chapter 11

871 146 2
                                    

Jacob sudah merasa sedikit pesimis ketika mendengar Harry setuju untuk bertemu dengan para Cullen. Jika bisa, dia bahkan berharap Harry tidak perlu melakukan hal tersebut.

Harry tidak mempunyai utang atau kewajiban sehingga harus menyetujui permintaan Sam. Harry punya pilihan untuk membalikkan tubuh dan berjalan menjauh.

Bagaimanapun juga, apa yang terjadi antara kawanannya, Cullen, Bella, dan Victoria tidak ada hubungannya dengan Harry.

Katakan kalau Jacob egois. Katakan pula dirinya terlalu protektif. Terserah dan Jacob tidak akan membantah. Semua itu memang benar.

Dia melakukan apa yang seharusnya. Dia hanya menginginkan keselamatan Harry. Tidak sedikit pun Jacob memercayai para Cullen berada di sekitar Harry.

Bagaimana kalau Jasper kehilangan kendali dan menyerang Harry?

Bagaimana jika salah satu lintah pengisap darah itu melukai Harry?

Pertanyaan-pertanyaan negatif itu terus dan terus muncul di kepalanya.

Bahkan saat dia berdiri di samping Harry dan mengamati laki-laki itu berbicara dengan Carlisle Cullen, Jacob sama sekali tidak bisa mengenyahkan pemikiran tersebut.

Dia sempat menggeram pelan ke arah Edward saat menyadari tatapan vampir itu tertuju kearahnya.

Yeah, tentu saja. Edward dan kemampuannya untuk membaca pikiran orang, pikir Jacob.

"Berhentilah melakukan itu, Sialan."
Sudut bibir Edward terangkat—seperti tengah mencoba untuk mencemooh dirinya.

Jacob mengabaikan itu. Kedua matanya mencuri pandang ke arah Bella. Tanpa sadar ada keinginan untuk mendekat ke arah gadis itu; sekadar hanya untuk menyapa.

Jacob hampir melakukannya ketika Edward mendengar apa yang tengah dia pikirkan dan secara naluriah segera berdiri di depan Bella sehingga membuat benteng di antara dirinya dan Bella.

Jacob kembali menggeram, memamerkan gigi-giginya yang tajam. Dia berharap bisa mengoyak tubuh Edward dengan gigi dan cakarnya.

Sesuatu menyentuh tengkuk berbulu Jacob. Tubuhnya tersentak pelan dan berhasil membuatnya mengalihkan pandangan dari Edward.

Jacob mendongak, menemukan jemari tangan Harry menyentuh lembut tengkuknya.

Tanpa berpikir dua kali dia menyambut gestur itu; membiarkan Harry memainkan bulu-bulunya dan tidak mengacuhkan tatapan yang diberikan para vampir itu.

"Kau ingin aku mencari Victoria?"

Suara Harry berhasil membuat kedua telinga Jacob berdiri. Dia sudah tidak mengikuti ke mana pembicaraan Carlisle dan Harry.

Diedarkannya pandangan ke arah Sam. Laki-laki itu berdiri tidak jauh dari Harry dan terlihat tidak terkejut akan hal itu.

Mata mereka bertemu. Sam memberikan anggukan singkat dan mengedikkan kepala ke arah seekor serigala di dekat perbatasan.

Jacob mengikuti isyarat itu. Paul ada di sana; duduk di atas tanah namun tetap terlihat bersiaga akan apa pun yang mungkin terjadi.

"Apa maksudnya ini?" Jacob bertanya. Dia tidak menyembunyikan kekesalan di nada suaranya.

"Kau tidak perlu marah seperti itu, Jake," kata Paul, perlahan bangkit dari posisinya dan berjalan mendekat.

Seth dan Jared tidak terlihat ingin mengikuti Paul. Kedua temannya berdiri di belakang garis perbatasan.

"Ini ide Sam. Dia pikir kalau Harry mungkin bisa melakukan hal itu. Man, dia berhasil selamat dari vampir, ingat? Mungkin dia bisa melacak di mana Victoria. Setidaknya itu bisa menghemat waktu. Dan Sam sudah membicarakannya dengan Dokter Cullen."

A Path We Will Take By synchromeshade✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang