaan lengannya. Gadis itu tidak terlihat memelankan langkahnya walau saat ini mereka sudah berada di dalam rumah.
"Lihat siapa yang datang!" Alice berseru.
Akan tetapi, Harry tidak sedang memfokuskan perhatiannya ke arah sang vampir. Matanya teredar ke sekeliling; mengamati kediaman para Cullen.
Rumah itu besar dan megah walau berada di tengah-tengah hutan Forks. Hanya ada satu jalan menuju ke sini.
Harry sama sekali tidak mempunyai kesulitan untuk menemukan tempat ini.Sepertinya keluarga Cullen terkenal di kota kecil semacam Forks. Dia hanya perlu bertanya kepada salah satu pelayan di restoran keluarga tempatnya biasa berkunjung dan dengan mudahnya, pelayan itu memberitahukan tempat ini.
Mungkin sedikit aneh jika para vampir-vampir itu menemukan Harry muncul secara tiba-tiba tanpa memberitahukan apa pun terlebih dahulu.
Namun keputusan itu diambilnya secara spontan tanpa mempertimbangkan apa pun. Dia hanya ingin bertemu dengan Edward Cullen dan mengetahui lebih jelas mengenai Sirius.
"Aku minta maaf karena datang tanpa mengabarkan apa pun terlebih dulu," Harry berujar, menatap vampir-vampir di sekitarnya dengan ragu.
Alice berdiri tidak jauh darinya bersama Jasper yang memeluk gadis itu dari belakang. Emmett duduk bersama Rosalie di salah satu sofa empuk di depan televisi.
Dia tidak melihat Edward di manapun. Dengan gerakan yang begitu anggun, Esme berjalan mendekat. Wanita itu tersenyum.
"Kami senang kau mau berkunjung ke sini, Harry," katanya. "Sayangnya, Carlisle sedang tidak ada di sini. Dia sedang di rumah sakit."
Harry memberikan gelengan pelan. "Aku tidak datang untuk bertemu Carlisle," jawabnya, menuai sedikit ekspresi terkejut di wajah Esme. "Uh, aku datang untuk menemui Edward."
"Edward sedang pergi menemui Bella."
Seketika, Harry menoleh ke arah Rosalie. Sang vampir menyilangkan kakinya; tidak terlihat peduli dan lebih tertarik menatap siaran di televisi.Harry menahan keinginannya untuk memutar kedua mata atas sikap gadis itu.
"Ah, mungkin aku akan kembali lagi nanti?" Harry terdengar tidak yakin. Dia mulai berpikir kalau keputusannya menemui Edward langsung di rumah ini adalah salah.
Dia sudah mulai canggung berdiri seperti orang bodoh di tengah-tengah para vampir. "Bisa kau menyampaikan kalau aku ingin bicara padanya? Well, ini mengenai Sirius."
Seperti mengerti dengan maksud pembicaraannya, raut wajah Esme sedikit berubah menjadi muram. Wanita itu tengah bersimpati padanya.
Namun saat ini, Harry tidak membutuhkan itu dari seseorang yang baru dia kenal.
"Kau tidak ingin tinggal? Edward mungkin tidak lama. Dia sedang mengantar Bella ke LaPush," Esme menjelaskan, tidak menyadari kalau Harry tanpa sadar mengepalkan telapak tangannya mendengar ke mana Bella pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/105044688-288-k542809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Path We Will Take By synchromeshade✔
FanficFanfiction ini bukan hak milik saya melainkan milik Author Favorit saya synchromeshade di ffn.